Oleh: Dian Sany Siagian*
PIRAMIDA.ID- Hari ini merupakan hari biasa seperti hari sebelum-sebelumnya, membuat bosan dan tenggelam dalam pikiran untuk melakukan apa agar berguna. Akhirnya di waktu yang amat membosankan, membuka Netflix untuk menemukan film yang rasa-rasa menarik dengan judul, dengan asumsi bahwa film inilah yang menjadi sumber tawa nantinya.
Pada saat itu juga, menonton film Darlings dengan tidak pernah mempercepat ataupun memberhentikan.
**
Film Darlings merupakan salah satu film India yang berbalutkan isu sosial yang terjadi di masyarakat, kebetulan menjadi penarik film ini juga untuk ditonton adalah kisah film Darlings sendiri merupakan paling banyak spektrum isu di masyarakat saat ini, yakni kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari film Darlings.
Film ini menyajikan kisah seorang perempuan bernama Badru (Alia Bhatt) yang mengalami kekerasan dari sang suami Hamza (Vijay Varma) selama tiga tahun dan Ibu Badru yang bernama Shamsun (Devia Shah) membantu sang anak lepas dari jeratan kekerasan tersebut.
Film ini memperlihatkan setelah menikah perlakuan dari Hamza sungguh berubah, setiap hari mabuk dan berlaku kasar pada Badru. Film ini juga mempertontonkan beberapa faktor penyebab kekerasan, dari ekonomi, perbedaan pendapat sampai budaya patriarki dapat menjadi penyebab kekerasan dalam rumah tangga. Untuk lebih dapat memaknai film darlings, berikut ulasannya.
Perempuan India yang mengalami KDRT
Film ini disajikan dengan drama yang seperti biasa, memiliki banyak dialog antara pemain dan berlatar belakang zaman saat ini. Berbagai keadaan sosial kita temukan di film ini, yakni kebudayaan mengalah perempuan untuk mengurus rumah tangga setelah menikah, seringnya mendapat serangan verbal di rumah tangga, perempuan akan menahan segala keinginan karena sudah menjadi seorang istri.
Di pertengahan film, Badru berulang kali mendapat kekerasan dan selalu memaafkan Hamza karena percaya bahwa Hamza akan berubah dengan usaha Badru sendiri.
Sampai pada kita ditunjukkan saat Hamza dinyatakan punya penyakit ginjal akut karena efek alkohol yang sering dikonsumsi, awalnya kita percaya bahwa Hamza telah berubah karena penyakitnya tersebut, dibuktikan Hamza tidak meminum alkohol lagi, tidak berbuat kasar pada Badru lagi.
Tetapi hal itu tidak bertahan lama, Hamza kembali pada karakternya yang buruk dan kembali melakukan kekerasan pada Badru. Sesi ini, mengajarkan kita pada praktiknya seorang korban akan merasa kasihan dan merasa dapat merubah pelaku kekerasan dan pelaku kekerasan sulit untuk menghilangkan sifat dan karakter kasarnya tersebut.
Film ini pada akhirnya juga akan dikatakan film komedi, karena mengandung genre komedi yang cukup lucu sampai membuat tertawa. Naskah yang disajikan dalam dialog membuat kita peduli dan tahu alasan akan korban KDRT yang sering susah melepaskan diri dari pasangan yang menjadi pelaku kekerasan pada dirinya.
Di pertengahan film juga diketahui berlatar belakang anak broken home, Badru tidak ingin gagal dalam berkeluarga seperti orang tuanya dan merasa mampu mengubah suaminya. Kita akan banyak tahu tentang Badru yang protagonist, tetapi kita tidak terlalu disajikan banyak tentang Hamza, apa alasan melakukan KDRT, sejak kapan Hamza kasar seperti itu, dan bagaimana latar keluarga Hamza.
Berlatar belakang era modern, Badru punya pesan untuk kita semua. Latar belakang era modern bisa dilihat dari pemakaian smartphone yang sudah tipis dan toilet duduk yang ada di kantor Hamza. Hamza pada waktu itu membersihkan toilet atas suruhan dari atasanya, hal itu membuat dirinya kesal dan pada akhirnya meluapkan kekesalannya pada Badru. Singkat cerita, Badru yang mendapat kekerasan dari Hamza mendapat bantuan atas kepedulian Zufli sampai mendapat peluang untuk melapor pada polisi, tetapi hal itu di sia-siakan Badru karena rasa kasihan dan masih optimis bisa mengubah karakter Hamza.
Ada pesan menarik dari momen itu untuk kita semua, kadang kala kita perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga memiliki dan berpeluang untuk lepas dari jeratan kekerasan tersebut, tetapi kita acapkali terbuai dengan rasa kasihan dan kembali optimis untuk mengubah seseorang yang adalah pelaku kekerasan untuk berubah menjadi lebih baik meski keberhasilannya hanya sebesar dua dari sepuluh persen.
Di akhir film kita diajarkan bahwa keberanian untuk lepas dari perasaan yang memenjara jiwa, membuat derita adalah pelepasan. Di sesi akhir film diperlihatkan puncak dari kesabaran Badru adalah ketika Hamza berbuat kasar pada Badru sampai akhirnya keguguran, di situlah penyesalan Badru selalu mempertahankan Hamza muncul.
Mampu Melepaskan Diri dari Keterikatan yang Memenjara Jiwa
Pemilihan judul Darlings lebih cocok untuk film yang bergenre roman, damai dan bahagia. Film Darlings memberikan ekspetasi yang berbeda dengan penonton. Seluruh isi film bertimbal balik dengan judul, membuat asumsi awal ketika membaca judul dengan sudah selesai menonton sungguh berbeda.
Film Darlings sendiri memiliki genre dark komedi, tetapi meskipun demikian ada kalanya film ini dirasa menyisipkan sedikit genre aksi, di mana terdapat sesi Hamza yang berhasil melepaskan diri dari tali yang dibuat Badru dan akhirnya ingin melukai Badru terhadang dengan kedatangan Shamshun.
Film Darlings ini secara keseluruhan hendak memaknai keterikatan korban KDRT pada pelaku, dalam kisah ini adalah Badru dan orang tercinta yang menjadi pelaku kekerasan pada dirinya. Kisah Badru menjadi metafora akan seseorang yang mengalami kesulitan dalam merelakan orang yang dikasihinya meski itu terbaik, membendung penyesalan, dan hasrat duniawi yang besar. Sebetulnya film ini bisa menjadi tontonan bermakna bagi penggemar perfilman dengan plot yang sublim namun berisi pelajaran akan kehidupan.
Film ini memiliki pelajaran banyak dari awal sampai akhir, memiliki dialog yang indah dan latar belakang yang bisa diterima semua usia, tetapi yang kurang dari film ini adalah akhir dari ceritanya serasa nanggung dikarenakan tidak dinampakkan lebih lanjut nasib dari Badru, Samshun serta Zufli, membuat penasaran para penonton.(*)
Penulis merupakan Penikmat Film. Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Saat ini mengemban amanah sebagai PGK PMKRI Pematangsiantar.