PIRAMIDA.ID- BEM Politeknik Negeri Pontianak gandeng RRI Pontianak FM 104,2 MHz mengadakan talkshow pada Rabu sore untuk memberikan sosialisasi dan membahas manfaat Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Dalam talkshow tersebut menghadirkan Kepala Dinas Provinsi Kalbar, Golda M Purba, Kepala PT. Pos Wil. Pontianak, Zaenal Hamid, dan Presiden Politeknik Negeri Pontianak, Abang M. Ari Guntara. (9/11).
Kepala Dinas Provinsi Kalbar, Golda. M Purba menyampaikan bahwa pemerintah selalu memikirkan dan nemperhatikan kesejahteraan masyarakat pada situasi pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, Kemensos Rl melaunching program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang bertujuan membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat dampak Covid-19 untuk melengkapi bantuan lainnya yang sudah terlebih dulu ada, seperti Bantuan Sosial Beras PKH (Penerima Keluarga Harapan) dan bantuan Langsung Tunai melalui Dana Desa.
Golda Purba juga mengungkapkan agar masyarakat taat terhadap anjuran protokol kesehatan.
“Mari menerapkan 3 M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan menghindari keramaian) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kita doakan mudah-mudahan Covid-19 ini cepat teratasi sehingga kehidupan perekonomian masyarakat bisa bangkit kembali seperti sedia kala,” ungkapnya.
Sementara Kantor Pos Pontianak sendiri sangat berterima kasih sekali kepada BEM Polnep yang sudah membuat acara Siaran Bantuan Sosial Tunai ini di RRI Pontianak.
Dengan hadirnya talkshow tersebut, Kantor Pos Pontianak dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang program BST yang dicanangkan oleh Kemensos, sehingga masyarakat menjadi paham proses pengambilan BST di Kantor Pos dan maksud program BST ini diadakan.
Terkait dampak, melihat tentang BST, ada beberapa bantuan yang telah diasakan khususnya di kalangan mahasiswa dan akademisi, di antaranya, bantuan kouta dan kartu pra kerja.
“Di mana untuk bantuan sosial tunai yang dijalankan dari Kemensos yang bekerjasama dengan PT Pos, sudah efektif meskipun masih ada kesalahan atau ketidaktepatan bantuan yang jika di persenkan tidak menyentuh angka 1% atau dengan kata lain kinerja kemensos dan PT pos dalam penyeleksian pendataan penyaluran sudah terlaksana sebagai mana mestinya,” ungkap Abang Ari M. Guntara.(*)