PIRAMIDA.ID- Tak bisa dimungkiri, pandemi corona yang saat ini mewabah telah memukul semua lini ekonomi, termasuk industri perhotelan. Data terakhir yang disampaikan oleh Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada April lalu, ada sebanyak 1.266 hotel yang terpaksa tutup karena tingkat okupansi yang rendah di masa pandemi.
Kerugian besar imbas pandemi corona juga dirasakan oleh Metland Hotel yang berlokasi di Cirebon, Jawa Barat. Tingkat hunian hotel dilaporkan turun drastis terutama pada awal Maret-April 2020 lalu.
“Kita hanya bisa 10% untuk tingkat hunian, kerugiannya banyak sekali,” kata Assistant Sales Marketing Manager Metland Hotel Cirebon, Wily Asih saat diwawancara DW, Rabu (24/06).
Selain tingkat hunian yang sangat jauh berkurang, kerugian tersebut juga ditambah dengan banyaknya acara-acara yang seharusnya dilangsungkan di dalam Hotel itu ditunda atau bahkan dibatalkan.
Kondisi ini akhirnya membuat hotel mencari inovasi-inovasi bisnis baru, mulai dari bisnis makanan dan minuman yang bisa dikirim langsung ke para tamu, dan inovasi bisnis bernama ‘wedding drive thru’ yang baru saja diluncurkan pada Minggu, 21 Juni lalu.
Mengakomodir keinginan calon pengantin
Wily menuturkan Metland Hotel sejatinya memiliki tempat bernama Umah Kebon, sebuah taman luas yang biasa digunakan untuk melangsungkan pernikahan, mulai dari akad sampai resepsi. Sebelum pandemi ini muncul, tempat tersebut ia akui dapat menampung sampai sekitar 1.500 tamu untuk setiap pernikahan. Namun semenjak aturan PSBB diberlakukan, acara pernikahan di Cirebon hanya diperbolehkan dihadiri oleh maksimal 30 orang saja.
Kondisi ini menurut Wily memunculkan peluang bisnis karena di saat pandemi, semakin banyak permintaan para calon pengantin yang ingin mengadakan resepsi pernikahan dalam jumlah yang lumayan banyak, yaitu 100 – 200 orang. Paket ‘Wedding Drive Thru’ kemudian dihadirkan untuk mengakomodir keinginan tersebut.
“Karena ‘kan sebenarnya ini lebih aman bagi kedua belah pihak. Jadi memang bisa dikontrol untuk social distancing dan tidak ada bersentuhan langsung baik melalui makanan ataupun bersalaman,” jelas Wily.
Paket ‘Wedding Drive Thru’ ini menurut Wily dibanderol dengan harga 35 juta, sudah termasuk paket akad dan juga resepsi.
“Jadi 30 orang nanti akan akad dulu pagi hari di Umah Kebon hanya untuk keluarga dan para petugas KUA, kemudian nanti setelah selesai akad bisa dilanjutkan dengan resepsi yang kita gelar ada posisinya agak depan ada parkiran gitu,” ujarnya.
Bagaimana prosedurnya?
Sejak diluncurkan pada hari Minggu (21/06) lalu, paket ‘wedding drive thru’ ini kata Wily telah mendapat respons yang sangat baik. Ada sekitar tujuh calon mempelai yang menurutnya sudah melakukan komunikasi terkait paket pernikahan unik ini.
Ia pun menjelaskan prosedur pelaksanaan pernikahan drive thru yang semuanya dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan ketat.
Nanti tamu akan datang melalui lobi, untuk menjalani pengecekan suhu terlebih dahulu. Setelah itu mobil yang digunakan oleh tamu akan melalui penyemprotan disinfektan di bagian ban, baru kemudian dipersilakan mendekati pengantin. Saat mendekati pengantin, tamu dibolehkan melakukan salam atau melakukan foto bersama sekitar 1 menit. “Jadi nanti bisa dadah-dadah atau foto selfie dari mobil,” kata Wily.
Tak hanya itu, pihak hotel juga menyediakan QR barcode yang dapat digunakan oleh tamu memberikan amplopnya. “Selama ini ‘kan amplopnya tunai, tapi sekarang kita menyediakan juga untuk cashless jadi bisa dengan m-banking dan sebagainya,” tambahnya.
Prosedur resepsi ini lanjut Wily akan dilakukan sekitar lima jam, untuk mengakomodir 220 orang yang dimungkinkan hadir. Oleh karenanya, calon mempelai menurutnya disarankan membagi jam kedatangan tamu di dalam undangan pernikahan guna menghindari terjadinya penumpukan kendaraan.
Selama masa pandemi corona, paket ini menurut Wily akan tetap disediakan untuk mengakomodir keinginan para tamu. “Sejauh ini seperti perkiraan katanya sampai 2021 (pandeminya) jadi kemungkinan kita menyediakan selama pandemi atau selama paket ini masih diminati oleh para calon pengantin,” tutupnya.
Sumber: Prihardani Ganda Tuah Purba/DW Indonesia