PIRAMIDA.ID- Asap mengebul di udara, jalanan macet disesaki kendaraan bermotor, semua itu terjadi akibat insiden gudang minyak yang diduga kuat beroperasi secara ilegal yang terbakar di kawasan Simpang Rimbo, Kota Jambi pada Senin 15 Agustus 2022 sekira pukul 10.00 WIB.
Menyikapi hal tersebut, Aryanto selaku Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jambi, geram. Saking geramnya, ia berujar bahwa si pemilik gudang minyak atau siapapun orang di belakanganya harus bertanggung jawab.
“Ini tadi saya melihat sudah seperti ada gunung meledak ini. Asapnya mengebul di udara kan. Tentunya menjadi tugas kepolisian dalam hal ini Polda Jambi untuk mengusut tuntas kasus kebakaran gudang minyak ini. Bukan apa, belakangan ini saya lihat di berbagai SPBU yang ada di kota Jambi minyak banyak yang kosong. Dan ini tiba-tiba ada gudang minyak ilegal yang terbakar, berarti ini kan ada permainan,” kata Aryanto.
Aryanto juga mengungkap bahwa enam bulan lalu, bertepatan dengan acara pelantikan organisasi yang dia pimpin, yakni GMKI Jambi, pihaknya melaksanakan seminar bertema “Quo Vadis Illegal Drilling.”
Saat itu, kata Aryanto, pihaknya mengundang langsung unsur Forkompimda Jambi untuk duduk bersama dengan kader-kader GMKI untuk mencari solusi terhadap salah satu permasalahan krusial di Provinsi Jambi, yakni masalah illegal drilling.
“Waktu itu yang hadir ada dari pihak kepolsian, saya masih ingat apa yang disampaikan oleh Dir Reskrimsus Polda waktu pelantikan saya kemarin. Bahwa memang yang namanya oknum masih ada. Dan pada intinya oknun-oknum nakal ini yang bermain,” ujar Aryanto.
Tapi, kata Aryanto, saat itu juga masih jelas saya ingat bahwa pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka akan tetap melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku atau pemain yang illegal-illegal ini.
“Dengan peristiwa ini saya rasa sudah banyak tadi yang merekam, sudah viral lah saya rasa. Semoga ini menjadi peringatan tegas terhadap pihak kepolisian agar kasus-kasus seperti ini dikupas habis-habisan. Jangan ada lagi yang nimbun-nimbun atau mengolah-ngolah minyak ini. Bersihkan wilayah Provinsi Jambi dari kegiatan-kegiatan illegal ini,” ujarnya.
Terakhir, Aryanto juga menyoroti persoalan minyak illegal di Provinsi Jambi mulai dari hulu hingga hilir. Menurut Aryanto peristiwa meledaknya gudang minyak di simpang rimbo ini kuat mengindikasikan bahwa bisnis minyak illegal masih terus beroperasi dengan pergerakan bawah tanah.
“Iya, hal-hal yang seperti ini kan sudah jelas ini. Kenapa bisa meledak tadi, ya karena itu diduga kuat bisnis minyak ini masih terus beroperasi. Karena yang kita lihat juga kalau ada inspeksi dari pihak kepolisian kan jarang itu ada pelaku ditangkap. Yang ada polisi datang pelakunya sudah lari duluan kan. Jadi itu tadi mas, pihak kepolisian harus menindak tegas pemain-pemain yang illegal-illegal ini. Jangan sampai nanti peristiwa seperti ini menjadi hal yang terus-terusan berlangsung. Di wilayah Provinsi Jambi,” ujar dia.(*)