Kabupaten Morotai – Pada tanggal 15 Mei 2021, setelah dari Bacan, Halmahera Barat, saya melanjutkan perjalanan ke Bumi Podiki De Porigaho Kabupaten Morotai.
Podiki De Porigaho mengandung makna saling mendukung dan bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita hidup yang kuat.
Dalam kunjungan saya ke Morotai dalam rangka agenda organisasi terkait kegiatan bidang hubungan internasional pengurus pusat GMKI, tentang Youth Conference yang akan membahas tentang pariwisata dan lingkungan hidup.
Perjalanan panjang naik kapal, mobil dan meyeberang dari Tobelo (Halmahera Utara) menuju Morotai naik Speed Boat, dengan gelombang kuat dan berlahan-lahan Speed tiba di pelabuhan Morotai (Sore).
Setiba di pelabuhan saya dan Aldrin selaku Korwil 15 GMKI, disambut oleh teman-teman GMKI Morotai, rasa bangga dan senang adik-adik sambut kedatangan kita dengan senyuman dan kegembiraan.
Kemudian kami dibawa ke tempat makan malam yang sering mereka sebut daerah kuliner, disitu kami menikmati makan malam dengan ikan laut yang sangat lezat.
Usai makan malam, berlanjut ke penginapan di Morotai Inn yang telah di persiapkan oleh Ketua Cabang GMKI Morotai, karena kami menuju penginapan juga menggunakan mobil dinas SMK.
Dipenginapan itu cukup nyaman untuk istirahat.
Besoknya kami duduk bersama dalam rangka mempersiapkan presentasi untuk bertemu dengan Bupati Morotai untuk membicarakan rencana kegiatan bidang hubungan internasional pengurus pusat GMKI.
Singkat cerita, besoknya pun kami bertemu dengan Bupati Morotai di kediaman beliau, dengan harapan kami beliau mau menjadi Ketua Panitia kegiatan dan bersedia untuk membantu kegiatan itu supaya dimasukkan dalam anggaran di APBD Morotai, namun Pak Bupati menolak dan memberikan opsi-opsi lainnya.
Tetapi pembicaraan itu pun menghasilkan ide tentang pentingnya anak-anak Muda di Morotai memperhatikan pertanian, sehingga Bupati minta kepada GMKI untuk mendatangi Kadis Pertanian Morotai.
Setelah pertemuan dengan Bupati kita lanjut dengan aktivitas lainnya, hingga malam kita kembali ke Penginapan dan bertemu dengan seorang polisi bernama L. Tonga yang bertugas di Lantas Polres Morotai, komunikasi tersebut bermula dari rekomendasi senior Leo (Bacan).
Sambil menikmati kopi dan makan malam kita beranjak ke daerah kuliner di tepi laut, bersama Agustinus, Mario, Desan, Karli Kotta, Indy, GI Hasan, Cindy Anthe, Fero Anthe, Ica, relis dan ketua cabang GMKI Morotai.
Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan keliling-keliling melihat pariwisata yang ada di Morotai, kami mengunjungi Museum Perang Dunia dan Moro Ma Doto.
Morotai sangat luar biasa wisata alam yang original masih sangat banyak yang dapat kita kunjungi.
Malamnya BPC GMKI Morotai berinisiatif membuat diskusi santai dengan adik-adik GMKI Morotai, disitu hadir Mario, Al Kalate, Cindy, Fero, Rut, Salvrian, Skiflin, Marlion, Delvins, Desan, Stewart, Kores, Relis, Agustinus serta Ketua Cabang dan Istrinya, kegiatan tersebut kami laksanakan di samping gereja GMIH Getsemani.
Selama di Morotai kita juga bertemu dengan beberapa orang senior GMKI, ada yang bekerja sebagai kepala sekolah dan ada juga yang di dinas pendidikan, dan kita juga menghadiri acara ulang tahun anak senior dan beribadah pada saat hari Minggu di GMIH Getsemani.
Menurut saya, di Morotai cocok juga untuk tempat prewedding atau bahkan untuk berbulan madu, karena alamnya yang indah dan banyak tempat yang nyaman dan tenang.
Setelah tiga hari di Morotai kami melanjutkan perjalanan ke Tobelo.
Keterangan:
Perjalanan anda bisa saja berbeda, karena cerita diatas merupakan perjalanan Sdr. Fawer Full Fander Sihite Ketua Bidang Hubungan Internasional Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia – GMKI. Jadwal perjalanan saya diatur oleh BPC GMKI Morotai.