Piramida.id|Simalungun – Hotel Patra Jasa yang berada di Parapat, kecamatan Girsang Sipangan Bolon, kabupaten Simalungun, baru ini disoal oleh warga karena dituding limbahnya telah mencemari perairan Danau Toba, sehingga menimbulkan keresahan khususnya bagi warga.
Warga sekitar kota Parapat khususnya yang menggantungkan hidupnya dari sektor perairan Parapat dan wisata, khawatir bahwa minat para Pengunjung ke kota Tourist itu akan semakin merosot karena perairan yang telah dicemari oleh limbah cair.
“Kami khawatir kalau kami tidak akan bisa lagi mengaharap rejeki dari wisata Parapat karena airnya yang kotor dan telah dicemari limbah,” bilang salah seorang warga.
Hampir setiap hari warga Parapat melihat bangkai ikan Danau yang terdampar di perairan Danau Toba Parapat. Selain bangkai ikan, air pinggiran Parapat tersebit pun berbuih dan beraroma lain.
“Sudah berkurang minat orang untuk mandi di Pantai Parapat ini, karena ada aja bangkai ikan yang terseret ke pinggir, aroma airnya pun tidak sedap, kami duga itu semua karena limbah cair perhotelan seperti Patra Jasa,” papar salah seorang warga lainnya.
Patra Jasa Hotel salah satu penginapan berkelas dan memiliki fasilitas mewah, tidak heran jika Hotel ini menjadi salah satu incaran bagi tamu yang berkunjung ke kota Parapat.
Namun siapa yang menduga jika Hotel berkelas ini ternyata dituding tidak ramah lingkungan dan mencemari perairan Parapat dengan limbah cairnya.
Bambang S. Budi selaku manajer Patra Jasa hotel Parapat ketika dikonfirmasi kru media ini, mengatakan bahwa pengolahan limbahnya telah baik. Namun pengakuan Bambang tersebut diduga hanya untuk menutupi kelemahan dari usaha yang dikelolanya.
“Selamat malam bg,
Terima kasih atas perhatian untuk sama2 menjaga danau toba tetap bersih.
Bahwasanya saat ini kami sudah melakukan pengelolaan limbah cair domestik dg baik yaitu dg memasang STP sebelum air di salurkan ke pembuangan akhir.
Demikian ya bg,” jawab Bambang lewat whatsapp belum lama ini.
Jawaban Bambang selaku Manajer Patra Jasa diduga mengelabui dan membohongi warga Parapat yang resah akibat limbah cair hote tersebut.
Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Simalungun saat dikonfirmasi melalui salah satu staffnya mengatakan bahwa Patra Jasa Hotel Parapat belum memiliki ijin pengolahan limbahnya.
“Bagaimana mungkin dia (Patra Jasa) bisa mengatakan pengelolaan limbahnya sudah baik sementara bahwa ijin pengolahan limbahnya dari Lingkungan Hidup Simalungun saja belum ada,” bilang salah satu staff Dinas Lingkungan Hidup Simalungun.
“Wajar saja kalau warga merasa khawatir akan limbahnya, karena mereka hidup dari sektor wisata, kalau air Parapat tercemar pasti pengunjung sepi,” tutur orang yang minta identitasnya dirahasiakan tersebut.(Fas)