PIRAMIDA.ID- Maraknya aksi pencurian tandan buah segar (TBS) sawit di lingkungan PTPN 4 khususnya di kebun unit Bah Jambi menimbulkan kerugian pada negara terlebih pada unit kebun tersebut.
Pencurian yang terjadi bukan hanya beberapa kali, namun kerap seakan telah terkoordinir. Aksi pencurian yang terjadi diduga untuk memenuhi kebutuhan para pelaku. Namun sangat disayangkan kebutuhan yang dimaksud pun bukan kebutuhan ekonomi atau sembako, melainkan narkoba.
Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba jenis sabu, diduga menjadi salah satu faktor penyebab gencarnya pencurian buah sawit di kebun Bah Jambi.
Banyak para pemuda bahkan yang sudah berkeluarga yang malas bekerja lebih memilih profesi sebagai pencuri buah sawit alias ‘ninja sawit’.
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi yang menjadi lokasi sebahagian lahan HGU PTPN 4, saat ini dikeluhkan oleh sebahagian warga karena diduga daerah tersebut menjadi lahan yang subur peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Selain ketersediaan narkoba oleh bandar dan pengedar setempat, para penadah sawit ilegal pun menjadi pemicu maraknya pencurian.
Penadah sawit ilegal dianggap sebagai penyedia dana untuk memenuhi kebutuhan sabu dan hal ini merupakan ‘rangsangan’ bagi pelaku pencurian sawit kebun.
Pencuri buah sawit, penadah ilegal dan pengedar narkoba merupakan tiga serangkai yang diduga menjadi faktor penyebab kerugian besar negara dari sektor perkebunan PTPN 4, dan hal ini juga menyebabkan para buruh harian lepas (BHL) semakin menderita.
Salah satu BHL kebun Bah Jambi yang tidak berani identitasnya disebutkan dalam berita ini, mengisahkan kesedihannya saat buah sawit yang akan dipanennya telah dicuri oleh ninja sawit.
“Gaji atau penghasilan kami para BHL tergantung banyaknya hasil pekerjaan, makanya kami sangat merasa sedih ketika pagi hari hendak memanen sawit ternyata buahnya sudah hilang dicuri, dari situ saja penghasilan kami sudah berkurang,” ucap pria yang bekerja sebagai BHL tersebut.
“Di daerah Jawa Maraja Bah Jambi ini begitu banyak para penadah buah ilegal, kehadiran dan keberadaan merekalah yang menyebabkan pencurian dan jumlah pelakunya pun semakin bertambah dan uang hasil curian mereka sering digunakan untuk beli narkoba dan mabuk,” terangnya.
“Kami berharap selain mengatasi kerugian kebun, atas dasar kemanusiaan, pencurian buah sawit imbasnya pada kami BHL, untuk itu kepada para penegak hukum terlebih Polri, supaya menindak para penadah ilegal yang beroperasi tidak sesuai prosedur dan membasmi para pengedar narkoba di daerah ini,” tandas pria BHL tersebut.
“Kalau para penadah ilegal itu dibasmi kami yakin pencurian buah sawit di kebun Bah Jambi ini dapat diatasi,” jelas pria hampir separuh baya ini mengakhiri saat dikonfirmasi, Senin (23/5). (Freddy)