Oleh: Tiara Yasmine*
PIRAMIDA.ID- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi banyak hal dalam bidang kehidupan sehari-hari. Segala bentuk informasi dapat diakses dengan mudah setiap harinya tanpa batasan.
Oleh karena itu, kita sadar semakin mudah mendapatkan wawasan dan ilmu pengetahuan di manapun kita berada, terlebih mengenai politik yang kita sadari masih banyak masyarakat yang “buta politik”.
Politik dianggap menjadi penyebab beberapa permasalahan bangsa. Pandangan skeptis masyarakat awam terhadap politik tersebut perlu diluruskan, karena sejatinya politik dalam demokrasi adalah penentu langkah masa depan bangsa.
Dikatakan politik dan demokrasi seperti dua sisi mata uang. Keduanya memiliki nilai yang sama dan saling menguatkan, namun anggapan negatif masyarakat terhadap politik harus diperbaiki. Pendidikan politik menjadi penting dalam memberikan pemahaman akan sistem dan proses di dalamnya.
Pendidikan politik pun tidak hanya didapat di dalam kelas, namun di lapangan pun kita dapat banyak belajar untuk memahami kondisi negara Indonesia sendiri. Politik di Indonesia sendiri tidak hanya terbatas pada bentuk-bentuk negara itu sendiri, namun mengenal lebih dalam mengenai masyarakat, gender, politik identitas, hubungan antar negara dan agama, dan masih banyak lagi.
Dimulai dari diri sendiri, mengedukasi pengetahuan politik dapat menjadi bentuk perkembangan jati diri bangsa lewat pikiran yang kritis mengenai sistem dan cara kerja elit politik yang dinilai dapat merugikan banyak pihak terutama masyarakat.
Selanjutnya, kita dapat menciptakan sistem politik yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan adanya keberadaan personal pelaku politik yang baik di Indonesia akan mempengaruhi tahapan pencapaian kedaulatan rakyat yang sesungguhnya diharapkan oleh mereka, warga masyarakat yang melek politik.
Dalam dunia politik yang berkualitas akan sulit dijamah oleh kepentingan sempit maupun kepentingan pribadi dalam pemerintahan dan pembangunan. Karena, setiap elemen politik akan saling berkompetisi untuk bersikap secara total untuk kepentingan rakyat.
Dengan mata terbuka, saat ini sebagian dari aparat politik hanya mencari peluang untuk usaha dan hidupnya dalam aktifitas berpartai politik yang menyebabkan disforsi fungsi di tengah masyarakat. Kurangnya pemahaman pemangku jabatan dalam melakukan tugasnya, maka bidang-bidang tugas di partai politik sama sekali tidak berfungsi.
Maka kepengurusan partai hanya menjadi pasukan voting untuk landasan persetujuan ketua dalam pengambilan keputusan dalam perkara sikap yang umum politik partai karena tuntutan keadaan politik sosial atau negara.
Maka masyarakat diharapkan dapat menjadi pribadi yang kritis atas kebijakan maupun kegiatan politik di negeri ini. Masyarakat sadar akan pentingnya pengetahuan politik hingga kontribusi dalam berpolitik sangat berpengaruh untuk langkah yang maju di negeri yang krisis.(*)
Penulis merupakan Mahasiswa Program Studi Sosiologi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang.