Virus corona yang mewabah di berbagai belahan dunia kini semakin membuat publik khawatir.
Pasalnya virus yang menyerang sistem pernapasan tersebut dapat menyebar dengan sangat mudah.
Banyak kebijakan baru yang lahir akibat pandemi ini seperti lockdown hingga melakukan physical distancing.
Namun, di tengah hebohnya pandemi corona, ada pasangan yang tak tahu menahu mengenai virus corona.
Ia adalah Elena Manighetti dan kekasihnya, Ryan Osborner.
Pasangan ini tak tahu menahu perihal virus corona lantaran tengah menjelajahi Samudera Atlantik.
Dilansir dari Theguardian.com, pasangan ini sebenarnya tahu mengenai wabah corona.
Namun, pada saat itu wabah tersebut hanya terbatas di China dan belum dinyatakan sebagai pandemi global.
Mereka pun lantas meninggalkan kawasan Lanzarote, Spanyol untuk pergi berlayar melintasi Samudera Atlantik pada (28/02/2020).
Usai melakukan perjalanan selama 25 hari tanpa internet mereka pun terkejut saat menghidupkan ponselnya.
“Aku ingat Ryan membacakan berita dan kami terkejut. Sulit untuk memahami tingkat (penyebaran virus corona) pada awalnya,” tutur Elena.
Elena sendiri berasal dari Lombardy, Italia yang mana daerah tersebut merupakan daerah yang paling parah terkena dampak corona.
“Itu terjadi sekitar 3 hari yang lalu (setelah kami tiba).
Ketika Ryan membaca artikel 10 hari yang sebelumnya yang mengatakan bahwa kota asalku (Bergamo) adalah yang paling parah di dunia.
Aku sama sekali tidak tahu dan aku menelepon ayahku,” sambungnya.
Elena pun mengaku sangat terkejut saat melihat foto-foto truk militer di depan kuburan lantaran kehabisan peti mati.
Elena dan Ryan memang pasangan yang suka berpetualang, mereka mulai mengarungi lautan sejak tahun 2017.
Saat melakukan perjalanan panjangnya, satu-satunya alat komunikasi adalah perangkat satelit yang hanya mampu menerima 160 pesan karakter saja.
Oleh karena itu mereka berpesan kepada keluarga untuk menghubunginya hanya saat ada berita buruk saja.
“Merupakan hal yang umum bagi para pelaut untuk tidak menginginkan berita buruk ketika mereka berada di lautan.
Karena sama sekali tidak ada yang dapat dilakukan tentang hal itu.
Yang bisa kamu lakukan adalah menangis, menjerit, khawatir, tetapi kamu tidak bisa berbalik pulang karena angin di belakang sangat kuat,” ujar Elena.
Mereka pun mengaku tahu ada yang tidak beres dengan dunia saat mereka mendekati kawasan Karibia.
Pada saat itu mereka mendapatkan daftar semua pulau yang telah menutup perbatasannya.
Sontak hal itu membuat Elena dan sang kekasih khawatir karena tak memiliki tempat untuk pergi.
Namun, kini sepasang kekasih tersebut dikabarkan telah berlabuh dengan aman di Bequia yakni sebuah pulau di Saint Vincent dan Grenadines, di mana tempat tersebut tidak ada kasus corona sama sekali.
Pasangan ini pun hanya bisa menunggu pandemi berlalu sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan mereka. (*)