PIRAMIDA.ID- Dalam rangka pembukaan kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK), PMKRI Cab. Pematangsiantar turut menggelar seminar dengan topik “Kerusakan Lingkungan dan Urgensi Pembangunan Berkelanjutan di Sumatera Utara” pada Selasa, (25 Mei 2021).
Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) yang merupakan pendidikan kaderisasi tingkat III di PMKRI akan berlangsung dari Senin-Minggu, 24 Mei-30 Mei 2021.
Dalam pembukaan seminar, turut juga digelar soft launching terhadap buku “Perubahan Ada di Sini” yang memuat pengalaman para kader PMKRI Cab. Pematangsiantar selama berproses di organisasi. Buku tersebut juga merupakan persembahan kader dalam rangka perayaan Dies Natalis PMKRI ke-74.
Seminar yang diadakan di Gedung Pemuda Pematangsiantar ini mengundang berbagai pihak sebagai narasumber, yakni RP. Harold Harianja, OFM Cap dari JPIC Kapusin Medan; Manotar Ambarita dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar; Delima Silalahi selaku Direktur Eksekutif KSPPM; Alboin C. Samosir dari Presidium Gerakan Kemasyarakatan (PGK) PP PMKRI; dan, Adi Yesaya Sukatendel perwakilan dari Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Tampak juga seminar dihadiri undangan dari Kelompok Cipayung, KAMMI, STFT, BEM Unefa, BEM Fakultas Pertanian USI, dan lainnya.
Dalam pemaparannya, Pastor Harold Harianja menekankan bahwa manusia dan lingkungan itu adalah satu integral yang tidak dapat dipisah dan memiliki relasi yang baik.
Delima Silalahi selaku direktur KSPPM dalam pemaparannya secara spesifik menyoroti peran pemerintah dalam persoalan di sekitaran kawasan Danau Toba. “Kawasan Danau Toba setelah diterbitkannya Perpres No. 81 tahun 2014 justru berkontribusi dalam kerusakan ekosistem di Danau Toba,” terangnya.
Sementara Manotar Ambarita menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup bekerja sesuai dengan kebijakan dan kelembagaan lingkungan hidup. Ia juga menyampaikan soal dampak perubahan iklim, efek rumah kaca, dan mitigasi.
Adi Yesaya Sukatendel selaku perwakilan BPODT dalam penyampaiannya memaparkan pentingnya peran generasi milenial dan digitalisasi medsos untuk mempromosikan pariwitasa di kawasan Danau Toba. Ia juga menyampaikan, secara kelembagaan BPODT berkoordinasi 8 kabupaten demi menyukseskan kawasan pariwisata super prioritas Danau Toba.
Alboin Samosir selaku PGK PP PMKRI mengutarakan kritiknya terhadap kebijakan struktural pemerintah yang kerap justru menciptakan kerusakan lingkungan.
Seminar yang dimoderatori oleh Dian Sany Siagian ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan memberikan kesempatan kepada para peserta untuk bertanya.
Acara kemudian ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan dan buku “Perubahan Ada di Sini” kepada para narasumber serta berfoto bersama.
Pantauan di lokasi, kegiatan berlangsung dengan lancar dan hangat serta mematuhi protokol kesehatan.(*)