Piramida.id|Simalungun – Beberapa pihak pemerhati dunia pendidikan di kabupaten Simalungun (Sumut), menyesalkan pernyataan Donna Pandiangan kepala sekolah (Kepsek) SMP 1 Gunung Malela yang diduga mengarah kepada ‘pelecehan’ terhadap instansi Kejaksaan.
Terkait alokasi dana bantuan operasional siswa (BOS) yang turun ke sekolahnya, Donna mengatakan bahwa tidak akan terima bahkan menolak jika dirinya dlaporkan ke Kejaksaan karena telah menjadi sample pemeriksaan BPK.
“Kalau aku dilaporkan dan dipanggil oleh Kejaksaan terkait dana BOS ya pasti kutolaklah karena aku sudah jadi sample.pemeriksaan BPK, jangan periksa lagi aku, itu masih banyak sekolah (Puluhan) yang belum diperiksa, gitu aja kubilang,” ujar Donna Pandiangan saat disambangi Piramida.id diruangan kerjanya belum lama ini.
Selain itu, jika dirinya diperiksa kembali oleh pihak Kejaksaan Donna mengatakan Negara telah sia sia menggaji Instansi penegak hukum tersebut.
“Negara sia sia menggaji kejaksaan jika hal itu terjadi, iya…sia sialah Negara menggaji,” tegas Donna.
“Makanya saya suka kalau jadi sample pemeriksaan BPK, karena rasanya sudah aman dan lepas semua dan tidurnya pun enak,” pungkas istri eks Kadisdik kabupaten Simalungun ini.
Domawati salah seorang pejabat di lingkungan Disdik Simalungun bagian tenaga kependidikan, ketika dikonfirmasi melalui sellularnya, Selasa (19/12) siang, tidak dapat memberikan komentar karena masih menghadiri suatu acara. Namun ketika kembali dikonfirmasi pada malam harinya, dirinya pun bungkam dan tidak memberi tanggapan atas pernyataan Donna Pandiangan.
Kepala Kejaksaan Negeri Simalungun juga mengaku belum dapat menanggapi pernyataan yang dilontarkan oleh kepsek SMP 1 Gunung Malela tersebut. (Fas)