PIRAMIDA.ID- Unjuk rasa terjadi mendesak pemerintah mencabut izin dan pembubaran Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sejumlah massa menamakan Barisan Rakyat 1 Juni (Barak 106) berorasi di depan Kantor PB IDI, Jalan Samratulangi, Jakarta Pusat.
Aksi unjuk rasa bertajuk seruan aksi solidaritas ini ditenggarai karena sikap PB IDI yang memecat Dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotan IDI. Massa demonstran beranggapan sikap yang dikeluarkan IDI sangat arogan bahkan menduga tidak melambangkan nilai Pancasila.
“Kami meminta IDI berhenti menjadi pembunuh anak bangsa sendiri,” pekik orator, Rabu (27/4).
Sementara itu, Ketua Umum Barak 106, Martin Siahaan saat dikonfirmasi di lokasi aksi menyatakan apa yang dilakukan IDI terkait pemberhentian praktik dokter Terawan tidak bisa dianggap sepele.
Martin menjelaskan, pada saat Dokter Terawan dihentikan berpraktik maka antrean pasien Terawan bisa berakibat fatal pada kesehatan pasien.
“Sebenarnya IDI sendirilah yang melanggar sumpah dan etik mereka terhadap keselematan jiwa manusia. Bagaimana nasib pasien yang sudah mendaftar, apakah dibiarkan kesehatannya yang bisa berakibat fatal?” tutur Martin.
Ditambahkannya lagi, sudah tepat kemudian pemerintah membubarkan IDI karena sudah tidak menganut prikemanusiaan dan prikeadilan dalam menelurkan kebijakan organisasinya.
“IDI harus dibubarkan dan menjadi organisasi terlarang agar nama baik Terawan dan dokter-dokter yang lainnya tidak bernasib sama. Kemudian inilah yang menjadi substansi aksi di sore hari ini,” tandas Martin.(*)