KEBERANGKATAN JAKARTA – BACAN
Sebagai pengurus pusat di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia salah satu tugasnya adalah mengawal konperensi Cabang. Setelah beberapa kali batal mengawal Konperensi Cabang, akhirnya tugas itu datang, penanggungjawab organisasi mengutus saya untuk mengawal Konperensi Cabang GMKI Bacan.
Berangkat pukul 03.20 WIB dini hari pada tanggal 4 Mei 2021 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Sultan Babullah Ternate, setiba di Ternate disambut oleh kader GMKI Ternate Bung Jufri (Sempat Ngopi beberapa menit) kemudian lanjut ke Bandara Oesman Sadik Bacan, tiba kurang lebih pukul 11.00 WIT.
Setiba di Bacan saya langsung telpon Sdr. Jeffri Son Pureng selaku ketua cabang GMKI Bacan Masa Bakti 2019-2021, beliau katakan sudah di depan bandara menunggu saya.
Hal yang tidak saya duga, yang tidak saya sangka, ternyata mereka membuat seremoni penyambutan kedatangan saya, dengan penuh haru dan rasa senang, bunga yang telah dirangkai dengan indah itu pun dikalungkan kepada saya. (Yang menyematkan Sdr. Marlo Joel Bendahara Cabang GMKI Bacan Masa Bakti 2019-2021), pada saat penyambutan tersebut ada beberapa kader GMKI Bacan yang ikut dan turut hadir senior GMKI sekaligus Ketua GAMKI Kabupaten Halmahera Selatan Sdr. Leonar.
Tak cukup hanya disitu, Bung Jeffri juga mempersilahkan saya masuk ke salah satu mobil yang menurut saya sudah masuk kategori mobil mewah bagi seorang aktivis, apakah ini saya yang minta? Apakah ini saya yang men-setting? Tentu jawabannya tidak, ini atas inisiatif mereka sendiri, tanpa disambut begitupun saya sudah senang dan bahagia dapat berkunjung ke GMKI Bacan, tetapi saya yakin mereka punya alasan sendiri mengapa memperlakukan demikian.
Dari Bandara saya langsung dibawa ke rumah jemaat untuk makan siang, sebelum menuju ke acara Konperensi Cabang yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2021.
Makanan khas Bacan seperti (Goreng Pisang, ikan, dabu-dabu/sambal, kerupuk/Kamplang, Kasbu/ubi) telah terhidang, karena perut saya juga sudah mulai lapar, tanpa pikir panjang langsung saya makan, rasanya sangat luar biasa enak.
Sebari menikmati makanan yang disajikan, berlahan mulai kader GMKI Bacan berdatangan berserta dengan teman-teman kelompok Cipayung ke rumah jemaat tempat kami makan, suasana pun semakin seru.
Tak lupa juga saya mengabari dan mengucapkan terimakasih kepada senior Aknosius Datang (Komisioner Bawaslu Halmahera Barat) yang membelikan saya tiket dari Jakarta menuju Bacan, kemudian saya berkabar kepada Senior Yaret Colling (Komisioner KPU di Halmahera Selatan) yang ada di Bacan.
Berlanjut ke lokasi Konperensi Cabang GMKI Bacan di Hutan Karet (Tempat biasanya tamu-tamu GMKI Bacan di inapkan) dekat wilayah perkantoran Halmahera Selatan, saya diberikan saya kamar yang bernuansa adat Bacan, karena di penginapan tersebut ada kurang lebih 18 rumah adat dari berbagai daerah.
Di kamar yang adem dan nyaman itu, saya bersih-bersih kemudian bergegas untuk keluar, terheran-heran saya melihat ada sepanduk yang bertuliskan Selamat Datang Fawer Full Fander Sihite Ketua Bidang Hubungan Internasional PP GMKI, yang dibuat oleh Ketua GAMKI Halmahera Selatan.
Kami lanjut kembali ke rumah jemaat tempat kami sebelumnya makan yang lokasinya berdekatan dengan gereja GPM (Gereja Protestan Maluku), setiba disana, sudah ada Ketua PMII (Mulis Usman), Ketua HMI (Samsul Muhammad), Ketua GMNI (Sumitro), Ketua Gerakan Pemuda Marhaen (Harmain) dan sekretaris GAMKI Halmahera Selatan (Pancostan) serta senior Yaret yang juga mantan Ketua Cabang GMKI Bacan yang ke-2 (Lexy Fence Tagaku dan Melki Yusak Sulasi)
Malamnya kami makan ikan laut di pinggiran pantai (Swering Manda Wong). Makan sambil cerita tentang persiapan Konperensi Cabang besoknya dan tidak lupa juga bercerita tentang kondisi sosial, agama, pendidikan dan politik di Halmahera Selatan.
KONPERENSI CABANG HINGGA PELANTIKAN
Pembukaan Konperensi Cabang dimulai sejak pukul 08.00 WIT di ruang pertemuan Hutan Karet (Canga Matau), pada saat pembukaan di hadiri seluruh elemen organisasi kemahasiswaan, kasat Intel, Ketua Sekolah Tinggi Pertanian Labuha (Yudi Eka Prasetia), dan Bupati Halmahera Selatan.
Pada kesempatan tersebut saya menyampaikan “Don’t Say Agents of Change but Creator of Change” (Jangan katakan sebagai agen perubahan tetapi kreator perubahan), karena agen bersifat statis/pasif sedangkan kreator bersifat dinamis/aktif/bergerak.
Pada sambutan Bupati menyampaikan peranan GMKI Bacan sangat dibutuhkan untuk pembangun Halmahera Selatan, hingga saat ini GMKI hadir sebagai organisasi yang berdampak untuk sebuah perubahan, dalam sambutan tersebut bapak bupati kurang lebih ada 3 sampai 4 kali menyebut nama Bung Jefrri selaku Ketua Cabang GMKI Bacan MB. 2019-2021, bupati juga menjelaskan beberapa terobosan-terobosan beliau saat menjadi menjabat, mulai dari penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) oleh BPK, hingga pembuatan GBK (Gelora Bahrain Kasuba), dan MONAS (Monumen Saruma).
Tak lupa juga sambutan yang mewakili senior diwakili oleh Bang Frans yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Perselisihan Industrial di Disnaker Kabupaten Halmahera Selatan, beliau berbagi pengalaman soal perjuangan mahasiswa ketika tahun 1996-1998.
Senior yang hadir pada saat Konperensi Cabang Yaret, Leo, Pdt. Marselo, dan Jon Rope.
Kemudian Konperensi Cabang berjalan dan sempat tertunda 1 jam, untuk menunggu para peserta, kemudian lanjut sampai berakhirnya Konperensi Cabang, dan terpilihnya Sdri. Beatrih sebagai Ketua Cabang dan Sdri. Marlo Joel sebagai sekretaris cabang.
Dinamika yang dilalui di Konperensi Cabang cukup menarik dan nuansa ketulusan melayani dan mengabdi di GMKI Cabang Bacan masih menggelora pada kader-kader yang mengikuti persidangan.
Cabang yang definitif sejak 2010 ini, memiliki keunikan tersendiri, tidak ada proses loby-loby untuk menjadi penanggung jawab organisasi, semua mengalir dengan sendirinya seturut penghunjukan sang kepala gerakan.
Konpercab selesai dan pada tanggal 7 Mei 2021 saya meminta untuk tinggal di sekretariat GMKI BACAN saja, yang berada di Jl. Tani (Menurut informasi yang saya dapat, sekretariat ini adalah rumah orang tua Sdri. Beatrih) tempatnya adem dan nyaman, serta di dalam ruangan ada larangan merokok, jadi kalau yang merokok harus keluar rumah.
Setelah konpercab kami juga bertemu dengan Niko (Anggota DPRD Halmahera Selatan), Rahman (Kasat Lantas), Raja Siregar (Kasat Intel), Halik (Wartawan), Ketua JPKP Halmahera Selatan, pertemuan diberbeda tempat dan tidak lupa selalu ditemani dengan Air Guraka Khas Bacan. Kami juga berkunjung ke sibela Beath yang jaraknya kurang lebih 17 KM dari Bacan.
Di sekretariat kami memperbaiki hasil putusan konpercab, untuk di kirim ke pengurus pusat GMKI serta menyampaikan permohonan penerbitan SK dan Pelantikan, yang kemudian pelantikan dilakukan pada tanggal 11 Mei 2021 di Gereja GPM Wayamiga.
Penghuni tetap disekretariat sebagai berikut: Beatrih, Marlo, Jenri, dan Dewi, tetapi sekretariat selalu rampai karena kader selalu silih berganti berdatangan.
Diselah waktu kosong kami juga menyempatkan singgah di Sekretariat GAMKI yang berada di Jl. Raya Tomori, dan dihadiri oleh beberapa orang pengurus GAMKI. Dan ke Kantor KPU Halmahera Selatan yang berada di Jl. Trans Hidayat.
Pada 10 Mei 2021 kami menyempatkan diri untuk mengunjungi Benteng Barnaveld, bangunan bersejarah peninggalan bangsa Spanyol dari Portugis, dan dilanjutkan dengan mengunjungi jembatan batu bacan. (Saya didampingi oleh Senior Leo, Senior Willy Cabang Manado, Senior Raikel yang selalu setia mendampingi kami membawa kenderaan roda empat berwarna merah itu, dan pastinya juga saya didampingi oleh Jeffri Ketua Cabang Bacan 2019-2021).
Selasa, 11 Mei 2021pelantikan BPC GMKI Bacan diselenggarakan di Gereja GPM Wayamiga di Jl. Trans Wayamiga serta di hadiri oleh Aldrin Tarusi Koordinat GMKI Wilayah 15, dengan pelayanan firman Pdt. Demas dan senior-senior yang datang diantaranya adalah: Yaret, Jhon Rope, Leo, Berli Martin, Wili Korowojeng dan Okibed Tulumang, serta tamu undangan seperti Ketua KNPI Halsel (Fahrizal Rahmadi), Ketua PMII Halsel (Muhlis Usman), Kasat Intelkam Halsel (Raja Siregar). Sebelum pelantikan berlangsung kami sempat bertemu dengan Bang Ja’far Ketua DPRD Halmahera Selatan (Partai NasDem) di Pelabuhan Babang.
Setelah pelantikan dan penandatanganan berita acara, kami bergerak menuju di kediaman Bang Yaret (Desa Sayoang) untuk menikmati makan malam bersama, sebagai tanda penyambut BPC yang baru dilantik dan Pengurus Pusat yang datang ke Bacan.
Rabu, 12 Mei 2021 saya melakukan pembobotan kepada BPC yang telah dilantik, saya dan korwil 15 serta teman-teman berkunjung ke Monas, BGK, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke laut air panas.
BUMI SARUMA
Hotu…..Ye (Salam yang sering disampaikan di Bacan).
Pertama mendengar Bupati Halmahera Selatan akan menghadiri Konperensi Cabang, saya mempersiapkan diri bagaimana seperti akan menyambut pejabat-pejabat pada umunya.
Namun setelah beliau datang, tak seperti yang saya bayangkan, kedatangan dengan penampilan yang sederhana dan penuh keramahtamahan, dia menyapa saya dengan menanyakan kapan tiba di Bumi Saruma? Menginap dimana? Lalu ada foto Johannes Leimena, dia bertanya itu pendiri GMKI ya? Sambil duduk bersama bersampingan. (5 Mei 2021).
Kemudian pada sambutan beliau jelaskan masa jabatannya akan berakhir pada bulan Mei 2021 ini. Beliau menjabat sebagai Bupati baru satu periode (Soal beliau tidak calon/gagal calon) saya tidak mau mengomentari hak tersebut.
Kemudian usai Konperensi Cabang kami mengunjungi beberapa titik di Bacan, antara lain adalah Hutan Karet, GBK, dan Monas begitu saya tanya ini karya siapa? Dimasa Bupati siapa pembangunan nya? Teman-teman menjelaskan kepada saya, kalau pembangunan itu semua di bangun pada masa pak bupati Bahrain Kasuba. Saya agak terkejut juga dalam satu periode banyak terobosan yang telah dilakukan.
Jadi teringat juga pada saat sambutan di Konperensi Cabang pak Bahrain sebut kalau di Halmahera Selatan sudah ada RSUD yang layak, sudah ada kebijakan tentang berobat gratis dan pendidikan gratis.
Kemudian pertemuan kami tidak sampai disitu saja, kami bersama teman-teman GMKI Bacan dan GAMKI Halmahera Selatan ikut serta menghadiri Sidang Klasis GPM Pulau-pulau Obi, kami berangkat dari Bacan Menuju Obi bersama dengan Pak Bahrain. (9 Mei 2021).
Speed Boat yang kami pakai milik Pak Bahrain, beliau berangkat menggunakan celana pendek dan kaos berkera, dengan suasana sedang Puasa beliau tetap sempatkan untuk menghadiri kegiatan gereja dengan jarak tempuh kurang lebih 4 jam perjalanan laut.
Di dalam speed boat ada beberapa ASN dan juga istri dari Bapak Bahrain (Nurlaila, yang juga merupakan kader HMI/Kohati cabang Ambon) dan yang saya dengar beliau juga kadis pendidikan Halmahera Selatan.
Dengan perjalanan yang cukup jauh, ada beberapa kami yang tidak puasa mulai merasa lapar, karena sudah tidak mampu ditahan lagi, maka makanan dan minuman pun dikeluarkan, awalnya saya segan karena pak bupati dan istrinya pasti puasa, ternyata beliau sangat pengertian.
Sebelum tiba di Obi pak bupati mulai bergegas hendak Menganti pakaian, eh ternyata pakaiannya tinggal di mobil dan tidak ikut dibawa, alhasil beliau menggunakan kaos dan rompi (Tanpa marah yang berlebihan kepada ajudan).
Setibanya kami di Obi, sambutan yang meriah telah dipersiapkan oleh panitia sidang Klasis GPM Pulau-pulau Obi, disambut dengan tarian Cakalele suku Tobelo Galela dan disematkan kain sarung adat.
Dengan sangat mahir pak Bahrain memainkan tarian Cakalele nya, dan disambut teriakan meriah dari seluruh masyarakat yang menyaksikan.
Kamudian kami masuk ke dalam Gereja untuk mengikuti pembukaan sidang Klasis, mulai dari sambutan ketua Klasis (Pdt. Hersom Lakoruhut) dan pembukaan yang dibawakan oleh Pdt. Yohanis yang mewakili MPH Sinode GPM, semua memperlihatkan kekompakan dan keharmonisan gereja dengan pemerintah selama kepemimpinan pak Bahrain.
Suku Tobelo Galela merupakan suku terbesar di Maluku Utara, dan pak bupati Bahrain Kasuba merupakan bagian dari suku tersebut.
Pada sambutannya pak Bahrain tidak lupa menyapa GMKI dan GAMKI, serta sesekali beliau menggunakan bahasa Tobelo Galela, dan hal itu menjadi nilai lebih tersendiri ditengah masyarakat yang sudah mulai tidak memperhatikan budaya atau adat nya lagi.
Saat di gereja kami didudukkan bersampingan kembali dan ibu Nurlaila mengatakan kalau anak beliau ada kuliah di kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Usai pembukaan saya juga bertemu dan berfoto bersama dengan para senior-senior GMKI yang pendeta, dan disitu hadir juga Ketua Forum Senior GMKI Bacan Bang Pdt. Edi Karamaha.
Kemudian kami pulang menuju Bacan, tetapi karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat mengharuskan kami untuk berhenti disuatu tempat, untuk beristirahat hingga cuaca membaik, ditempat itu kami saur bersama, pukul 04.00 WIT kami melanjutkan perjalanan menuju Bacan dan tiba pukul 06.30 WIT.
13 Mei 2021 kami bertemu kembali dengan Bahrain Kasuba di dampingi senior Leo, korwil 15 dan Kecab Jefrri. Dalam pertemuan itu banyak hal yang kami bicarakan, layaknya seperti orang yang sudah lama kenal. Dipertemuan tersebut pak Bahrain memberikan saya satu buah cincin batu bacan yang menjadi ciri khas daerah tersebut.
WAJAH TOLERANSI DI HALMAHERA SELATAN
Halmahera Selatan merupakan Kabupaten yang terbesar di Provinsi Maluku Utara, terdiri dari 30 Kecamatan dan ratusan desa serta ada puluhan pulau-pulau yang indah dan sangat cocok menjadi memanjakan mata anda.
Kerukunan beragama terlihat dari interaksi keberagaman, makan bersama, minum bersama dengan beda agama dan keyakinan suatu yang lumrah dan biasa di Halmahera Selatan.
Pejabat publik keluar masuk gereja juga bukan suatu hal tabu di Halmahera Selatan, disaat hari-hari besar keagamaan satu dengan yang lainnya saling menghargai.
Tak heran kalau Motto Kabupaten Halmahera Selatan “Bumi Saruma”, yang artinya tinggal di dalam satu rumah. Kabupaten yang diresmikan sejak tahun 2003 itu dapat memberikan wajah yang positif untuk keberagaman.
Kurang lebih ada 18 suku bangsa yang ada di Halmahera Selatan hidup saling berdampingan, keluarga beda agama, suku, ras dan golongan, sahabat beda agama, suku, ras dan golongan, menjadi penglihatan kita keseharian di Halmahera Selatan.
Namun dari beberapa sumber yang saya himpun ke harmonisan ini dari unsur pemerintahnya mulai terlihat ketika dibawa kepemimpinan bapak Bahrain Kasuba, tetapi ada juga yang berpendapat lain.
Dengan suasana puasa, masyarakat kerab sekali melakukan buka bersama lintas agama. Keberagaman ini harus terus dijaga dan akan menjadi kekuatan sosial Kabupaten Halmahera Selatan.
KETERANGAN:
Catatan ini hanya bersifat narasi pengalaman perjalanan Fawer Full Fander Sihite ketika bertugas di GMKI Bacan, jika ada diksi/penulisan nama/penyebutan sesuatu yang kurang tepat, kepada semua pihak saya mohon maaf dan kepada Tuhan saya mohon ampun. Perjalanan dan pengalaman anda di Bacan/Halmahera Selatan bisa saja berbeda, dan penilaian anda juga terhadap yang saya ceritakan bisa saja berbeda, dan perbedaan itu akan indah jika kita saling melengkapi. Perjalanan saya ini di atur oleh BPC GMKI Bacan dan Senior-Senior GMKI. Salam