Penulis: Agung Baster*
PIRAMIDA.ID- Kita dan dunia boleh sepakat untuk tidak menyukai Adolf Hitler beserta rezim NAZI-nya. Akan tetapi, pengecualian untuk salah satu Jenderal karismatiknya.
Erwin Johannes Eugen Rommel atau biasa disebut Rommel dan dikenal sebagai “Desert Fox” (Rubah Gurun/Wüstenfuchs), adalah seorang Jenderal Besar (Generalfeldmarschall) Jerman masa Perang Dunia II yang paling terkenal, dan dihormati baik oleh musuh-musuhnya maupun koleganya.
Nama Rommel makin terkenal seantero Jerman dan melegenda setelah dia menjadi Komandan Deutsche Afrikakorps (Korps Afrika Jerman), dengan medan pertempuran yang membentang di Afrika Utara. Rommel dikenal sebagai seorang Jenderal perang paling hebat dalam medan pertempuran gurun pasir. Di sanalah julukan “Desert Fox” disematkan pada dirinya dan melegenda.
Rommel adalah Jenderal perang yang selalu berada di garis depan pertempuran bersama pasukannya.
Dia menjadi komandan 7th Panzer Division Jerman “Gespensterdivision” (Ghost Division). Dinamai Ghost Division (Divisi Hantu) karena kecepatan dan kecerdikan manuvernya yang bahkan Komando Tertinggi Jerman di Berlin pun susah untuk mengikutinya, apalagi para musuhnya.
Pasukan Sekutu terutama Inggris benar-benar ketar-ketir dibuatnya. Bagaimana tidak, dengan pasukan dan perlengkapan tempur (tank, amunisi, perbekalan, senjata, artileri, dll) yang terbatas, Rommel mencatat kemenangan demi kemenangan dalam setiap pertempuran yang tercatat di medan Afrika Utara.
Saking frustrasinya pasukan sekutu waktu itu, pernah dilakukan usaha pembunuhan Rommel oleh sekelompok Pasukan Komando Inggris.
Rommel sangat dikenal sebagai seorang Jenderal yang kesatria. Dia dan Deutsche Afrikakorps-nya yang terkenal, tidak pernah dikenai tuduhan telah melakukan kejahatan perang sama sekali, dan pasukan musuh yang tertangkap dilaporkan telah diperlakukan dengan sangat manusiawi.
Pasukan Komando Inggris yang gagal dalam usaha pembunuhan Rommel, dikuburkan dengan penghormatan militer lengkap dengan tembakan salvo ke udara oleh pasukan Jerman, sedangkan jenazah lainnya para prajurit malang tersebut yang ingin dikuburkan keluarganya di Inggris dikirim Rommel dalam peti mati ala militer lengkap dengan ucapan belasungkawa.
Bahkan Rommel pernah ditanya musuh bebuyutannya, Jenderal Montgomery kenapa melakukan hal itu. Rommel menjawabnya, “Mereka adalah prajurit baik yang berjuang demi bangsanya sama seperti saya juga yang berjuang demi bangsa Jerman. Jadi sudah sepantasnya mereka mendapatkan penghormatan ketika gugur dalam tugasnya.”
Rommel sendiri mendeskripsikan African Campaign nya sebagai “Krieg ohne hass” (War without hate/Perang Tanpa Kebencian).
Banyak contoh tentang sikap kesatria Rommel saat Perang Dunia II. Diantaranya, Rommel pernah mengabaikan perintah Hitler tentang eksekusi mati bagi tentara Yahudi yang tertangkap; Rommel juga tidak mendeportasi orang Yahudi ke Kamp Konsentrasi Jerman, dan saat pembangunan Tembok Atlantik, pekerja Perancis tidak diperlakukan sebagai budak, melainkan dibayar atas hasil kerja mereka.
Hal ini sering kali membuat Hitler berang tapi sialnya Hitler tidak bisa memecat dia karena dia salah satu jenderal terbaik yang dimiliki Jerman.
Tapi akhirnya Jenderal besar ini meninggal secara tragis karena perbuatan yang tidak pernah dilakukannya.
Setelah plot pembunuhan Hitler 20 Juli (20 Juli 1944) yang gagal, banyak konspirator yang ditangkap, bahkan orang yang hanya dicurigai pun ikut ditangkap. Malang bagi Rommel, namanya tercantum di dalam daftar yang dibuat Dr. Goerdeler (pemimpin gerakan kudeta ini). Plot ini nantinya dikenal dengan plot pemberontakan Valkyrie – yang telah difilmkan dan diperankan oleh Tom Cruise.
Setelah penyelidikan yang Intensive oleh Gestapo, tetap tidak ditemui bukti kuat bahwa Rommel terlibat. Namun karena banyaknya laporan atas kritik-kritik Rommel terhadap rejim NAZI dan menentang kebijakan yang dibuat Hitler membuat posisinya lemah.
Dan banyak Jenderal-jenderal yang tidak suka kepadanya curiga bahwa walaupun Rommel tidak terlibat, paling tidak dia mengetahui akan adanya plot tersebut. Semua hal ini membuat posisi Rommel menjadi pihak yang harus disingkirkan.
Karena popularitasnya di mata publik Jerman, dan fakta bahwa Rommel pernah merupakan salah satu Jenderal favorit Hitler dan salah satu yang paling sukses, membuat Rommel mendapatkan perlakuan khusus walaupun dinyatakan bersalah.
Rommel didatangi oleh Wilhelm Burgdorf dan Ernst Maisel di rumahnya. Burgdorf memberikan pilihan dari Panglima Angkatan Perang Keitel, yaitu menyerahkan diri ke Pengadilan Rakyat, yang akan mengakibatkan penganiayaan terhadap keluarganya dan penangkapan bawahannya atau bunuh diri dengan menenggak kapsul sianida.
Apabila dia bunuh diri, keluarganya akan dijamin, dan akan ada penguburan secara nasional, dan pernyataan bahwa dia meninggal secara heroik.
Rommel memutuskan untuk bunuh diri, dan menjelaskan keputusannya kepada keluarganya. Hari itu juga Rommel dibawa pergi dengan mobil Burgdorf ke pinggiran desa, dan di sana dia dipersilahkan bunuh diri.
Berita resmi tentang kematian Rommel seperti yang diumumkan ke publik adalah bahwa Rommel mengalami serangan jantung, atau karena cedera dalam peperangan. Untuk menguatkan cerita ini, Hitler memerintahkan untuk diadakan hari berkabung untuk Rommel, dan penguburan Rommel dilakukan secara militer penuh.
Hitler menyuruh Jenderal Gerd von Rundstedt sebagai perwakilan dirinya saat pemakaman.
Dan hal ini juga jadi salah satu sebab, walaupun hampir semua petinggi militer Jerman saat era Perang Dunia ke 2 berakhir diajukan ke Mahkamah Internasional terkait Kejahatan Perang, namun ada 2 orang saja yang tidak dituduh penjahat perang dan salah satu orang tersebut adalah Rommel sang “Rubah Gurun” ini.
Bahkan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill yang merupakan pemimpin Inggris, dan merupakan salah satu musuh besar Jerman dalam Perang Dunia Kedua, pernah secara khusus memuji Rommel sebagai kesatria terbaik di jaman Perang Dunia ke II.
Walau kemudian pujian Winston Churchill ini mendapatkan kecaman warga Inggris sendiri, tapi Winston Churchill tidak bergeming untuk mencabut statementnya itu, karena bagi para pemimpin negara maupun militer yang terlibat Perang Dunia II, baik dari kubu sekutu maupun kubu komunis – yang merupakan musuh bebuyutan Kubu Fasis Jerman— Erwin Rommel sekali pun musuh yang sangat tangguh tapi juga merupakan sosok Jenderal yang sangat kesatria yang layak dihormati.
“Perang adalah bisnis barbar dan kotor tapi para kesatria tetaplah kesatria; bukan anjing gila yang amoral.”
Referensi :
http://warfarehistorynetwork.com/daily/wwii/rommels-ghost-division/
http://www.warhistoryonline.com/featured/the-death-of-erwin-rommel.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Erwin_Rommel
http://www.history.com/news/8-things-you-may-not-know-about-erwin-rommel
http://www.toptenz.net/top-10-acts-kindness-world-war-2.php
https://en.wikipedia.org/wiki/20_July_plot
Editor: Red/Hen