PIRAMIDA.ID- Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sebagai bangsa Indonesia yang majemuk dengan penuh keragaman harus saling menjaganya. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2021-2024 di Kemayoran, Jakarta, Senin 10 Januari 2021.
Turut hadir, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Ekonom Rizal Ramli, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh, Plt Dirjen Bimas Katolik Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, dan Maruarar Sirait tokoh politik dan pengusaha nasional dan lainnya.
“Perbedaan kita ini yang justru menjadi kekuatan kita. Contoh-contohnya bagaimana Indonesia sudah bisa menghadapi krisis. Selalu negara-negara lain bilang kita akan turun, kita akan terbelakang. Tapi hari ini, buktinya dengan kita bergotong royong kita bersama-sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, kita sendiri bisa membuktikan melewati krisis-kiris itu, termasuk Covid saat ini,” kata dia.
Namun, dari sisi ekonomi ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Misalnya soal bagaimana menghadapi tuntutan pasar global, kemudian disrupsi digital, dan ketahanan nasional.
“Kita harus terus menjadi bangsa yang lebih mandiri,” tambah Erick.
Selain itu, Indonesia di tahun 2025 diprediksi meraih kesukseskan ekonomi. Namun, semua itu harus diusahkan bersama-sama.
Di tempat yang sama, Kardinal Ignatius Suharyo menyebutkan, mengajak umat dalam dua hal, dan khususnya ini bisa dilakukan semua pihak termasuk Pemuda Katolik.
“”Yang pertama merawat dan mengembangkan semangat cinta tanah air. Yang kedua memberikan, merawat, dan mengembangkan watak peduli dari bangsa kita,” kata dia.
Pada saat yang sama juga Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma lantas merinci beberapa poin-poin akselerasi yang menjadi konsen penting di Pemuda Katolik.
“Sebagai anak bangsa, Pemuda Katolik berkomitmen untuk terlibat dalam merancang dan menjalankan program-program internal organisasi dan mendukung program-program pemerintah, khususnya yang tercantum dalam Prolegnas Prioritas Pemerintah tahun 2022, seperti tahun toleransi, isu Papua, distribusi kader, pemilu serentak, dukung RUU Prioritas, dll,” ujar Gusma.
“Pemuda Katolik juga harus menjadi garda terdepan melawan intoleransi, serta siap berkolaborasi dengan Kementerian BUMN,” tegas Gusma.
Gusma juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Maruarar Sirait selaku mentornya.
“Saya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada Bapak Maruarar Sirait selaku mentor saya yang selalu mendukung dan support saya dalam melakukan gebrakan-gebrakan sejak lama dan juga membuka jejaring-jejaring guna akselerasi. bagi saya beliau adalah tokoh lintas generasi dan lintas golongan tanpa melihat latar belakang agama, suku, ras dan agama ini yang saya pelajari dari bang Maruarar Surait,” kata Gusma.(*)