PIRAMIDA.ID- Gonjang-ganjing soal siapa yang layak menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Republik Indonesia untuk pemilu tahun 2024 terus bergulir, di mana sejumlah nama sudah mulai muncul di permukaan.
Ketua Institute Law And Justice (ILAJ) atau Yayasan Lembaga Hukum dan Keadilan pun turut angkat bicara dengan menyebut nama Luhut Binsar Panjaitan sebagai sosok yang layak dan potensial menjadi cawapres.
“Kita tidak bicara soal siapa capres yang paling layak, tetapi kita menilai yang paling cocok saat ini untuk menjadi cawapres adalah Bapak Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Kita sudah melihat bagaimana rekam jejak beliau dalam beberapa tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya ketika diberikan amanah sebagai pejabat pemerintahan, kerja yang cepat dan tepat sangat terlihat dari apa yang beliau lakukan,” ungkap Fawer Sihite selaku Ketua ILAJ, Selasa (09/05/2023).
Fawer juga menyebutkan ada banyak variabel yang dapat dia paparkan mengapa harus LBP layak menjadi cawapres, di mana sedikitnya ada 20 alasan dia menilai LBP yang paling layak.
“Ada sedikitnya 20 alasan ILAJ menyatakan Bapak LBP yang paling layak jadi cawapres, meski keputusan semua itu kembali lagi pada Pak LBP dan partai politik. Ini murni penilaian kami sebagai masyarakat bawah dan harapannya menjadi pertimbangan partai politik dalam menentukan dukungan terhadap cawapres nantinya,” papar Fawer yang saat ini sebagai mahasiswa doktoral tersebut.
Adapun 20 alasan ILAJ sebut LBP layak jadi calon wakil presiden Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Menjawab tantangan politik ekonomi gobal saat ini tentu beliau mampu karena sudah pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Singapura;
2. Ditambah lagi pengalaman beliau pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada masa presiden Gusdur sangat membantu untuk peran Indonesia di pasar global;
3. Pernah menjadi Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia;
4. Pernah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia;
5. Memiliki yayasan pendidikan dan aktif pada kegiatan sosial;
6. Memiliki pengalaman pengusaha di dalam dan luar negeri;
7. Banyak dipercaya oleh presiden Jokowi untuk menyelesaikan sejumlah persoalan bangsa selama dua periode atau kurang lebih 10 tahun kepemimpinan Pak Jokowi;
8. Memiliki cukup kedekatan dengan semua golongan bangsa, intelektuan dan kaum agamais juga beliau cukup dekat;
9. Memiliki komunikasi internasional yang cukup baik hingga mampu mendatangkan para investor ke Indonesia;
10. Memiliki latar belakang militer yang cukup baik dengan itu melahirkan sikap yang tegas dan terukur;
11. Segudang pengalaman di dunia politik dan merupakan salah satu tokoh sentral dari Partai Golkar;
12. Setiap tugas dan tanggung jawab yang diperikan oleh Presiden selalu dikerjakan dengan baik;
13. Memiliki jaringan internasional yang luas dan cukup dipercaya;
14. Tidak pernah terlibat kasus korupsi;
15. Memiliki mindset yang modern dengan konsep teknologi;
16. Memiliki kerangka yang jelas untuk bangsa ini hingga puluhan tahun ke depan tidak hanya bicara jangka pendek;
17. Secara geografis pak LBP juga bisa mewakili daerah Sumatera;
18. Tentu publik sudah melihat bagaimana pikiran-pikiran Pak Jokowi banyak dikerjakan oleh Bapak LBP;
19. Saat ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia;
20. Sebagai bukti kalau kita memilih cawapres berdasarkan rekam jejak dan prestasinya bukan hanya sekedar ban serap saja.
Semua pengalaman itu, dinilai Fawer, tentu dapat membantu kinerja presiden yang akan datang.
“Dengan pengalaman Pak LBP yang begitu kaya, sudah tidak perlu diragukan lagi. Beliau adalah cocok yang paling tepat, namun perdebatannya kemudian adalah apakah sudah saatnya bangsa ini siap memiliki calon wakil presiden yang non-muslim, itu juga tentu menjadi tantangan yang paling besar nantinya,” ungkap Fawer kemudian.
Meski begitu, dari rekam jejak yang dia paparkan tersebut, Fawer meyakini sosok LBP tentu mampu diterima semua golongan, di mana beliau sosok yang dekat dengan semua golongan.
Karenanya, ia memandang kehadiran figur cawapres non-muslim tidak akan memunculkan polemik di kalangan masyarakat. Fawer justru mengkhawatirkan kesiapan partai politik apakah sudah mampu melihat secara objektif atau hanya mengedepankan ego kepartaian saja nantinya.
“Itu hanya harapan kita, semoga partai mempertimbangkannya, dan semoga juga Pak LBP berkenan untuk menjadi cawapres, terima kasih,” tutup Fawer.(*)