Sumira*
PIRAMIDA.ID- Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1965 untuk mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya, dan untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Gerakan ini dilarang di Indonesia karena dapat memicu terjadinya kemerdekaan bagi provinsi tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan. Awalnya OPM telah menempuh jalur dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera bintang kejora, dan dilakukan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua.
Bintang kejora adalah simbol yang digunakan sebagai bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Polda Papua telah menahan delapan orang yang terlibat dalam aksi. “Delapan pemuda ditangkap oleh anggota Polda Papua pasca melakukan pengibaran bendera di GOR Cenderawasih,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal di Jayapura.
Selain mengibarkan bendera bintang kejora, sejumlah pemuda itu juga berjalan melintas di depan Mapolda Papua. Sebanyak tujuh dari delapan pemuda itu bertugas mengibarkan bendera dan berjalan ke arah Polda Papua sembari membawa spanduk bercorak bintang kejora. Sementara satu orang lainnya berperan mendokumentasikan kegiatan tersebut dan menyebarkannya. Saat ini, delapan pemuda yang ditahan, beberapa di antaranya berstatus sebagai mahasiswa.
Mereka masih menjalani pemeriksaan di Polda Papua. Dan sekarang masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut apa yang mereka susun dan informasi itu akan kita dalami dan sinkronkan. Dilakukan secara sengaja oleh sejumlah massa dari kelompok mahasiswa Papua.
Diketahui tujuannya, untuk melakukan provokasi. Memang sengaja provokasi untuk itu, tujuannya agar melakukan tindakan, apalagi TNI-Polri itu sungguh sangat diharapkan ada korban, baru digulirkan, demikian pula, aparat keamanan dan pemerintah tidak perlu emosional menangani aksi pengibaran bendera Bintang Kejora tersebut.
Aksi ratusan mahasisiwa yang bergabung dalam Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme itu melakukan aksi.
Satu persatu peserta aksi demo memberikan orasi bernada menggelorakan Papua agar mendapat hak menentukan nasib sendiri alias self-determination right.
Setelah mereka menyampaikan pendapat, mereka membuka baju untuk menunjukkan simbol perlawanan dan mengibarkan tiga bendera Bintang Kejora di depan Mabes TNI dan Istana Merdeka.
Saran saya OPM harus dimusnahkan karena tindakan ini kurang baik karena bagaimana pun OPM itu bagian dari NKRI dan juga kita ketahui bersama OPM banyak memakan korban jiwa terutama para abdi negara dan juga TNI-Polri harus lebih aktif dan sigap untuk mengatasi masalah OPM karena Indonesia harus menjadi suatu negara yang utuh tanpa kurang satu daerah pun maka dari itu untuk mengantisipasi organisasi itu kita harus menjaga persatuan dan kesatuan.(*)
Penulis merupakan Mahasiswa Program Studi Sosiologi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjung Pinang.