PIRAMIDA.ID- Sepanjang klarifikasi Dirut PTPN IV benar bahwa tidak ada konversi teh menjadi sawit di Kebun Sidamanik, Ikatan Keluarga Islam (IKEIS) Kota Pematangsiantar mendukung program yang tengah dikerjakan PTPN IV.
Demikian dikatakan Ketua IKEIS Kota Pematangsiantar Lisman Saragih kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).
Lisman Saragih mengatakan dirinya telah membaca surat klarifikasi Dirut PTPN IV Medan Sucipto Prayitno melalui surat No: 04.01/ex/267/VI/2022 tanggal 24 Juni 2022 terhadap surat Koalisi Gerakan Simalungun Bersatu (GKSB) tertanggal 13 Juni 2022 perihal Penolakan Konversi Tanaman Teh menjadi Kelapa Sawit .
Dikatakan Lisman Saragih bahwa dalam surat tersebut Dirut PTPN IV Sucipto Prayitno mengatakan bahwa kebun teh PTPN IV seluas lebih kurang 3500 ha yang berada di Sidamanik, Toba Sari dan Bah Butong tetap dibudidayakan dan tidak ada rencana penggantian/konversi tanaman teh tersebut.
Ditegaskan Lisman Saragih, IKEIS mendukung PTPN IV untuk mengamankan asetnya terutama dari para penggarap lahan PTPN IV yang memanfaat issu konversi untuk memuluskan tindakannnya.
Dengan tegas Lisman Saragih mengatakan IKEIS mendukung PTPN IV untuk kembali mengambil lahannya yang sudah digarap para penggarap.
“Sebagai masyarakat tentulah kita berharap agar keuntungan PTPN IV bisa terus meningkat agar CSR yang diberikan kepada masyarakat juga bisa semakin meningkat,” ujar Lisman Saragih.
Seperti diketahui bahwa Dirut PTPN IV Sucipto Prayitno telah membuat surat klarifikasi kepada GKSB bahwa tidak ada konversi teh menjadi sawit.
Dalam surat tersebut Sucipto menegaskan bahwa keseriusan PTPN IV membudidayakan teh tersebut dapat dilihat dari rencana peningkatan pabrik teh yang semua 100dtb/hari menjadi 110dtb/hari dan rencana PTPN IV mengembangkan agrowisata di kebun teh tersebut yang merupakan heritage di kebun Simalungun.
Ditegaskan juga dalam surat tersebut bahwa terhadap lahan seluas lebih kurang 257 ha yang saat ini sedang dilakukan penanaman kelapa sawit bukan merupakan bagian dari lahan di kebun teh PTPN IV, melainkan bersumber dari lahan kosong milik PTPN IV dan saat ini direncanakan akan dimanfaatkan menjadi kebun kelapa sawit.
Penanaman kelapa sawit di lahan tersebut guna mengoptimalkan lahan milik PTPN IV dan menyelamatkan tersebut dari penggarapan yang saat ini telah digarap oleh beberapa oknum.
Bahwa kebun yang baru ditanam tersebut sebagaimana dimaksud dalam butir 3 di atas merupakan bagian dari kebun Bah Birung Ulu yang secara infrastruktur dan ikim layak dijadikan kebun kepala sawit.
Sucipto Prayitno menegaskan dalam suratnya tersebut bahwa kebun Bah Birung Ulu saat ini tidak pernah mengalami kebanjiran namun PTPN IV berencana tetap membuat parit atau sodetan dan melakukan penghijauan (penanaman tanaman macadamia).(*)