Firman Jaya Daeli*
PIRAMIDA.ID- Peta sosiologi kepemimpinan Polri semakin menunjukkan kaderisasi dan regenerasi berjalan terencana dan terorganisasi di institusi Polri. Ada formasi, mutasi, promosi bintang tiga, bintang dua, bintang satu. Agenda ini menunjukkan “pesan dan pernyataan” positif simbolik dan otentik. Inilah reformasi dan transformasi berbasis kualitas SDM dan institusi Polri. Dan serangkaian perwujudan komitmen menegakkan kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan berlangsung selama ini, termasuk saat kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.
Peta sosiologi kepemimpinan Polri, berdasarkan pada SDM kepemimpinan puncak, satuan wilayah, dan satuan kerja. Juga memiliki relasi dengan penguatan sistem politik hukum demokratik; dan dengan sistem demokratik konstitusional Indonesia. Dengan Visi, Misi, dan Program Pemerintahan Presiden RI Jokowi : “Membangun Indonesia Maju”.
Kebijakan Presiden RI Jokowi mengangkat Jenderal Pol. Idham Azis menjadi Kapolri, merupakan hak konstitusional (prerogatif) Presiden. Konstitusionalitas berproses setelah disetujui DPR-RI, berdasarkan usulan Presiden RI. Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis melakukan mutasi dan promosi beberapa jenderal. Ini hakekat dan bagian strategis pembangunan peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Beberapa diangkat dalam jabatan bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono (lulusan Akpol tahun 1988 A) menjadi Wakil Kapolri. Komjen Pol. Agus Andrianto (lulusan Akpol tahun 1989) menjadi Kabaharkam Polri. Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo (lulusan Akpol tahun 1991) menjadi Kabareskrim Polri. Kemudian Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (lulusan Akpol tahun 1988 B) menjadi Kabaintelkam Polri. Pejabat Utama (PJU) Mabes Polri, ada yang diangkat sebelumnya, jabatan bintang tiga, yaitu : Irwasum Polri Komjen Pol. Agung Budi Maryoto. Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto. Jabatan bintang tiga, tersedia dua pos untuk masa terdekat ini karena ada yang menjadi punawirawan.
Mutasi dan promosi berlangsung juga di jabatan eksternal Polri. Komjen Pol. Boy Rafli Amar (lulusan Akpol tahun 1988 A) menjadi Kepala BNPT-RI. Komjen Pol. Didid Widjanardi (lulusan Akpol tahun 1986) menjadi Sestama Lemhannas RI. Komjen Pol. Andap Budhi Revianto (lulusan Akpol tahun 1988 B) menjadi Irjen Kemenkumham RI. Komjen Pol. Bambang Sunarwibowo (lulusan Akpol tahun 1988 B) menjadi Sestama BIN-RI. Sebelumnya, Komjen Pol. Firli Bahuri (lulusan Akpol tahun 1990) menjadi Ketua KPK-RI. Komjen Pol. Heru Winarko (lulusan Akpol tahun 1985) menjadi Kepala BNN-RI. Komjen Pol. Dharma Pongrekun (lulusan Akpol tahun 1988 A) menjadi Wakil Kepala BSSN-RI.
Belum lama ini, berlangsung mutasi dan promosi. Mantan Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose (lulusan Akpol tahun 1988 A). Kini mengabdi di Mabes Polri, sembari menunggu penugasan dan penempatan selanjutnya. “Mungkin” salah seorang di antara beberapa jenderal bintang dua senior lainnya, yang akan “ditugaskan” nanti untuk “mengabdi” di jabatan bintang tiga.
Ini merupakan hak, kewenangan, dan otoritas sepenuhnya Pimpinan Negara dan Pemerintah Nasional (Presiden RI) dan Pimpinan Institusi Polri (Kapolri). Irjen Pol. Ahmad Dofiri (lulusan Akpol tahun 1989) menjadi Kapolda Jabar. Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran (lulusan Akpol tahun 1991) menjadi Kapolda Metro Jaya. Irjen Pol. Nico Afinta (lulusan Akpol tahun 1992) menjadi Kapolda Jatim. Irjen Pol. Albertus Rachmat Wibowo (lulusan Akpol tahun 1993) menjadi Kapolda Jambi. Irjen Pol. Ferdy Sambo (lulusan Akpol tahun 1994) menjadi Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri. Irjen Pol. Suwondo Nainggolan (lulusan Akpol tahun 1994) menjadi Kakor Binmas Baharkam Polri.
Mutasi dan promosi jabatan menyentuh juga lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Irjen Pol. Ahmad Luthfi (lulusan SIPSS tahun 1989) menjadi Kapolda Jateng. Irjen Pol. Rudy Heriyanto Adi Nugroho (lulusan SIPSS tahun 1993) menjadi Kapolda Banten.
Substansi ini perlambang nilai strategis dan pemakna dinamika variatif terhadap kepemimpinan Polri. Ini menunjukkan Peta Sosiologi Kepemimpinan Polri Dan Agenda Membangun Indonesia Maju. Pembangunan Indonesia Maju yang Berdaulat, Berdikari, dan Berkepribadian. Atmosfir pemetaan menuju percepatan, perkuatan, dan peningkatan pengabdian Polri bagi Pembangunan Indonesia Maju. Ini kerangka dasar dan orientasi fokus bagi pembangunan kualitas SDM dan institusi Polri.
Peta sosiologi kepemimpinan Polri tergambarkan karena pembangunan SDM dan institusi Polri berbasis sistem meritokrasi. Saya mengenal dekat dan sudah kenal lama dengan beberapa jenderal ini di atas (yang dipromosikan). Para jenderal ini adalah figur penting berpengalaman dan berprestasi.
Sehingga pilihan tepat dan terbaik karena berbasis pada integritas, kualitas, kredibilitas, kapasitas, profesionalitas, dan loyalitas. Perwira Tri Brata, yang sudah terkaji dan teruji melalui penjaringan dan penyaringan profesional dengan ketat, jelas, dan teratur. Ini memaknai kaderisasi dan regenerasi.
Kewilayahan Polda Metro Jaya adalah Polda bertipe A Khusus. Polda Metro Jaya beberapa tahun dipimpin lulusan Akpol tahun 1988 A, tiga orang (tiga kali) berturut-turut, yaitu : Jenderal Pol. Idham Azis, Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono, dan Irjen Pol. Nana Sudjana. Polda Metro Jaya, pernah dipimpin bergantian oleh lulusan Akpol (Akabri Kepolisian) tahun 1970, empat orang (empat kali).
Namun tidak berturut-turut, yaitu : (1). Irjen Pol. Purn. Hamami Nata ; (2). Komjen Pol. Purn. Noegroho Djajusman. Lalu diselingi lulusan Akpol tahun 1971, yaitu : Komjen Pol. Purn. Nurfaizi Suwandi. Dilanjutkan lagi lulusan Akpol tahun 1970, yaitu : (3). Irjen Pol. Purn. Mulyono Sulaiman ; (4). Komjen Pol. Purn. Sofjan Jacoeb. Era Kapolda Metro Jaya saat itu dalam masa transisi dari era memasuki awal reformasi sampai era memulai awal reformasi, sekitar akhir tahun 1990-an sampai awal tahun 2000-an. Tentu ada pertimbangan strategis ketika kebijakan ini dijalankan.
Peta sosiologi kepemimpinan Polri dan agenda membangun Indonesia Maju, bertumbuh pada pengembangan organisasi. Berakar pada pembangunan sumber daya dan institusi. Ini berorientasi percepatan dan perkuatan SDM dan institusi Polri yang unggul, kompetitif, inovatif, produktif, dan efektif. Berfungsi bagi peningkatan dan percepatan peran, fungsi, tugas, dan tanggungjawab secara menyeluruh, mendasar, dan berkesinambungan.
SDM dan institusi Polri, diperuntukkan bagi kesejahteraan, kemakmuran, dan keberlanjutan NKRI. Ini semakin bermakna ketika didukung dengan sosiologi kepemimpinan Polri dalam satu tarikan nafas panjang berkelanjutan. Tarikan nafas politik hukum konstitusional Indonesia ; tarikan nafas politik kenegaraan institusional kelembagaan Polri ; dan tarikan nafas politik kebijakan kepemimpinan Polri.
Substansi dan orientasi reformasi institusi, pada dasarnya berdimensi struktural, instrumental, dan kultural. Juga berpola kaderisasi dan regenerasi SDM. Berkaitan strategi dan kebijakan Polri secara menyeluruh, mendasar, dan bertahap. Terutama keberadaan kepemimpinan di berbagai satuan. Kepemimpinan mesti profesional, moderen, dan terpercaya (promoter). Kualitas dan kredibilitas penting dalam konteks yang serba dinamis dan kompleks. Ini rujukan bagi internal dan eksternal Polri.
Ada berbagai faktor terkait dengan SDM Polri. Faktor yang kualitatif di antara yang lainnya, yaitu : faktor sistem mutasi dan promosi kepimpinanan. Ini salah satu subsistem dari subsistem terkait lainnya. Khususnya yang berkaitan pembangunan, pembaharuan, dan penataan SDM dalam penempatan dan penugasan kebhayangkaraan. Ini faktor penentu yang berpengaruh, berdampak, dan bermakna terhadap kepemimpinan.
Reformasi institusi dan transformasi SDM, bertujuan mewadahi, mengatasi, menangani, menuntasi, dan mengeksekusi percepatan penjabaran dan perkuatan pelaksanaan Tujuan Nasional, Cita-Cita Proklamasi, dan Nilai-Nilai Pancasila. Ini dibumikan dan dipraxiskan secara otentik, programatik, dan konkrit melalui penyelenggaraan Visi, Misi, Dan Program Indonesia Maju.
Sehingga mutasi dan promosi kepemimpinan sebagai salah satu subsistem, harus dimengerti dan dimaknai sebagai penugasan luhur dan mulia. Ini bersumber dan bertumpu dari kenegaraan Republik Indonesia bagi peningkatan SDM (kepemimpinan) membangun Indonesia Maju dan menegakkan NKRI. Ada relasi sosiologi kepemimpinan Polri dengan agenda membangun Indonesia Maju.
Sistem nilai pembumian terhadap agenda Membangun Indonesia Maju, melambangkan penguatan Polri secara kelembagaan. Juga menegaskan perwujudan serangkaian utuh, kuat, dan terpadu tentang tekad dan komitmen Polri. Terutama untuk melahirkan, menumbuhkan, dan menyiapkan SDM promoter yang unggul, kompetitif, inovatif, produktif, dan efektif. Ini bertujuan memakmurkan Indonesia yang berkehidupan dalam semangat gotongroyong.
Makna keberadaan NKRI melalui kemajuan SDM dan institusi Polri, akan terselenggarakan dalam berbagai kualitas kepemimpinan. Terutama dalam melindungi dan memajukan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian.
Ini dalam wadah NKRI, berideologi Pancasila, berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945), bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Inilah prinsip dan doktrin bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Pengabdian pemimpin dan pejabat Polri terbangun di berbagai jalur dan jenjang kepemimpinan. Ini kepemimpinan yang saling melengkapi dan menguati kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan. Sehingga menjadi relevan dalam konteks ini.
Peta sosiologi kepemimpinan Polri di berbagai satuan, sejatinya mengarahkan kaderisasi dan regenerasi. Ini bergerak terstruktur, sistemik, dan relatif masif. Kaderisasi dan regenerasi, juga mengutamakan sistem nilai integritas, kualitas, kredibilitas, kapasitas, profesionalitas, loyalitas. Bersemangat gotongroyong membangun, membaharui, dan menata Polri. Kepemimpinan Kapolri dari dahulu sampai sekarang, selalu dinamis, variatif, dan kompleks sebagai rangkaian tarikan nafas panjang berkelanjutan.
Kini Kapolri dijabat lulusan Akpol tahun 1988 A, yaitu : Jenderal Pol. Idham Azis, lahir Januari 1963, menjadi purnawirawan setelah Januari 2021. Jenderal Pol. Idham Azis adalah jenderal dari lulusan Akpol tahun 1988 A, yang memecahkan rekor meraih bintang tiga, jabatan Kabareskrim Polri, lalu memecahkan rekor meraih jenderal bintang empat, jabatan Kapolri. Wakil Kapolri dijabat lulusan Akpol tahun 1988 A, yaitu : Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono, lahir Juni 1965.
Lulusan Akpol tahun 1988 A, ada di jabatan utama kepemimpinan satuan kerja dan satuan wilayah. Dua orang bintang tiga di jabatan eksternal, yaitu : Kepala BNPT-RI Komjen Pol. Boy Rafli Amar, lahir Maret 1965. Dan Wakil Kepala BSSN-RI Komjen Pol. Dharma Pongrekun, lahir Januari 1966.
Berikut ini sejumlah bintang dua. Mantan Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, lahir November 1965. Asisten Logistik (Aslog) Kapolri Irjen Pol. Firman Santyabudi. Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri Irjen Pol. Sutrisno Yudi Hermawan. Asisten Perencanaan Dan Anggaran (As Rena) Kapolri Irjen Pol. Hendro Sugiatno. Kapolda Sumsel Irjen Pol. Eko Indra Heri. Kapolda Sumbar Irjen Pol. Toni Harmanto. Kapolda Babel Irjen Pol. Anang Syarif Hidayat. Kapolda Kalsel Irjen Pol. Rikwanto. Kapolda Sulteng Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso. Kapolda Kaltara Irjen Pol. Bambang Kristiyono. Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri Irjen Pol. Nana Sudjana. Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri Irjen Pol. Rachmat Mulyana. Gubernur Akpol Lemdiklat Polri Irjen Pol. Suroto. Lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1988 A, yaitu : Brigjen Pol. Unggul Widyantoro (pejabat struktural di Kemenko Polhukam RI). Ada bintang dua dan bintang satu lulusan Akpol tahun 1988 A, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda).
Peta sosiologi kepemimpinan Polri, lulusan Akpol tahun 1988 A, memecahkan rekor menjadi Kapolda Metro Jaya sebanyak tiga orang (tiga kali) berturut-turut, yaitu : Jenderal Pol. Idham Azis, Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono, dan Irjen Pol. Nana Sudjana.
Kini lulusan Akpol tahun 1988 A, menjadi Kapolda di enam provinsi. Untuk sementara, lulusan Akpol tahun 1988 A, terdapat seorang bintang empat, yaitu : Jenderal Pol. Idham Azis. Dan tiga orang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol. Boy Rafli Amar, dan Komjen Pol. Dharma Pongrekun. Selain Jenderal Pol. Idham Azis, Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol. Boy Rafli Amar, dan Komjen Pol. Dharma Pongrekun, lulusan Akpol tahun 1988 A masih berpeluang menjadi bintang tiga dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Bintang tiga lulusan Akpol tahun 1986, menjadi Sestama Lemhannas RI, yaitu : Komjen Pol. Didid Widjanardi, lahir Januari 1963, menjadi purnawirawan setelah Januari 2021. Untuk sementara, lulusan Akpol tahun 1986, terdapat dua orang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Purn. Moechgiyarto (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1986), pernah menjadi Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri, Wakil Kapolda Jatim, Kapolda NTB, Kadiv Hukum Polri, Kapolda Jabar, Kapolda Metro Jaya, Kalemdiklat Polri, Kabaharkam Polri, Irwasum Polri. Dan Komjen Pol. Didid Widjanardi, pernah menjadi Wakil Kapolda Babel dan Kapolda Kepri. Ada bintang dua dan bintang satu senior lulusan Akpol tahun 1986 dalam jumlah amat terbatas, yang masih aktif atau belum purnawirawan. Pernah menjadi PJU Mabes Polri maupun Kapolda. Peta sosiologi kepemimpinan Polri, menunjukkan bahwa kini tidak ada lulusan Akpol 1986 yang menjadi PJU Mabes Polri maupun Kapolda.
Lulusan Akpol tahun 1987, pernah ada dan yang sedang di jabatan strategis, jabatan utama kepemimpinan satuan kerja, dan satuan wilayah. Mantan Kapolri Jenderal Pol. Purn. Tito Karnavian (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa) kini menjadi Menteri Dalam Negeri RI Kabinet Indonesia Maju dalam periode kedua Presiden RI Jokowi. Jenderal Pol. Purn. Tito Karnavian adalah lulusan Akpol tahun 1987, yang senantiasa memecahkan rekor terawal dan tercepat meraih kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi di antara lulusan Akpol tahun 1987.
Selanjutnya lulusan Akpol tahun 1987 lainnya, antara lain, yaitu : Irwasum Polri Komjen Pol. Agung Budi Maryoto, lahir Februari 1965. Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto, lahir Maret 1965. Kadiv Hukum Polri Irjen Pol. Fiandar. Kakor Lantas Polri Irjen Pol. Istiono. Wakil Irwasum Irjen Pol. Agung Wicaksono. Wakil Kalemdiklat Polri Irjen Pol. Luki Hermawan. Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan (Kasespim) Lemdiklat Polri Irjen Pol. Rokhmad Sunanto. Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw. Kapolda Sumut Irjen Pol. Martuani Sormin. Kapolda Kalbar Irjen Pol. Remigius Sigid Tri Hardjanto. Kapolda DI Yogyakarta Irjen Pol. Asep Suhendar. Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Teguh Sarwono. Kapolda Maluku Irjen Pol. Refdi Andri. Masih ada bintang dua dan bintang satu lulusan Akpol tahun 1987, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda).
Kini lulusan Akpol tahun 1987, menjadi Kapolda di enam provinsi. Untuk sementara, lulusan Akpol tahun 1987, terdapat seorang bintang empat, yaitu : Jenderal Pol. Purn. Tito Karnavian. Dan dua orang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Agung Budi Maryoto dan Komjen Pol. Arief Sulistyanto. Selain Jenderal Pol. Tito Karnavian, Komjen Pol. Agung Budi Maryoto, dan Komjen Pol. Arief Sulistyanto, lulusan Akpol tahun 1987 masih berpeluang menjadi bintang tiga dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Lulusan Akpol tahun 1988 B, di jabatan utama kepemimpinan satuan kerja dan satuan wilayah. Kabaintelkam Polri Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa), lahir Agustus 1966. Ada dua orang bintang tiga di jabatan eksternal Polri, yaitu : Irjen Kemenkumham RI Komjen Pol. Andap Budhi Revianto, lahir Juni 1966. Dan Sestama BIN-RI Komjen Pol. Bambang Sunarwibowo, lahir Mei 1966.
Kemudian ada bintang dua lulusan Akpol tahun 1988 B. Komandan Korps (Dankor) Brimob Polri Irjen Pol. Anang Revandoko. Ketua STIK/PTIK Lemdiklat Polri Irjen Pol. Yazid Fanani. Kakor Polairud Baharkam Polri Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca. Kapolda Riau Irjen Pol. Agung Setia Imam Effendi. Kapolda Kepri Irjen Pol. Aris Budiman Bulo. Kapolda Lampung Irjen Pol. Purwadi Arianto. Kapolda NTT Irjen Pol. Lotharia Latif. Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri Irjen Pol. Priyo Widyanto. Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, mengabdi di Mabes Polri. Irjen Pol. Rudolf Albert Rodja, mengabdi di Mabes Polri. Ada bintang dua dan bintang satu lulusan Akpol tahun 1988 B, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda).
Kini lulusan Akpol tahun 1988 B, menjadi Kapolda di empat provinsi. Untuk sementara, lulusan Akpol tahun 1988 B, terdapat tiga orang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto, dan Komjen Pol. Bambang Sunarwibowo. Selain Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto, dan Komjen Pol. Bambang Sunarwibowo, lulusan Akpol tahun 1988 B masih berpeluang menjadi bintang tiga dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Lulusan Akpol tahun 1989, di jabatan utama kepemimpinan satuan kerja dan satuan wilayah, antara lain, yaitu : Kabaharkam Polri Komjen Pol. Agus Andrianto, lahir Februari 1967. Kapolda Jabar Irjen Pol. Ahmad Dofiri (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa), lahir Juni 1967.
Ada bintang dua lulusan Akpol tahun 1989. Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol. Johanis Asadoma. Wakil Kabaintelkam Polri Irjen Pol. Suntana. Kedua bintang dua ini dikelompokkan dalam komunitas lulusan Akpol tahun 1988 B, namun secara resmi kedinasan adalah lulusan Akpol tahun 1989. Kapolda Bali Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra. Kapolda Sultra Irjen Pol. Yan Sultra Indrajaya. Kapolda Malut Irjen Pol. Risyapudin Nursin. Kapolda Gorontalo Irjen Pol. Akhmad Wiyagus. Kapolda Sulbar Irjen Pol. Eko Budi Sampurno. Lulusan Akpol 1989 berpangkat bintang dua, di jabatan internal dan eksternal Polri, antara lain, yaitu : Irjen Pol. Sang Made Mahendra Jaya, Irjen Pol. Opik Taofik Nugraha, Irjen Pol. Reyhard Saut Poltak Silitonga, Irjen Pol. Angesta Romano Yoyol, dan lain-lain. Masih ada bintang dua dan bintang satu lulusan Akpol tahun 1989, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda).
Kini lulusan Akpol tahun 1989 menjadi Kapolda di enam provinsi. Untuk sementara, lulusan Akpol tahun 1989, terdapat seorang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Agus Andrianto. Selain Komjen Pol. Agus Andrianto, lulusan Akpol tahun 1989 masih berpeluang menjadi bintang dua, bintang tiga, dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Kemudian ada lulusan Akpol tahun 1990, di jabatan utama kepemimpinan satuan kerja dan satuan wilayah. Kapolda Kaltim Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa), lahir Agustus 1968. As Ops Kapolri Irjen Pol. Imam Sugianto. Kakor Sabhara Baharkam Polri Irjen Pol. Nanang Avianto. Kapolda Sulut Irjen Pol. R.Z. Panca Putra Simanjuntak. Kapolda Kalteng Irjen Pol. Dedi Prasetyo. Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Tornagogo Sihombing. Staf Ahli Sosial Politik Kapolri Irjen Pol. Tomsi Tohir Balaw. Ada bintang dua lulusan Akpol tahun 1990, antara lain, yaitu : Irjen Pol. Dono Indarto, Irjen Pol. Tomex Kurniawan, Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga, dan lain-lain. Masih ada bintang dua dan bintang satu lulusan Akpol tahun 1990, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda).
Ada bintang tiga dan bintang dua lulusan Akpol 1990, di jabatan eksternal Polri, yaitu : Ketua KPK-RI Komjen Pol. Firli Bahuri, lahir November 1963, menjadi purnawirawan setelah November 2021. Dan Deputi Penindakan KPK-RI Irjen Pol. Karyoto. Komjen Pol. Firli Bahuri adalah lulusan Akpol tahun 1990, memecahkan rekor meraih bintang dua, jabatan Deputi Penindakan KPK-RI dan Kapolda Sumsel. Kemudian memecahkan rekor meraih bintang tiga, jabatan Kabaharkam Polri.
Kini lulusan Akpol tahun 1990 menjadi Kapolda di empat provinsi. Untuk sementara, lulusan Akpol tahun 1990, terdapat seorang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Firli Bahuri. Selain Komjen Pol. Firli Bahuri, lulusan Akpol tahun 1990, masih berpeluang menjadi bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Kemudian lulusan Akpol tahun 1991, di jabatan utama kepemimpinan satuan kerja dan satuan wilayah. Kabareskrim Polri Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, lahir Mei 1969. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Muhammad Fadil Imran, lahir Agustus 1968. Kapolda Aceh Irjen Pol. Wahyu Widada (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa), lahir September 1969.
Lulusan Akpol tahun 1991, di jabatan utama kepemimpinan satuan kerja dan satuan wilayah, jabatan bintang dua dan bintang satu, antara lain, yaitu : Kepala Densus 88/AT Polri Irjen Pol. Martinus Hukom. Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono. Kapolda Sulsel Irjen Pol. Merdisyam. Kapolda NTB Irjen Pol. M. Iqbal. Irjen Pol. Faizal Thayeb (Pejabat Struktural di institusi BIN-RI). Beberapa bintang satu dari lulusan Akpol 1991, ada yang menjadi pejabat unsur kepemimpinan satuan wilayah, antara lain, yaitu : Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Pol. Hendro Pandowo. Wakil Kapolda Sumbar Brigjen Pol. Edi Mardianto. Wakil Kapolda Kalsel Brigjen Pol. M. Agung Budijono. Wakil Kapolda Papua Barat Brigjen Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin. Wakil Kapolda Kaltara Brigjen Pol. Erwin Zadma. Masih ada bintang satu lulusan Akpol tahun 1991, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda).
Kini lulusan Akpol tahun 1991, menjadi Kapolda di empat provinsi. Untuk sementara, lulusan Akpol tahun 1991, terdapat seorang jenderal bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo. Selain Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo, lulusan Akpol tahun 1991, masih berpeluang menjadi bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Ada lulusan Akpol tahun 1992, di jabatan bintang dua dan bintang satu (jabatan utama kepemimpinan satuan kerja dan satuan wilayah). Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, lahir April 1971. Wakil Kabareskrim Polri Irjen Pol. Wahyu Hadiningrat, lahir Juni 1970. Irjen Pol. Suharyono (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa). Kini menjadi pejabat struktural di institusi OJK-RI.
Ada bintang satu lulusan Akpol 1992, dalam deretan pejabat kepemimpinan satuan wilayah dan satuan kerja. Wakil Kapolda Jateng Brigjen Pol. Abiyoso Seno Aji. Wakil Kapolda Sulteng Brigjen Pol. Hery Santoso. Wakil Kapolda DI Yogyakarta Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso. Karo Binops Bareskrim Polri Brigjen Pol. Daniel Bolly Hyronimus Tifaona. Wakil Gubernur Akpol Lemdiklat Polri Brigjen Pol. Awi Setiyono. Karo Kermaluhkum Divkum Polri Brigjen Pol. Viktor Theodorus Sihombing. Karo Binopsnal Baharkam Polri Brigjen Pol. Makhruzi Rahman, dan lain-lain. Masih ada bintang satu lulusan Akpol tahun 1992, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda). Lulusan Akpol tahun 1992, berpeluang menjadi bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Kemudian ada lulusan Akpol tahun 1993, di jabatan jenderal bintang dua dan bintang satu (posisi jabatan sebagai unsur kepemimpinan satuan wilayah dan satuan kerja). Kapolda Jambi Irjen Pol. Albertus Rachmad Wibowo, lahir April 1969. Staf Ahli Menejemen Kapolri Irjen Pol. Teddy Minahasa Putra, lahir November 1971. Wakil Kapolda Sulut Brigjen Pol. Rudi Darmoko (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1993), lahir Desember 1971.
Kemudian Kasetukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol. Mardiaz Kusin Dwihananto. Wakil Kapolda Sumsel Brigjen Pol. Rudi Setiawan. Wakil Kapolda Kalbar Brigjen Pol. Asep Syafrudin. Direktur Tipideksus Bareskrim Brigjen Pol. Helmy Santika. Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Pol. Yusuf. Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri Brigjen Pol. Suhendri. Masih ada bintang satu lulusan Akpol tahun 1993, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio/bukan PJU Mabes Polri dan Kapolda). Lulusan Akpol tahun 1993, berpeluang menjadi bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Lulusan Akpol 1994, telah muncul dan mulai tampil, di jabatan bintang dua dan bintang satu. Ada yang diangkat dalam gelombang pertama, di jabatan bintang dua. Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo, lahir Februari 1973. Kakor Binmas Baharkam Polri Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, lahir April
1972. Kedua bintang dua ini menjabat portofolio sebagai PJU Mabes Polri. Sudah ada mantan Staf Khusus Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif RI Bidang Keamanan, yaitu : Irjen Pol. Adi Deriyan Jayamarta, lahir Juni 1972 (lulusan Akpol tahun 1994), yang terlebih dahulu meraih bintang dua. Jabatannya Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri meskipun bukan jabatan portofolio sebagai PJU Mabes Polri. Karo Jianstra Sops Polri Brigjen Pol. Alberd Teddy Benhard Sianipar (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa), lahir November 1971.
Kemudian ada lulusan Akpol tahun 1994, jabatan bintang satu. Brigjen Pol. Awal Chairuddin sebagai pejabat struktural di Kantor Wakil Presiden RI. Wakil Kapolda Sumut Brigjen Pol. Dadang Hartanto. Wakil Kapolda Bali Brigjen Pol. Roycke Harry Langie. Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol. Slamet Uliandi. Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol. Asep Edi Suheri. Karo Binkar SSDM Polri Brigjen Pol. Bariza Sulfi. Karo Wassidik Bareskrim Polri Brigjen Pol. Iwan Kurniawan. Karo Binops Sops Polri Brigjen Pol. Roma Hutajulu. Karo Watprof Divpropam Polri Brigjen Pol. Anggoro Sukartono. Brigjen Pol. Asep Adi Saputra (Widyaidwara Kepolisian Utama Tingkat 2 Sespim Lemdiklat Polri). Brigjen Pol. Suyudi Ario Seto (Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat 2 Bareskrim Polri). Brigjen Pol. Dwiyono (Pejabat Struktural di institusi BIN-RI). Ada dalam jumlah terbatas, bintang satu lulusan Akpol tahun 1994, di jabatan eksternal dan internal Polri (non portofolio). Lulusan Akpol tahun 1994, berpeluang menjadi bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Lulusan Akpol tahun 1995 sudah mulai menyusul masuk dalam deretan jenderal, di jabatan bintang satu. Karo Jianstra SSDM Polri Brigjen Pol. Sandi Nugroho (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa). Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Pol. Hendra Kurniawan. Komandan Pasukan Gegana (Danpasgegana) Brimob Polri Brigjen Pol. Reza Arif Dewanto. Brigjen Pol. Tonny Hermawan (Pejabat Struktural di institusi BIN-RI). Brigjen Pol. Yoyon Tony (Staf Khusus Menteri PAN Dan RB RI). Lulusan Akpol tahun 1995, berpeluang menjadi bintang satu, bintang dua, bintang tiga, dan mungkin bintang empat dalam peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Ada lulusan Akpol tahun 1985, masih menjadi PJU Mabes Polri, yaitu : Kadiv TIK Polri Irjen Pol. Muktiono, lahir Agustus 1963, menjadi pernawirawan setelah Agustus 2021. Pernah menjadi Kapolda Kaltim, Kapolda Sulsel, Korsahli Kapolri, Kapolda Maluku. Kemudian ada lulusan Akpol tahun 1985, di jabatan eksternal Polri, bintang tiga, yaitu : Kepala BNN-RI Komjen Pol. Heru Winarko, lahir Desember 1962, menjadi purnawirawan setelah Desember 2020. Duta Besar RI Untuk Myanmar Komjen Pol. Purn. Iza Fadri. Sekjen Kementerian KP-RI Komjen Pol. Purn. Antam Novambar. Lulusan Akpol tahun 1985, ada yang menjadi Gubernur Provinsi Maluku, yaitu : Irjen Pol. Purn. Murad Ismail, pernah menjadi Wakil Kapolda Maluku, Kapolda Maluku, Dankor Brimob Polri.
Lulusan Akpol tahun 1985, terdapat tujuh orang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Purn. Syafruddin, Komjen Pol. Purn. Ari Dono Sukmanto, Komjen Pol. Purn. Unggung Cahyono, Komjen Pol. Purn. Suhardi Alius, Komjen Pol. Heru Winarko, Komjen Pol. Purn. Iza Fadri, Komjen Pol. Purn. Antam Novambar. Lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1985, yaitu : Irjen Pol. Purn. Sigit Sudarmanto. Pernah menjadi Karo Dalops Sops Polri, Kapolda Sultra, Kasespimti Sespim Lemdiklat Polri, Wakil Kalemdiklat Polri. Masih ada dalam jumlah amat terbatas, bintang dua senior lulusan Akpol tahun 1985, yang masih aktif atau belum purnawirawan. Pernah menjadi PJU Mabes Polri maupun Kapolda. Peta sosiologi kepemimpinan Polri, menunjukkan tinggal seorang lulusan Akpol 1985 yang masih mengabdi sebagai PJU Mabes Polri.
Kemudian lulusan Akpol tahun 1984, di jabatan tertentu meskipun sudah purnawirawan. Direktur Utama Perum Bulog Komjen Pol. Purn. Budi Waseso. Komisaris BUMN Pertamina Komjen Pol. Purn. Condro Kirono. Lulusan Akpol tahun 1984, terdapat enam orang bintang tiga, yaitu : Komjen Pol. Purn. Putut Eko Bayuseno, Komjen Pol. Purn. Budi Waseso, Komjen Pol. Purn. Lutfi Lubihanto, Komjen Pol. Purn. Condro Kirono, Komjen Pol. Purn. M. Iriawan, dan Komjen Pol. Purn. Setyo Wasisto. Lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1984, yaitu : Irjen Pol. Purn. Wahyu Indra Pramugari. Pernah menjadi Kapolda Sumbar, Kasespimti Sespim Lemdiklat Polri, Kasespim Lemdiklat Polri.
Kemudian lulusan Akpol tahun 1983, ada Jenderal Pol. Purn. Budi Gunawan. Kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) RI, dari masa pertengahan peride pertama sampai dengan saat ini periode kedua Presiden RI Jokowi. Jenderal Pol. Purn. Budi Gunawan adalah satu-satunya lulusan Akpol tahun 1983, yang memecahkan rekor meraih bintang tiga dan bintang empat. Ada lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1983, yaitu : Irjen Pol. Purn. Anton Setiadji. Pernah menjadi Kapolda Babel, Kadiv Hukum Polri, Kapolda Sulselra, Kapolda Jatim.
Ada bintang dua dan bintang satu dalam formasi jajaran kepemimpinan satuan wilayah dan satuan kerja. Berasal dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi, pernah menjadi Wakil Kapolda Jateng, lahir November 1966. Masuk menjadi perwira pertama melalui Secapamilsuk (semacam SIPSS) Polri tahun 1989. Kapolda Banten Irjen Pol. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, pernah menjadi Kadiv Hukum Polri, lahir Maret 1968. Masuk menjadi perwira pertama melalui SIPSS Polri tahun 1993.
Ada Polwan menjadi pejabat struktural Polri, jabatan bintang dua dan bintang satu. Polwan yang bintang dua dan satu, antara lain, yaitu : Irjen Pol. Purn. Basaria Panjaitan. Pernah menjadi Wakil Ketua KPK-RI, Staf Ahli Sosial Politik Kapolri, Widyaiswara Madya Lemdiklat Polri, Karo Bekum Sdelog Polri, Kapus/Karo Provos Div Propam Polri. Irjen Pol. Purn. Basaria Panjaitan menjadi perwira pertama melalui Secapamilsukwan (semacam SIPSS) Polri tahun 1984. Dan menjadi Polwan pertama, memecahkan rekor meraih bintang dua.
Selanjutnya Irjen Pol. Purn. Sri Handayani. Pernah menjadi Widyaiswara Utama Lemdiklat Polri, Karo Watpers SSDM Polri, Wakil Kapolda Kalbar, Kasetukpa Lemdiklat Polri. Irjen Pol. Purn. Sri Handayani lulus Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UNS Solo tahun 1985, dan menjadi perwira pertama melalui Secapamilsukwan/Sepa (semacam SIPSS) Polri tahun 1986. Dan menjadi Polwan kedua, memecahkan rekor meraih bintang dua. Brigjen Pol. Purn. Rumiah Kartoredjo. Pernah menjadi Kapolda Banten. Lulus dari Sekolah Tinggi Olahraga (IKIP Surabaya), kini Unesa, dan menjadi perwira pertama melalui Secapamilsukwan ABRI (semacam SIPSS) tahun 1978. Brigjen Pol. Purn. Roemiah Kartoredjo menjadi Polwan pertama, memecahkan rekor menjadi Kapolda (Kapolda Banten), yang sampai kini belum terpecahkan. Perihal ini merupakan dinamika dalam mewarnai dan memaknai peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Sudah ada minimal dua orang jenderal, jabatan Kapolds, yang berasal dari Pendidikan Kepolisian semacam SIPSS. Irjen Pol. Purn. Hadiman. Pernah menjadi Kapolda Sumut dan Komandan atau Koordinator Staf Ahli (Korsahli) Kapolri. Irjen Pol. Purn. Hadiman lulus Fakultas Kedokteran UI Jakarta tahun 1965, dan menjadi perwira pertama. Brigjen Pol. Purn. Edward Syahpernong. Pernah menjadi Kapolda Lampung, Karo Renmin Bareskrim Polri, Widyaiswara Madya Lemdiklat Polri, Wakil Kapolda Malut, Wakil Kapolda Sulteng. Lulus Fakultas Hukum UGM Yogyakarta tahun 1983, dan menjadi perwira pertama melalui Sepamilsuk (semacam SIPSS) Polri tahun 1984. Brigjen Pol. Purn. Edward Syahpernong memiliki keahlian dengan spesialisasi Reskrim sejak dari perwira pertama.
Peta sosiologi kepemimpinan Polri dan agenda Membangun Indonesia Maju di berbagai satuan internal dan eksternal Polri, memetakan komposisi dan variasi tertentu. Ini terbaca dan terlacak dari beberapa hal, yaitu : (1). rekam jejak yang dimiliki ; (2). jalur dan jenjang pendidikan dan pelatihan yang dilalui ; (3). kualitas kepemimpinan dan kinerja yang dipunyai ; (4). aspek tahun angkatan kelulusan pendidikan (Akpol) ; (5). aspek korps satuan kerja dan satuan wilayah kepolisian ; (6). aspek penugasan dan prestasi ; (7). aspek loyalitas dan profesionalitas. Ini berkaitan meritokrasi, sebagai pola standar dan ukuran dasar yang berlaku.
Pada gilirannya dapat meneguhkan kaderisasi dan regenerasi secara bertahap dan berkesinambungan di dalam “rumah besar” dan “jiwa raga” Polri. Peta sosiologi kepemimpinan Polri berdiri tegak dan bertumbuh subur dengan “bersemangat” rumah besar dan “berjiwa raga” Polri.
Rata-rata jenderal yang lahir dan tumbuh dari kelulusan Akpol tahun 1983, Akpol tahun 1984, Akpol tahun 1985, Akpol tahun 1986, sudah menjadi purnawirawan. Ada juga sedikit dalam jumlah amat terbatas, yang belum purnawirawan (Akpol tahun 1985 dan Akpol tahun 1986). Kemudian lulusan Akpol tahun 1987, Akpol 1988 A, Akpol 1988 B, berada dalam masa transisi. Di antara lulusan ketiga Akpol ini, ada yang sedang menjadi pemimpin dan pejabat di internal dan eksternal Polri. Lalu beberapa jenderal muda lulusan Akpol tahun 1989, Akpol tahun 1990, Akpol tahun 1991, Akpol tahun 1992, tengah bergerak menjadi pemimpin dan pejabat satuan internal dan eksternal Polri, di jabatan bintang tiga, bintang dua, dan bintang satu.
Demikian juga, jenderal muda lulusan Akpol tahun 1993, Akpol tahun 1994, Akpol tahun 1995. Peta sosiologi kepemimpinan Polri ini semakin menegaskan dinamika kepemimpinan dan variasi jabatan di internal maupun di eksternal Polri. Peta sosiologi kepemimpinan Polri dan agenda membangun Indonesia Maju dalam wadah NKRI, secara struktural dan fungsional berhubungan erat dan kuat dengan mutasi dan promosi di institusi Polri. Pemetaan ini menjadi relevan, penting, dan strategis.
Skema menyeluruh dan mendasar gugusan kawasan peta sosiologi ini, semakin membangun kaderisasi dan regenerasi. Sistem kaderisasi dan regenerasi mengalami pertumbuhan subur dan dinamis, bagi masa kini dan masa depan kepemimpinan Bhayangkara. Rangkaian jenderal lulusan Akpol tahun 1992, Akpol tahun 1993, Akpol tahun 1994, Akpol tahun 1995, tengah menunggu giliran penugasan dan urutan penempatan.
Konstruksi pemikiran dan eksekusi pelaksanaan pemetaan ini, merupakan bagian dan tahapan perjalanan kaderisasi dan regenerasi di institusi Polri. Konsekuensi kaderisasi dan regenerasi, menjadikan lulusan Akpol tahun 1996, dan lulusan Akpol tahun selanjutnya, berproses dan bergerak juga. Rata-rata sedang menunggu giliran dan urutan menjadi jenderal, jabatan bintang satu, dan seterusnya.
Lulusan Akpol tahun 1987, Akpol tahun 1988 A, Akpol tahun 1988 B, Akpol tahun 1989, Akpol tahun 1990, Akpol tahun 1991, sementara ini sedang mengabdi di jabatan-jabatan internal dan eksternal Polri. Metodologi pergantian, pengisian jabatan, dan menejemen penempatan pemimpin dan pejabat Polri, pada dasarnya bermaksud positif visioner dan bertujuan normatif strategis.
Ini membangkitkan peningkatan, percepatan, dan perkuatan SDM Polri yang unggul, kompetitif, inovatif, produktif, dan efektif. Pembinaan dan pengembangan institusi serta penempatan dan penugasan SDM Polri, secara sosiologi organisasi, berbasis kuat pada kelembagaan. Berbasis pada penguatan dan pemajuan Polri sebagai Institusi Bhayangkara Negara. Sebuah institusi strategis, berpengaruh, dan menentukan.
Secara otentik dan konkrit, terdapat pedoman dan panduan memetakan secara sosiologis kepemimpinan Polri. Ini berdasarkan atas : (1). dimensi rekam jejak penugasan dan prestasi ; (2). faktor amanah jabatan pengabdian ; (3). aspek jalur dan jenjang pendidikan dan pelatihan ; (4). variabel tahun angkatan kelulusan pendidikan (Akpol) ; (5). segi korps satuan kerja dan satuan wilayah kepolisian yang menyertai dan mewarnai ; (6). bobot kapasitas dan kualitas kepemimpinan ; (7). aspek integitas dan loyalitas kepribadian ; dan (8). faktor profesionalitas dan kredibiltas kinerja. Pedoman dan panduan ini berlaku juga bagi jenderal purnawirawan muda lulusan Akpol. Dan maupun bagi jenderal aktif lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa. Serta bagi jenderal aktif lainnya lulusan Akpol. Tentu ini berbasis pada kinerja yang berhasil dan kepemimpinan yang berkualitas.
Rangkaian jenderal purnawirawan muda ini, sebagai berikut. Irjen Pol. Purn. Anton Setiadji (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1983). Pernah menjadi Kapolda Babel, Kadiv Hukum Polri, Kapolda Sulselbar. Jabatan tertinggi dan terakhir adalah Kapolda Jatim. Irjen Pol. Purn. Wahyu Indra Pramugari (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1984). Pernah menjadi Kapolda Sumbar dan Kasespimti Sespim Lemdiklat Polri. Jabatan tertinggi dan terakhir adalah Kepala Sespim Lemdiklat Polri. Irjen Pol. Purn. Sigit Sudarmanto (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1985). Pernah menjadi Karo Dalops Sops Polri, Kapolda Sultra, Kasespimti Sespim Lemdiklat Polri. Jabatan tertinggi dan terakhir adalah Wakil Kalemdiklat Polri.
Komjen Pol. Purn. Moechgiyarto (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1986). Pernah menjadi Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri, Wakil Kapolda Jatim, Kapolda NTB, Kadiv Hukum Polri, Kapolda Jabar, Kapolda Metro Jaya, Kalemdiklat Polri, Kabaharkam Polri. Jabatan tertinggi dan terakhir adalah Irwasum Polri. Jenderal Pol. Purn. Tito Karnavian (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1987). Kini menjabat Menteri Dalam Negeri RI Kabinet Indonesia Maju. Pernah menjadi Kepala Densus 88/AT Polri, Deputi Bidang Penindakan Dan Pembinaan Kemampuan BNPT-RI, Kapolda Papua, As Rena Kapolri, Kapolda Metro Jaya, Kepala BNPT-RI. Jabatan tertinggi dan terakhir di institusi Polri adalah Kapolri.
Brigjen Pol. Unggul Sedyantoro (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1988 A). Kini menjadi pejabat struktural di Kemenko Polhukam RI. Diangkat dalam jabatan bintang satu, dalam awal tahun 2020. Ini bahan referensi dari segi lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1988 A. Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1988 B). Kini menjadi Kabaintelkam Polri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Jabar, Ketua STIK/PTIK Lemdiklat Polri, Kapolda Sumut, Gubernur Akpol Lemdiklat Polri, Kapolda Jateng, lahir Agustus 1966, menjadi purnawirawan setelah Agustus 2024. Irjen Pol. Ahmad Dofiri (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1989). Kini menjadi Kapolda Jabar. Pernah menjadi Karo Binkar SDM Polri, Kapolda Banten, Karo Sunluhkum Div Hukum Polri, Kapolda DI Yogyakarta, As Log Kapolri, lahir Juni 1967, menjadi purnawirawan setelah Juni 2025.
Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1990). Kini menjadi Kapolda Kaltim. Pernah menjadi Pejabat Struktural di institusi BNPT-RI, Dirtipidum Bareskrim Polri, Kapolda Papua Barat, As Ops Kapolri, lahir Agustus 1968, menjadi purnawirawan setelah Agustus 2026. Irjen Pol. Wahyu Widada (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1991). Kini menjadi Kapolda Aceh. Pernah menjadi Waketbid Minwa STIK/PTIK Lemdiklat Polri, Karo Jianstra SSDM Polri, Wakil Kapolda Riau, Kapolda Gorontalo, lahir September 1969, menjadi purnawirawan setelah September 2027.
Irjen Pol. Suharyono (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1992). Kini menjadi pejabat struktural di institusi OJK-RI, menjadi purnawirawan nanti dalam waktu yang agak relatif lebih cepat karena memiliki NRP yang agak relatif tidak muda. Brigjen Pol. Rudi Darmoko (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1993). Kini menjadi Wakil Kapolda Sulut. Pernah menjadi Karo Kurikulum STIK/PTIK Lemdiklat Polri, lahir Desember 1971, menjadi purnawirawan setelah Desember 2029.
Brigjen Pol. Alberd Teddy Benhard Sianipar (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1994). Kini menjadi Karo Jianstra Sops Polri, lahir November 1971, menjadi purnawirawan setelah November 2029. Brigjen Pol. Sandi Nugroho (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1995). Kini menjadi Karo Jianstra SSDM Polri. Pernah menjadi Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat 2 Bareskrim Polri, lahir Juli 1973, menjadi purnawirawan setelah Juli 2031. Kombes Pol. Johnny Eddizon Isir (lulusan terbaik dan peraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol tahun 1996). Kini menjadi Kapolrestabes Surabaya Polda Jatim. Pernah menjadi Kapolrestabes Medan Polda Sumut, lahir Juni 1975, menjadi purnawirawan setelah Juni 2033.
Peta sosiologi kepemimpinan Polri dan agenda membangun Indonesia Maju, bagi para jenderal, secara prinsipil mengandung sistem nilai meritokrasi. Perihal ini berlaku juga bagi lulusan Akpol dari sisi : (1). bobot jabatan ; (2). tingkatan kepangkatan ; (3). tahun kelulusan dan kelahiran masing-masing ; (4). rekam jejak penugasan dan prestasi ; (5). faktor amanah jabatan pengabdian ; (6). aspek jalur dan jenjang pendidikan dan pelatihan ; (7). variabel tahun angkatan kelulusan pendidikan (Akpol) ; (8). segi korps satuan kerja dan satuan wilayah kepolisian yang menyertai dan mewarnai ; (9). juga yang bertalian dengan bobot kapasitas dan kualitas kepemimpinan ; (10). aspek integitas dan loyalitas kepribadian ; (11). faktor profesionalitas dan kredibilitas kinerja. Juga beberapa pertimbangan strategis, berpengaruh, dan menentukan lainnya.
Terdapat beberapa jenderal yang menjadi pemimpin dan pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1987, Akpol tahun 1988 A, Akpol tahun 1988 B. Berpeluang menempati formasi kepemimpinan internal dan eksternal Polri. Hal ini dari sisi pemikiran untuk masa kini dan masa depan. Beberapa jenderal pemimpin dan pejabat Polri lulusan Akpol, rata-rata berpeluang memasuki formasi kepemimpinan internal dan eksternal Polri untuk masa kini dan masa depan. Perspektif ini semakin mewarnai dan memaknai peta sosiologi kepemimpinan Polri.
Beberapa lulusan Akpol tahun 1987, dengan urutan penulisan nama berdasarkan kepangkatan dan NRP bulan tahun kelahiran termuda, antara lain, yaitu : Komjen Pol. Arief Sulistyanto. Kini menjadi Kalemdiklat Polri. Pernah menjadi Dirtipideksus Bareskrim Polri, Kapolda Kalbar, Staf Ahli Menejemen Kapolri, AS SDM Kapolri, Kabareskrim Polri, lahir Maret 1965, menjadi purnawirawan setelah Maret 2023. Komjen Pol. Agung Budi Maryoto. Kini menjadi Irwasum Polri. Pernah menjadi Wakil Kakor Lantas Polri, Karo Dalops Sops Polri, Kapolda Kalsel, Kakor Lantas Polri, Kapolda Sumsel, Kapolda Jabar, Kabaintelkam Polri, lahir Februari 1965, menjadi purnawirawan setelah Februari 2023.
Kemudian Irjen Pol. Luki Hermawan. Kini menjadi Wakil Kalemdiklat Polri. Pernah menjadi Karo Renmin Baintelkam Polri, Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri, Wakil Kabaintelkam Polri, Kapolda Jatim, lahir April 1965, menjadi purnawirawan setelah April 2023. Irjen Pol. Agung Wicaksono. Kini menjadi Wakil Irwasum Polri. Pernah menjadi Karo Binops Sops Polri, lahir Desember 1964, menjadi Purnawirawan setelah Desember 2022. Irjen Pol. Remigius Sigid Tri Hardjanto. Kini menjadi Kapolda Kalbar. Pernah menjadi Karo Sunluhkum Divkum Polri, Ketua STIK/PTIK Lemdiklat Polri, Kapolda Sulut, lahir Oktober 1964, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2022. Irjen Pol. Asep Suhendar. Kini menjadi Kapolda DI Yogyakarta. Pernah menjadi Waketbid binkernadianmad STIK/PTIK Lemdiklat Polri, Karo Kurlum Lemdiklat Polri, Wakil Kapolda Sumsel, Staf Ahli Menejemen Kapolri, As Log Kapolri, lahir Oktober 1964, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2022.
Lulusan Akpol tahun 1988 A, ada sejumlah jenderal pemimpin dan pejabat Polri, berpeluang memasuki formasi kepemimpinan Polri. Dengan urutan penulisan nama berdasarkan kepangkatan dan NRP bulan tahun kelahiran termuda, di antaranya, yaitu : Komjen Pol. Dharma Pongrekun. Kini menjadi Wakil Kepala BSSN-RI. Pernah menjadi Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Karo Renmin Bareskrim Polri, Deputi Bidang Identifikasi Dan Deteksi BSSN-RI, lahir Januari 1966, menjadi purnawirawan setelah Januari 2024. Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono. Kini menjadi Wakil Kapolri. Pernah menjadi Karo Kelembagaan Tata Laksana Srena Polri, Wakil Kapolda Sulsel, Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri, As Rena Kapolri, Kapolda Metro Jaya, lahir Juni 1965, menjadi purnawirawan setelah Juni 2023. Komjen Pol. Boy Rafli Amar. Kini menjadi Kepala BNPT-RI. Pernah menjadi Karo Penmas Divhumas Polri, Kapolda Banten, Kadiv Humas Polri, Kapolda Papua, Wakil Kalemdiklat Polri, lahir Maret 1965, menjadi purnawirawan setelah Maret 2023. Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, kini mengabdi di Mabes Polri. Pernah menjadi Direktur Penindakan BNPT-RI, Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT-RI, Kapolda Bali, lahir November 1965, menjadi purnawirawan setelah November 2023.
Selanjutnya Irjen Pol. Firman Santyabudi. Kini menjadi As Log Kapolri. Pernah menjadi Karo Dalops Sops Polri, Direktur Kerjasama dan Humas PPATK-RI, Deputi Bidang Pemberantasan PPATK-RI, Kapolda Jambi, lahir November 1965, menjadi purnawirawan setelah November 2023. Irjen Pol. Toni Harmanto. Kini menjadi Kapolda Sumbar. Pernah menjadi Karo Jianstra Sops Polri, Karo Binopsnal Bareskrim Polri, Wakil Kapolda Jatim, Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat 1 Sespim Lemdiklat Polri, lahir Oktober 1965, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2023. Irjen Pol. Rikwanto. Kini menjadi Kapolda Kalsel. Pernah menjadi Karo Penmas Divhumas Polri, Karo Multimedia Divhumas Polri, Wakil Kapolda Kalteng, Kapolda Malut, lahir April 1965, menjadi purnawirawan setelah April 2023. Irjen Pol. Suroto. Kini menjadi Gubernur Akpol Lemdiklat Polri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Kalteng, Karo Psi SSDM Polri, Kapolda Malut, Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri, lahir April 1965, menjadi purnawirawan setelah April 2023. Irjen Pol. Nana Sudjana. Kini menjadi Korsahli Kapolri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Jambi, Wakil Kapolda Jabar, Dirpolitik Baintelkam Polri, Kapolda NTB, Kapolda Metro Jaya, lahir Maret 1965, menjadi purnawirawan setelah Maret 2023. Irjen Pol. Hendro Sugiatno. Kini menjadi As Rena Kapolri, lahir Desember 1964, menjadi purnawirawan setelah Desember 2022. Irjen Pol. Eko Indra Heri.
Kini menjadi Kapolda Sumsel. Pernah menjadi Karo Jianstra SSDM Polri, Karo Binkar SSDM Polri, As SDM Kapolri, lahir November 1964, menjadi purnawirawan setelah November 1922. Irjen Pol. Adnas. Kini mengabdi di Mabes Polri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Bengkulu, Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri, Karo PID Divhumas Polri, Karo Jianstra Sops Polri, Wakil Kapolda Sulsel, Kapolda Gorontalo, lahir Agustus 1964, menjadi purnawirawan setelah Agustus 2022. Irjen Pol. Anang Syarif Hidayat. Kini menjadi Kapolda Babel. Pernah menjadi Pejabat Struktural di institusi Bakamla RI dan Dirpoludara Korpolairud Baharkam Polri, lahir Agustus 1964, menjadi purnawirawan setelah Agustus 1922.
Kemudian untuk kini dan ke depan, ada jenderal pemimpin dan pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1988 B, berpeluang memasuki formasi kepemimpinan Polri. Dengan urutan penulisan nama berdasarkan kepangkatan dan NRP bulan tahun kelahiran termuda, di antaranya, yaitu : Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel (sudah ditulis sebelumnya di atas). Komjen Pol. Andap Budhi Revianto. Kini menjadi Irjen Kementerian Hukum Dan HAM RI.
Pernah menjadi Karopal Sarpras (Slog) Polri, Kapolda Sultra, Kapolda Maluku, Kapolda Kepri, lahir Juni 1966, menjadi purnawirawan setelah Juni 2024. Komjen Pol. Bambang Sunarwibowo. Kini menjadi Sekretaris Utama (Sestama) BIN-RI. Pernah menjadi Karo Jemengar Srena, As Rena Kapolri, Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri, Deputi Bidang Ekonomi Intelijen BIN-RI, lahir Mei 1966, menjadi purnawirawan setelah Mei 2024.
Berikutnya Irjen Pol. Lotharia Latif. Kini menjadi Kapolda NTT. Pernah menjadi Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri, Karo Watpers SSDM Polri, Wakil Kapolda Sulut, Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, Kakor Polairud Baharkam Polri, lahir Juni 1967, menjadi purnawirawan setelah Juni 2025. Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi. Kini menjadi Kapolda Riau. Pernah menjadi Dirtipideksus Bareskrim Polri dan Deputi Bidang Intelijen Siber BIN-RI, lahir Maret 1967, menjadi purnawirawan setelah Maret 2025. Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca.
Kini Kakor Polairud Baharkam Polri. Pernah menjadi Danpas Pelopor Korbrimob Polri, lahir Januari 1967, menjadi purnawirawan setelah Januari 2025. Irjen Pol. Purwadi Arianto. Kini menjadi Kapolda Lampung. Pernah menjadi Karo Kerma KL Sops Polri, Dirtipidter Bareskrim Polri, Wakil Kapolda Metro Jaya, lahir Oktober 1966, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2024. Irjen Pol. Rudolf Albert Rodja. Kini mengabdi di Mabes Polri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Sulteng, Wakil Kapolda Papua, Karo Provos Divpropam Polri, Kapolda Papua Barat. Kapolda Papua, lahir Mei 1966, menjadi purnawirawan setelah Mei 2024. Irjen Pol. Anang Revandoko. Kini menjadi Dankor Brimob Polri. Pernah menjadi Wakil Dankor Brimob Polri dan Kapolda Kalteng, lahir Oktober 1965, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2023. Irjen Pol. Priyo Widyanto.
Kini menjadi Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Kalsel, Karo Binkar SDM Polri, Kapolda Jambi, Kapolda Kaltim, Kapolda Sumsel, lahir Oktober 1965, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2023. Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, kini mengabdi di Mabes Polri. Pernah menjadi Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT-RI, Kapolda Sulteng, Dankor Brimob Polri, As Ops Kapolri, Kapolda Jabar, lahir Agustus 1965, menjadi purnawirawan setelah Agustus 2023. Irjen Pol. Yazid Fanani. Kini menjadi Ketua STIK/PTIK Lemdiklat Polri. Pernah menjadi Karo Renmin Bareskrim Polri, Dirtipidter Bareskrim Polri, Kapolda Jambi, Staf Ahli Kepala BIN-RI Bidang Hukum Dan HAM, Kapolda Kalsel, lahir April 1965, menjadi purnawirawan setelah April 2023. Irjen Pol. Aris Budiman Bulo. Kini menjadi Kapolda Kepri. Pernah menjadi Direktur Penyidikan Kedeputian Penindakan KPK-RI dan Ketua STIK/PTIK Lemdiklat Polri, lahir Januari 1965, menjadi purnawirawan setelah Januari 2023.
Lalu selanjutnya, untuk masa kini dan masa depan, ada jenderal pemimpin dan pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1989, Akpol tahun 1990, Akpol tahun 1991, dan Akpol tahun 1992, berpeluang memasuki formasi kepemimpinan Polri. Di antara lulusan Akpol tahun 1989 dengan urutan penulisan nama berdasarkan kepangkatan dan NRP bulan tahun kelahiran termuda, yaitu : Komjen Pol. Agus Andrianto. Kini menjadi Kabaharkam Polri. Pernah menjadi Direktur Psikotropika dan Prekursor Kedeputian Penanggulangan BNN-RI, Dirtipidum Bareskrim Polri, Wakil Kapolda Sumut, Kapolda Sumut, lahir Februari 1967, menjadi purnawirawan setelah Februari 2025.
Kemudian Irjen Pol. Yan Sultra Indrajaya. Kini Kapolda Sultra. Pernah menjadi Wakil Kapolda Sultra, lahir 27 April 1968, menjadi purnawirawan setelah April 2026. Irjen Pol. Eko Budi Sampurno. Kini menjadi Kapolda Sulbar. Pernah menjadi Karo Jakstra Srena Polri, lahir Desember 1967, menjadi purnawirawan setelah Desember 2025. Irjen Pol. Putu Jayan Danu Putra. Kini Kapolda Bali. Pernah menjadi Karo Umum Setmilpres dan Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat 1 Sespim Lemdiklat Polri, lahir 20 November 1967, menjadi purnawirawan setelah November 2025. Irjen Pol. Akhmad Wiyagus. Kini menjadi Kapolda Gorontalo. Pernah menjadi Direktur Pengaduan Masyarakat KPK-RI, Dirtipidkor Bareskrim Polri, Wakil Kapolda Maluku, Wakil Kapolda Jabar, lahir September 1967, menjadi purnawirawan setelah September 2025. Irjen Pol. Ahmad Dofiri (sudah ditulis sebelumnya di atas). Irjen Pol. Risyapudin Nursin. Kini menjadi Kapolda Malut. Pernah menjadi Dirregident Korlantas Polri, Wakil Kapolda Sulsel, Karo Jianstra Sops Polri, Kakor Binmas Baharkam Polri, lahir November 1966, menjadi purnawirawan setelah November 2024. Irjen Pol. Suntana. Kini menjadi Wakil Kabaintelkam Polri.
Pernah menjadi Dirkamneg Bareskrim Polri, Wakil Kapolda Metro Jaya, Deputi Bidang Intelijen Siber BIN-RI, Kapolda Lampung, lahir Juni 1966, menjadi purnawirawan setelah Juni 2024. Irjen Pol. Angesta Romano Yoyol. Kini Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat 1 Sespim Lemdiklat Polri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Lampung dan Karo RBP Srena Polri, lahir Februari 1966, menjadi purnawirawan setelah Februari 2024. Irjen Pol. Johanis Asadoma. Kini menjadi Kadiv Hubinter Polri. Pernah menjadi Karo Misinter Divhubinter, Wakil Kapolda Sulut, Wakil Kapolda NTT, lahir Januari 1966, menjadi purnawirawan setelah Januari 2024. Brigjen Pol. Iriyanto. Kini mengabdi Irwil III Itwasum Polri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Kalsel, Wakil Dankor Brimob Polri, Kapolda Sultra, lahir Juni 1966, menjadi purnawirawan setelah Juni 2024.
Kemudian lulusan Akpol tahun 1990, ada jenderal pemimpin dan pejabat Polri untuk masa kini dan masa depan, berpeluang memasuki formasi kepemimpinan Polri. Dengan urutan penulisan nama berdasarkan kepangkatan dan NRP bulan tahun kelahiran termuda, di antaranya adalah : Irjen Pol. Nanang Avianto. Kini menjadi Kakor Sabhara Baharkam Polri. Pernah memjadi Karo Paminal Divpropam Polri, lahir April 1969, menjadi purnawirawan setelah April 2027. Irjen Pol. Tomsi Tohir Balaw. Kini menjadi Staf Ahli Sosial Politik Kapolri. Pernah menjadi Karo Wassidik Bareskrim Polri, Kapolda Banten, Kapolda NTB, lahir Januari 1969, menjadi purnawirawan setelah Januari 2027. Irjen Pol. R.Z. Panca Putra Simanjuntak. Kini Kapolda Sulut.
Pernah menjadi Direktur Penyidikan Kedeputian Penindakan KPP-RI dan Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. I Sespim Lemdiklat Polri, lahir Januari 1969, menjadi purnawirawan setelah Januari 2027. Irjen Pol. Karyoto. Kini menjadi Deputi Penindakan KPK-RI. Pernah menjadi Wakil Kapolda Sulut dan Wakil Kapolda DI Yogyakarta, lahir Oktober 1968, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2026. Irjen Pol. Daniel Tahi Monang Silitonga. Kini menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri. Pernah menjadi Karo Binopsnal Bareskrim Polri dan Dirtipideksus Bareskrim Polri, lahir Oktober 1968, menjadi purnawirawan setelah Oktober 2026. Irjen Pol. Herry Rudolf Nahak (sudah ditulis sebelumnya di atas). Irjen Pol. Dedi Prasetyo. Kini menjadi Kapolda Kalteng. Pernah menjadi Wakil Kapolda Kalteng, Karo Penmas Divhumas Polri, Karo Binkar SSDM Polri, lahir Juli 1968, menjadi purnawirawan setelah Juli 2026. Irjen Pol. Tomex Kurniawan. Kini menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat 1 Sespim Lemdiklat Polri. Pernah menjadi Wakil Kapolda Banten dan Karo Renmin Lemdiklat Polri, lahir Juli 1968, menjadi purnawirawan setelah Juli 2026. Irjen Pol. Tornagogo Sihombing. Kini menjadi Kapolda Papua Barat. Pernah menjadi Karo Wassidik Bareskrim Polri dan Dirtipeksus Bareskrim Polri, lahir November 1967, menjadi purnawirawan setelah November 2025.
Sejumlah jenderal pemimpin dan pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1991, berpeluang memasuki formasi kepemimpinan Polri untuk masa kini dan masa depan. Dengan urutan penulisan nama berdasarkan kepangkatan dan NRP bulan tahun kelahiran termuda, di antaranya adalah : Komjen Pol. Listyo Sigit Prabowo. Kini menjadi Kabareskrim Polri. Pernah menjadi Kapolda Banten dan Kadiv Propam Polri, lahir Mei 1969, menjadi purnawirawan setelah Mei 2027.
Berikutnya Irjen Pol. M. Iqbal. Kini menjadi Kapolda NTB. Pernah menjadi Karo Penmas Divhumas Polri, Wakil Kapolda Jatim, Kadiv Humas Polri, lahir Juli 1970, menjadi purnawirawan setelah Juli 2028. Irjen Pol. Wahyu Widada (sudah ditulis sebelumnya di atas). Irjen Pol. Marthinus Hukom. Kini Kepala Densus 88/AT Polri. Pernah menjadi Pejabat Struktural di institusi BNPT-RI dan Wakil Kepala Densus 88/AT Polri, lahir Januari 1969, menjadi Purnawirawan setelah Januari 2027. Irjen Pol. M. Fadil Imran.
Kini menjadi Kapolda Metro Jaya. Pernah menjadi Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Dirtipidter Bareskrim Polri, Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri, Kapolda Jatim, lahir Agustus 1968, menjadi purnawirawan setelah Agustus 2026. Irjen Pol. Merdisyam. Kini menjadi Kapolda Sulsel. Pernah menjadi Dirsosbud Baintelkam Polri dan Kapolda Sultra, lahir Mei 1968, menjadi purnawirawan setelah Mei 2026. Irjen Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono. Kini menjadi Kadiv Humas Mabes Polri. Pernah menjadi Karo Penmas Divhumas Polri, lahir April 1968, menjadi purnawirawan setelah April 2026.
Kemudian terdapat jemderal pemimpin dan pejabat Polri lulusan Akpol tahun 1992, berpeluang memasuki formasi kepemimpinan terpenting dan strategis Polri untuk masa kini dan masa depan. Meskipun sementara ini masih dalam jumlah terbatas karena merupakan tahun angkatan Akpol muda, namun di antaranya dengan urutan penulisan nama berdasarkan kepangkatan dan NRP bulan tahun kelahiran termuda, antara lain, yaitu : Irjen Pol. Nico Afinta. Kini menjadi Kapolda Jatim. Pernah menjadi Karo Binopsnal Bareskrim Polri, Dirtipidum Bareskrim Polri, Staf Ahli Sosial Politik Kapolri, Kapolda Kalsel, lahir April 1971, menjadi purnawirawan setelah April 2029. Irjen Pol. Wahyu Hadiningrat. Kini menjadi Wakil Kabareskrim Polri. Pernah menjadi Pejabat Struktural di institusi BIN-RI dan Wakil Kapolda Metro Jaya, lahir Juni 1970, menjadi purnawirawan setelah Juni 2028. Irjen Pol. Suharyono. Kini menjadi Pejabat Struktural di institusi OJK-RI (sudah ditulis sebelumnya di atas).
Brigjen Pol. Raden Slamet Santoso. Kini menjadi Wakil Kapolda DI Istimewa, lahir Desember 1970, menjadi purnawirawan setelah Desember 2028. Brigjen Pol. Hery Santoso. Kini menjadi Wakil Kapolda Sulteng. Pernah menjadi Pejabat Struktural di institusi OJK-RI, lahir November 1969, menjadi purnawirawan setelah November 2027. Brigjen Pol. Viktor Theodorus Sihombing. Kini menjadi Karo Kermaluhkum Divkum Polri, lahir Januari 1969, menjadi purnawirawan setelah Januari 2027. Brigjen Pol. Makhruzi Rahman. Kini menjadi Karo Binopsnal Baharkam Polri. Pernah menjadi Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri, lahir November 1968, menjadi purnawirawan setelah November 2026.
Pemetaan secara sosiologis terhadap kaderisasi dan regenerasi pemimpin dan pejabat Polri, tersusun melalui jalur penugasan dan jenjang pengabdian di jabatan internal dan eksternal Polri. Ini semakin mengonsolidasikan dan memastikan peta sosiologi kepemimpinan Polri dan agenda membangun Indonesia Maju.
Konsolidasi semakin bermakna ketika kepemimpinan yang dibangun dapat berfungsi efektif, bermanfaat baik, dan bernilai positif bagi kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara. Kompetensi dan prestasi kepemimpinan satuan apapun dan di manapun, senantiasa bertumpu pada sistem nilai-nilai integritas, kualitas, kredibilitas, kapasitas, profesionalitas, dan loyalitas. Ini didasarkan atas kemampuan sistem kepemimpinan Polri. Juga dilandaskan atas kematangan sistem institusi Polri sebagai elemen strategis Bhayangkara Negara.
Bangunan integrasi kemampuan kepemimpinan dengan kematangan kelembagaan, menjadi kebutuhan penting dan mendesak. Pengorganisasiannya berlangsung tertib, disiplin, dan rapi. Konsolidasi dan aksi pergerakan kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan Polri, dapat berhasil baik dan bermanfaat bagus ketika diselenggarakan dengan etos dan semangat gotongroyong. Kegotongroyongan menjadi relevan untuk menandai dan memaknai keberhasilan SDM dan institusi Polri.
Strategi penempatan dan kebijakan penugasan jenderal Polri, harus berefek luas dan berdampak tinggi secara positif. Ini bermuara membuahkan proses yang baik dan hasil yang menggembirakan. Proses dan hasil akan memastikan bahwa kepemimpinan Polri yang dipromosikan menjadi alat ukur penilaian masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Alat ukur parameter dan indikator digunakan untuk menilai secara jernih, obyektif, dan akurat mengenai keberhasilan, kegunaan, dan kemanfaatan SDM dan institusi Polri bagi NKRI. Khususnya bagi Pembangunan Indonesia Maju. Makna peta sosiologi kepemimpinan Polri menjadi berguna dan berfungsi bagi agenda membangun Indonesia Maju.
Hakekat pemaknaan peta sosiologi kepemimpinan Polri, menjadi relevan dalam konteks ini. Pemaknaan ini terbangun ketika diperuntukkan bagi kebajikan masyarakat, keadaban bangsa, kemajuan negara Indonesia. Konstruksi dan substansi Politik (strategi dan kebijakan) Polri, harus menjadi simbol alternatif dan solutif bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini lahir manakala merumuskan strategi dan menerapkan kebijakan kaderisasi keanggotaan dan regenerasi kepemimpinan Polri. Sistem kaderisasi dan regenerasi merupakan titik simpul strategis dalam pemetaan ini.
Peta sosiologi kepemimpinan Polri, dikembangkan atas relasi dan komunikasi dengan kalangan internal dan eksternal. Relasi dan komunikasi terbangun baik dan terkonsolidasi bagus antara keseluruhan jajaran Polri bersama komunitas TNI dan BIN. Bersama organ kenegaraaan dan pemerintahan.
Bersama institusi politik, hukum, dan ekonomi. Bersama elemen kemasyarakatan dan kebangsaan. Bersama komunitas profesional dan kalangan aktifis, dan lain-lain. Relasi dan komunikasi dibangun juga bersama berbagai elemen dan komunitas menumbuhkan dan menyuburkan civil society. Juga menyehatkan dan memastikan demokrasi, stabilitas keamanan dan ketertiban. Dan menguatkan perlindungan dan menggerakkan pelayanan, sekaligus percepatan perekonomian kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.
Intisari peta sosiologi kepemimpinan Polri dan makna sistem kaderisasi dan regenerasi Polri, pada dasarnya adalah untuk menguati dan memaknai Pembangunan Indonesia Maju. Prinsip dasar dan etik standar yang menjadi dan merupakan “Politik Institusional Polri” adalah : Politik Konstitusi Negara ; Politik Negara Pancasila ; Politik Negara Hukum ; Politik Tri Brata Bhayangkara.
Prinsip etik kedinasan dan dasar moral kelembagaan ini, pada gilirannya menguati dan memaknai Pembangunan Indonesia Maju dalam wadah NKRI berideologi Pancasila berdasarkan UUD NRI Tahun 1945 bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika. Inilah prinsip dasar berbangsa dan bernegara sebagai Indonesia seutuhnya dan sepenuhnya.
“Salam Indonesia, Salam Pancasila, Salam Bhayangkara, Salam Sehat, Salam Gotong royong”.(*)
Penulis merupakan Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia. Mantan Komisi Politik & Hukum DPR-RI. Pernah Menjadi Dosen Tamu Sespimmen & Sespimti Polri.