PIRAMIDA.ID- Dua periode kepemimpinan JR Saragih di Kabupaten Simalungun dinilai makin hancur dengan maraknya pengaduan dugaan korupsi, pengelolaan keuangan yang tidak baik, hingga infrastuktur jalan yang rusak di sana-sini.
Hal itu disampaikan oleh Sabaruddin Sirait, SH., salah satu tokoh pemuda di Simalungun.
“Kepemimpinan JR Saragih selama dua periode ini makin hancurlah, karena banyak masalah di mana-mana; mulai dari dugaan korupsi, pengelolaan keuangan, dan banyak jalan yang rusak,” sebutnya kala diwawancarai awak media, Kamis (O5/11/2020).
Ketika ditanya, mengapa JR Saragih mampu memimpin Kabupaten Simalungun dua periode padahal kepemimpinannya dinilai hancur, mantan Ketua Sapma PP Kab. Simalungun ini mengatakan bahwa JR Saragih bisa terpilih kembali untuk yang kedua kalinya diduga karena menggunakan kekuatan ASN dan stakeholder Pemkab Simalungun.
Ia juga menilai, apabila diukur dari tingkat kepuasan kinerja, sudah jelas, masyarakat Simalungun tidak puas.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh pemuda Simalungun lainnya, Ali Yusuf Siregar, di mana ia menilai bahwa kepemimpinan JR Saragih terkesan ugal-ugalan dan banyak bermasalah hampir di seluruh aspek.
“Kita melihat bahwa kepemimpinan JR Saragih sangat ugal-ugalan, karena banyak Perbup (Peraturan Bupati) yang dikeluarkan bertentangan dengan Perda (Peraturan Daerah), atau kebijakan-bijakan yang tidak taat akan peraturan perundang-undnagan yang ada,” sebutnya.
Ali menilai kepemimpinan JR Saragih juga mengabaikan aspek di bidang pertanian dan pariwisata yang notabene banyak masyarakat Simalungun yang menggantungkan hidup dari pertanian dan pariwisata.
Berdasarkan hal tersebut, keduanya berharap pemimpin yang terpilih ke depan jauh lebih baik darinya.
Kedua pemuda ini juga sependapat di tengah transisi kepemimpinan Bupati Simalungun ini harus melahirkan leader yang lebih baik, agar ada perubahan di Simalungun.(*)