PIRAMIDA.ID- Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jefri Edi Irawan Gultom secara langsung melantik Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Kota Pekanbaru Masa Bakti 2022-2024 di salah satu Gereja di Pekanbaru, Selasa (02/08/22).
BPC GMKI Pekanbaru yang baru dipimpin oleh Feryandi Hutapea sebagai Ketua; Winna Anastasia Sinaga sebagai Sekretaris; dan Elminiar Margaretha Siahaan sebagai Bendahara.
Pdt. Dedi Faily Siahaan, S.Th., selaku pengkotbah di acara pelantikan mengatakan dirinya saat Sekolah Tinggi Theologia (STT) di Siantar masuk menjadi anggota GMKI. Namun sayang, katanya, dirinya kurang aktif.
“Hari ini saya lihat, memang GMKI itu ternyata besar sekali,” kata Pendeta Dedi.
Selain civitas GMKI Pekanbaru yang terdiri dari 8 (delapan) komisariat, perwakilan kelompok Cipayung Plus juga hadir antara lain: Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pekanbaru; Pengurus Cabang Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Pekanbaru; Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Riau; Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pekanbaru.
“Kita di kelompok Cipayung Plus sudah selesai dengan urusan kebhinnekaan. Sudah kita pahami dan kita jalankan. Toleransi adalah sebuah hal yang selalu kita kedepankan. Selamat buat BPC GMKI Pekanbaru yang baru dilantik,” kata Ketua PMII Pekanbaru Supriadi dalam sambutannya.
Dalam pidatonya, Ketum GMKI meminta pengurus baru ini memperkuat daya juang dan daya dukung sehingga GMKI yang sudah hadir di Pekanbaru sejak 50 tahun lalu ini, semakin kuat. Jefri juga mengapresiasi kehadiran kelompok Cipayung Plus saat pelantikan ini.
“Never Give Up! Never Give Up! Saya bangga, teman-teman Cipayung Plus hadir sebagai bukti sesama Cipayung baku (saling) dukung dan baku topang,” kata Jefri Gultom.
Alumni Universitas Riau yang kini melanjutkan Studi Magister Lingkungan di Universitas Indonesia (UI) ini mengaku banyak kenangan saat dirinya ditempah di Pekanbaru sebelum ia kembali ke tanah kelahirannya di Merauke, Papua dan aktif sebagai Sekretaris Cabang GMKI Merauke.
“Banyak kenangan di sini. Saya masuk dan aktif di GMKI Pekanbaru lalu kembali ke Papua, lalu ke Jakarta. Nah, hari ini, ada adik kita mahasiswa asal Papua yang saya lantik tadi jadi pengurus GMKI Pekanbaru. Terbalik dengan saya. Mirip-mirip Presiden Jokowi lah, orang sipil yang merantau cari ilmu kesana-kemari, he he he. Dari Solo, Yogya, Jakarta, Aceh, kembali ke Solo, kembali ke Jakarta lagi. Banyak orang sukses karena berani mencari ilmu. Jadi, kagum saya dengan semangat Ade Welka ini (BPC GMKI Pekanbaru asal Papua). Bahkan, ada juga tadi dari etnis Tionghoa Indonesia menjadi pengurus cabang. Ini luar biasa. GMKI Pekanbaru membuktikan dirinya benar-benar Indonesia Raya. Inklusif, tidak eksklusif,” sebutnya
Jefri juga meminta kader-kader GMKI Pekanbaru untuk selalu konsisten berjuang. Karena dalam perjuangan, katanya, Tuhan selalu hadirkan berkat, antara lain teman-teman yang tulus dan baik.
“Jadi, tak ada yang kebetulan semuanya sudah diatur oleh Tuhan kalau kita berjuang. Contoh saja, tadi baku WA (chatting) ternyata besok Ketum HMI, saudara saya Bung Raihan yang dikenal sangat humble tapi luar biasa hebat, juga ada acara di Pekanbaru ini kumpul juga dengan teman-teman HMI. Tak ada yang kebetulan. Teman baik itu juga berkat dari Tuhan,” kata Jefri usai pelantikan.
Di acara tersebut, sejumlah senior GMKI yang tergabung dalam Pengurus Cabang Perkumpulan Senior (PCPS) GMKI Pekanbaru juga turut memberikan motivasi.
Ketua PCPS GMKI Pekanbaru yang juga mantan Ketua BPC GMKI Pekanbaru, Ir Mangasa Panjaitan, M.Sc., hadir bersama St. Drs. Maraden Silalahi selaku mantan Sekretaris Cabang GMKI Jakarta era tahun 1980-an, Ketua BPC GMKI Pekanbaru pertama era tahun 1980-an Dannert G Napitupulu dan mantan Pengurus Pusat GMKI Angel Sigalingging dan senior lainnya.
“Sejak dahulu keompok Cipayung ini paling konsisten. Mari kita pertahankan. Kepada adik-adik yang baru dilantik, tetap berjuang dan semakin meningkatkan kualitas. Jalan terus, jangan mundur. Kita selaku senior tetap akan mendukung. Kita harap juga jangan ada senior memecah belah,” kata Mangasa Panjaitan.
Ditambahkan Dannert Napitupulu, ke depannya GMKI Pekanbaru sudah harus berani mengambil langkah untuk mewujudkan infrastruktur bagi pengembangan GMKI Pekanbaru.
“Mau tidak mau harus dimulai. Mohon didukung ya Ketum. Kita harus optimis walau apapun halangan,” kata salah satu pendiri olahraga beladiri Tako di Riau ini, sambil mengutip istilah Beladiri Tako, ‘Dipuji tidak terbang, dihina tidak tumbang’.(*)