Oleh: Ilham Mangaitua Siregar*
PIRAMIDA.ID- Tepat di hari Rabu, 17 Agustus 2022 lalu, negara Indonesia merayakan dan memperingati hari kemerdekaannya yang ke-77 setelah sebelumnya dijajah Belanda 3,5 abad lamanya dan 3,5 tahun dijajah oleh Jepang.
Begitu banyak terjadi pertumpahan darah dimedan perang, begitu banyak tangisan dan pengorbanan para pejuang kita, begitu banyak nyawa yang harus dikorbankan untuk mengucapkan kata merdeka dan mengibarkan sang saka Merah Putih.
Begitu besar perjuangan para pendahulu kita sehingga kita dapat merasakan kebebasan dan kenyamanan seperti yang kita rasakan sampai saat ini. Sekarang usia kemerdekaan negara Indonesia sudah mencapai usia yang ke-77 tahun.
Merupakan usia yang cukup matang dan sudah semakin mendekati usia emas yang ke-100 Tahun. Di usia yang ke-77 ini pemerintah melalui Surat Edaran Menteri Kesekretariatan Negara mengusung tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih kuat”.
Sekilas jika kita memperhatikan tema di atas tentunya adalah penegasan bawasanya kita sudah mulai kembali pulih dari yang namanya wabah Covid-19 yang tentunya selama 2 tahun terakhir menghancurkan dan mengobrak-abrik pertumbuhan ekonomi di negara kita, bahkan juga negara-negara yang ada di dunia.
Dan kini kita kembali lagi untuk pulih dan akan bangkit lebih kuat dari sebelumya, lebih inovatif, lebih efesien, dan lebih kreatif demi terwujudnya Indonesia sejahtera dan tentunya untuk memujudkan generasi Indonesia Emas di tahun 2045 tepat Indonesia 100 tahun merdeka.
Dengan semangat kemerdekaan ini haruslah kita satukan tekad untuk mewujudkan mimpi tersebut dan menjadikan Indonesia menjadi lebih kuat lagi di mata dunia.
Momentum yang sangat baik ini haruslah kita pergunakan dengan sebaik mungkin sebagai generasi bangsa yang menjadi harapan bangsa di masa yang akan datang. Kita sebagai generasi milineal bahkan zilineal yang dianggap memiliki kemampuan berfikir yang lebih kritis, cepat tanggap terhadap kemajuan teknologi yang berkembang didunia saat ini, marilah kita bersama-sama mengisi hari kemerdekaan ini dengan memberikan hal-hal yang bermaanfaat bagi negeri ini.
Jika 77 tahun lalu para pejuang kemerdekaan berperang dan berjuang dengan, tenaga, pikiran, keluarga dan bahkan nyawa mereka, kini di 77 tahun kemerdekaan Indonesia ini kita tidak diminta untuk berperang dengan senjata lagi.
Tetapi kita diminta untuk memerangi Perekonomian asing yang sudah mulai mencoba menjajah negara kita, sebagai generasi yang cerdas sudah sepatutnya kita pakai kepintaran intlektual kita untuk melakukan hal yang bermaanfaat bagi bangsa dan negara ini.
Seperti mengedukasi masyarakat terkait pentingnya cinta tanah air dengan cara mencintai produk dalam negeri, taat pajak, kita juga bisa memerangi negara luar dengan menciptakan seperangkat teknologi yang bisa menyaingi negara luar sehingga kita tidak terlalu bergantung dengan negara luar yang selama ini memanfaatkan kelengahan dan kebodohan kita.
Marilah kita bersama-sama dan bersatu suapaya negeri ini tetap kuat dan solid, sehingga kekuatan kita tidak akan diremehkan oleh negara luar, dan marilah kita menjaga dan mengikuti UUD 1945 dan Pancasila supaya negara ini selalu aman walaupun banyak sekali perbedaan.
Mahasiswa dianggap sebagai kaum intelektual dan harapan bangsa, para calon pemimpin dinegara ini benar-benar tau menempatkan posisi keperpihakannya kepada masyarakat kecil yang selalu tertindas, kita ada untuk menegakan nilai-nilai keadilan, jangan sampai kita dijadikan boneka bagi para kaum oknum elit politik yang mementingkan kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompoknya.
Jangan sampai kita membuat peristiwa yang sembrono untuk terlihat keren, atau mungkin viral yang dampaknya bisa merugikan negara dan masyarakat banyak. Baiklah semuanya dilakukan secara matang dan terstruktur dan dengan pertimbangan yang baik supaya tercerminlah kita sebagai orang yang terpelajar.
Jangan sampai kemerdekaan yang ke-77 tahun ini hanya meriah 1 atau 2 hari saja melainkan marilah kita satukan barisan berkumpul bersama untuk terciptanya tujuan dari UUD 1945 dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam Pacasila. Jayalah Bangsaku. Jayalah Negaraku. Indonesia Merdeka!(*)
Penulis merupakan Kader GMKI Jambi.