Piramida.id|Simalungun – Megaria Parhusip (Sr.Aniceta KYM) Kepala sekolah (Kepsek) SMA Swasta Bintang Timur Pematangsiantar dituding dan diduga telah membuat laporan kegiatan fiktif pada pengeluaran dana bantuan operasional siswa (BOS) tahun anggaran 2021 lalu.
Data dana BOS SMA Bintang Timur yang didapatkan dari portal online pada tahun 2021 lalu Sr.Aniceta KYM dan tim BOS sekolahnya mencantumkan alokasi anggaran untuk kegiatan penyelenggaraan bursa kerja khusus praktek kerja industri atau praktek kerja lapangan dalam negeri sebesar 57.000.000 rupiah.
Seyogianya diketahui bahwa pada tahun 2021 lalu Pemerintah memberhentikan kegiatan belajar mengajar secara langsung dikarenakan Pandemi Covid 19 dan proses belajar pun dilaksanakan secara online.
Selain itu bahwa item untuk praktek kerja industri (Prakerin) berlaku untuk sekolah kejuruan (SMK) dan bukan SMA.
Atas dugaan temuan tersebut beberapa orangtua siswa dan pegawai sekolah berstatus Akreditasi A itu berharap agar pertanggungjawaban dana BOS milik SMA Bintang Timur khususnya sejak masa Pandemi Covid 19 diperiksa kembali oleh pihak yang berwajib atau aparat penegak hukum (APH).
“Pada masa Pandemi Covid 19 itu semua siswa belajar secara online dan kalau dilihat dari alokasi dana BOS ada anggaran untuk kegiatan yang diduga tidak semestinya, sudah pantas agar kejaksaan atau APH lainnya melakukan pemeriksaan terhadap kepala sekolah,” bilang beberapa Pegawai sekolah Bintang Timur tersebut.
Sr. Aniceta Parhusip KYM Kepala sekolah yang juga merupakan Biarawati ketika dikonfirmasi langsung oleh Piramida.id, mengatakan bahwa kepemimpinannya di SMA Bintang Timur bersifat otonom.
“Sistem di sekolah kami ini sangat kuat jadi sekalipun Uskup tidak boleh mencampuri, baik itu ketua MPK (Majelis Pendidikan Katholik) dan Yayasan tidak boleh mencampuri sistem kami di sekolah apalagi berkaitan dana BOS,” bilang Aniceta belum lama ini.
Dirinya juga menampik bahwa untuk SMA Bintang Timur ada alokasi dana kegiatan Prakerin.
“Di SMA tidak ada itu tapi kalau SMK iya,” ucap Aniceta.
Hal senada juga dikatakan Gempar Purba Humas SMA Bintang Timur Pematangsiantar, ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsappnya pada hari Senin (18/12).
“Coba cek lagi itu, di SMA tidak ada prakerin, siapa tau datamu salah, atau informan dapat data yg salah,” bilang Gempar. (Fas)