PIRAMIDA.ID- Belakangan wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin menguat. Suara-suara penolakan dari masyarakat pun kian keras.
Salah satunya datang dari organisasi kepemudaan, yakni Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jambi. Aryanyo Manurung, Ketua GMKI Jambi menilai jika pemerintah tetap bersikukuh menaikkan BBM dengan dalih, subsidi BBM tidak tepat sasaran. Maka sejatinya pemerintah telah mengambil langkah yang tak bijak untuk kesekian kalinya.
“Sedikit kita mengulas kembali aksi demonstrasi yang kita lakukan bersama kawan-kawan Cipayung Jambi pada April lalu. Waktu itu kita menyoroti kenaikan BBM jenis Pertamax. Dan hari ini kami melihat, BBM jenis Pertamax yang dinaikkan harga jualnya oleh Pemerintah pada April lalu telah berimbas kepada masyarakat kelas ekonomi bawah,” kata Ketua GMKI Jambi, Aryanto, Senin 29 Agustus 2022.
Aryanto lanjut mengungkap, tak sedikit orang yang tergolong masyarakat ekonomi menengah ke atas yang kemudian beralih menggunakan BBM jenis Pertalite yang notabenenya diperuntukkan bagi masyarakat kelas ekonomi bawah.
“Sehingga apa, kita lihat saja antrian pertalite selalu mengular. Mau di SPBU manapun itu khususnya di Jambi ini. Nah kalau Pertalite ini dinaikkan juga nantinya, apa jadinya? Belakangan kita dapat kabar dari kawan-kawan media bahwa Provinsi Jambi berada di urutan teratas dengan inflasi tertinggi, sudah jadi sorotan Presiden. Kalau ini BBM nanti tetap dinaikkan apalagi ini katanya fase pemulihan ekonomi apa jadinya? Ini berpotensi membuat infalasinya semakin menjadi-jadi,” ujar Arianto.
Ia juga mengaku bahwa, isu kenaikan BBM tengah dikaji oleh organisasi yang dipimpinnya secara internal. Pada intinya, kata dia, kebijakan untuk menaikkan BBM ditengah-tengah persoalan inflasi yang belum tuntas serta pemulihan ekonomi pasca Covid-19, merupakan hal yang tak bijak.
“Daripada sibuk menaikkan BBM dengan dalih subsidi tak tepat sasaran, lebih baik pemerintah memikirkan regulasi agar bagaimana BBM Subsidi itu, hak masyarakat kelas bawah itu bisa tepat sasaran pak,” katanya.
Terakhir, ia juga menyoroti soal adanya mafia BBM khususnya di wilayah Provinsi Jambi yang diduga melakukan aksi penimbunan BBM atau pengolahan BBM di gudang-gudang.
“Satu lagi, yang saya lihat berita dari kawan-kawan media inikan. 1 atau 2 Minggu lalu, pihak kepolisian baru menindak puluhan gudang minyak illegal di berbagai wilayah di Provinsi Jambi. Cuman sampai saat ini juga belum ada info soal penangkapan pelaku-pelakunya. Kita berharap kepolisian dapat menindak tegas lah, jangan ada yang main mata. Karna ketika ada temuan, ada yang bermain-main dengan hal-hal yang berkaitan dengan hak masyarakat kecil. Maka kami pastikan, kami siap turun ke jalanan,” ujarnya.(Juan)