Aan Fahri Pohan*
PIRAMIDA.ID- Saat cinta masuk ke dalam hati dan melebur ke dalam jiwa, jelas itu merupakan anugerah dari Sang Pencipta.
Namun apabila ada yang saling jatuh cinta namun beda keyakinan, apakah itu tetap anugerah dari Sang Pencipta?
Jika Sang Pencipta menyatukan, lalu kenapa atas nama keyakinan justru yang memisahkan?
Maafkan jika cara pemikiran saya, jika kedua insan saling jatuh cinta, namun terhalang keyakinan yang berbeda, tetap jalankan cemana mestinya cinta yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta.
Karena cinta itu tidak mengenal perbedaan, karena inti dari cinta itu menyatukan tidak menjauhkan.
Namun bisa saja orang lain berpendapat bahwa cinta yang hadir di antara dua insan manusia yang berbeda keyakinan adalah ujian dari Sang Maha Kuasa apakah orang itu lebih memilih nafsu atau mengikuti ajaran keyakinannya.
Namun jika ia melihat dari sudut yang berbeda maka akan ditemukan bahwasanya cinta itu bukan nafsu.
Jika Sang Pencipta menguji seseorang tersebut pasti Sang Pencipta menguji nafsu, bukan menguji cinta.
Cinta adalah perasaan yang kuat untuk menyayangi dan mengasihi, nafsu adalah perasaan yang kuat untuk memuaskan diri.
Lalu ada juga orang yang berasumsi bahwa cinta yang hadir kepada dua insan yang berbeda keyakinan adalah ujian dari yang Maha Kuasa untuk melihat apakah kita memilih Sang Pencipta atau ciptaannya (manusia)
Namun jika insan tersebut cermat dalam melihat hal tersebut maka dia akan melihat Sang Pencipta terlalu megah untuk cemburu kepada seorang insan,
Sang Pencipta tidak layak untuk cemburu kepada ciptaannya.
Hanya manusia yang jiwanya terganggu yang berani mengatakan bahwa Sang Pencipta cemburu kepada seorang insan.
Lalu ada juga orang yang berargumen jika dua insan yang saling mencintai namun berbeda keyakinan akan masuk neraka.
Namun jika orang itu lebih spesifik melihat hak tersebut maka dia sadar bahwa yang berhak atas surga dan neraka itu adalah sang pencipta.
Seorang insan tidak berhak untuk menentukan siapa yang akan masuk surga dan neraka.
Apabila ada di posisi saling mencintai tetapi terhalang keyakinan, maka jalani saja, nikmati anugerah itu.
Namun jika sampai ke jenjang yang lebih serius; ke jenjang pernikahan bukan kah itu sulit untuk menikah jika beda keyakinan, maka akan menimbulkan perpecahan dengan keluarga.
Jika menghadapi hal tersebut, jangan takut. Jika memang saling cinta pasti akan menemukan solusi dan jika memang jodoh masalah pasti terselesaikan .
Sang Pencipta mempertemukan dua insan yang berbeda keyakinan agar bisa saling menghargai perbedaan
Mungkin Sang Pencipta mempertemukan dua insan tersebut hanya untuk sementara agar menjadi inspirasi dan menjadi pengalaman.
Tidak perlu kesal, marah atau benci jika memang tidak setuju dengan apa yang saya utarakan. Saya mengerti bahwa tidak semua orang dapat keluar dari “kotak program pikiran” yang begitu kuat karena sudah ditanamkan dari sejak lahir.
Hidup mu tanggung jawabmu.
Penulis adalah seorang pegiat sosial di kota Pematangsiantar.