PIRAMIDA.ID- Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) yang terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa, yakni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), dan Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM) turut memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak banjir di Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (8/12/2020).
Penyerahan bantuan tersebut berupa sembako dan uang tunai yang digalang GMP dari donasi dari para pengendara jalan dan masyarakat yang peduli, yang diadakan di persimpangan Tugu Adipura/Union, Taman Makam Pahlawan, Pematangsiantar.
Sebagaimana diketahui, hujan deras yang terjadi pada Rabu, 2 Desember 2020, telah menyebabkan puluhan rumah masyarakat dan satu rumah ibadah terendam banjir hingga informasi ini diturunkan.
Andre Sinaga, selaku Kabid Akspel GMKI Pematangsiantar-Simalungun menerangkan, bahwa banjir tersebut telah merendam puluhan rumah warga dan sebuah rumah ibadah.
“Bencana alam (banjir) yang merendam kurang lebih 38 rumah dan 1 rumah ibadah (mushola) sangat memprihatinkan, sehingga kami mempunyai inisiatif untuk membantu dan mengumpulkan donasi dan memberikannya kepada warga yang terdampak musibah banjir,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, dengan situasi banjir yang sampai saat ini masih menggenangi rumah masyarakat, diharapkan ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Simalungun untuk mencari solusi dan meminta segera menyelesaikan penyebab musibah banjir ini, agar tidak terulang kembali di kemudian hari.
PGK PMKRI Pematangsiantar, Kristen Edi Sidauruk, mengatakan masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut merupakan saudara-saudara kita. Karenanya dibutuhkan uluran bantuan semua pihak untuk meringankan beban mereka.
“Untuk itu kami mengajak kita semua untuk memberikan sedikit rejeki kita untuk meringankan beban saudara-saudari kita yang sedang mengalami musibah,” imbuhnya.
Ia juga meminta agar kiranya DPRD Simalungun turut bersikap karena berdasarkan informasi masyarakat, ditengarai banjir tersebut terjadi diduga dampak adanya aktivitas proyek dari PT KAI.
“Kita juga meminta DPRD Kabupaten Simalungun untuk angkat bicara soal ini, mengingat informasi yang kami dapat dari masyarakat, banjir tersebut terjadi dikarenakan adanya aktivitas proyek dari PT KAI. Banjir tersebut telah terjadi berkali-kali. Untuk itu kepada anggota DPRD kami minta harus bersikap tegas akan hal tersebut,” tegasnya.
Daniel Perangin-angin, koordinator KSPM Pematangsiantar juga mengungkapkan rasa prihatin atas bencana banjir tersebut.
“Secara pribadi saya sangat prihatin dengan warga yang terdampak bencana banjir yang ada di Sinaksak. Informasi yang saya dapat juga mengatakan, bahwasanya telah terjadi banjir juga di lokasi tersebut pada bulan enam lalu,” ucapnya.
Beliau juga menambahkan, dugaan besar penyebab banjir tersebut adalah tidak berfungsinya saluran irigasi, serta efek pembangunan infrastruktur yang berada di sekitar permukiman masyarakat, sehingga pembuangan air akhirnya menuju ke rumah masyarakat.
“Saya sangat berharap musibah ini mendapat perhatian penuh dari pemerintah kabupaten Simalungun,” tukasnya.
Gerakan Mahasiswa Peduli (GMP) mengatakan, penggalangan ini merupakan bentuk kepedulian mereka sesama masyarakat Indonesia dan implementasi semangat gotong royong yang sudah menjadi budaya kita bersama dan harus kita pertahankan.
GMP pun sangat menyesalkan musibah banjir ini bisa terjadi. Oleh sebab itu, mereka meminta kepada semua elemen terkait, terkhusus pemerintah Kabupaten Simalungun agar segera mencari solusi terbaik, agar musibah yang sama tidak lagi terjadi.
“Dan kami berharap agar kita semua dapat saling membantu saudara-saudari kita di mana pun berada yang sedang membutuhkan bantuan,” pungkasnya.(*)