Aris Perdana*
PIRAMIDA.ID- Jangan terburu-buru menyebut Kuba ketika berbicara soal cerutu. Di dalam negeri pun ada beberapa produsen cerutu dengan kualitas rasa yang tak kalah nikmat. Salah satunya adalah cerutu Jember yang konon merupakan cerutu terbaik kedua di dunia setelah cerutu Kuba.
Kualitas tembakau Jember yang papan atas membuat cerutu Jember juga jadi jagoan, meski saat ini statusnya masih pesaing cerutu Kuba.
Tembakau unggulan Jember yang bernama Besuki Na Oogst (BNO), memang sangat cocok dipakai sebagai pembalut (dekblad), pengikat atau pembungkus (binder), bahkan pengisi cerutu (filler). Dijadikan sebagai bahan baku cerutu, membuat tembakau asal Jember diminati oleh beberapa negara Eropa.
Ketua MPR, Bambang Soesatyo alias Bamsoet, menyebut bahwa usaha cerutu nasional juga bisa memasok kebutuhan cerutu dunia.
Di kanal Youtube pribadinya, Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum Kadin diskusi bersama pemilik PT Boss Image Nusantara (BIN Cigar), Febrian Ananta Kahar sebagai perusahaan nasional penghasil cerutu lokal.
Dalam diskusi itu dijelaskan bahwa PT BIN Cigar memproduksi 60-an merek cerutu untuk pasar dalam negeri dan 30-an merek cerutu untuk dipasarkan di luar negeri.
“Kualitas tembakau Indonesia termasuk yang terbaik di dunia. Cerutu yang dihasilkan pun sangat bisa bersaing melawan cerutu terbaik Gurkha Black Dragon yang dijual seharga Rp 9 juta per batang. Harganya pun terjangkau di bawah Rp 1 juta. Harga kaki lima, rasa bintang lima,” ujar Bamsoet.
Sama halnya dengan kretek, cerutu juga memiliki nilai kontribusi yang besar bagi Indonesia. Kalau negara Kuba menjadikan cerutu sebagai andalan pendapatan negara, maka cerutu di Indonesia pun punya potensi untuk dijadikan komoditas yang world class.
Industri Hasil Tembakau (IHT)–dengan cerutu sebagai salah satu produknya, adalah kontributor tertinggi bagi pendapatan negara dari sektor cukai. Selain itu, cerutu berukuran kecil (cigarillos) asal Indonesia, hingga kini masih diekspor ke berbagai negara Eropa.
Dari sana terlihat potensi ekonomi negara. Selain sebagai sumber pendapatan melalui ekspor, cerutu lokal juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja dalam negeri.
Kalau pemangku kebijakan negara ini bisa memanfaatkan potensi yang ada, bukan tidak mungkin produk lokal seperti cerutu Jember tak lagi sekadar pesaing, tapi mampu jadi raja cerutu dunia, menggeser dominasi cerutu Kuba.
Kalau sudah begitu, satu manfaat lagi yang kita dapat, yakni pride atau kebanggaan.
Suatu hal yang membanggakan tentunya jika mafia-mafia di film hollywood beradu akting sambil mengisap cerutu Indonesia.