Oleh: Dian Sany Siagian*
PIRAMIDA.ID- Tulisan ini saya buat berakar dari obrolan bersama teman mengenai mengapa harus belajar filsafat. Teman saya tersebut menyampaikan jika belajar filsafat akan dilabeli sebagai ateis.
Banyak yang berpikir bahwa filsafat adalah ilmu yang tak ada ujungnya, mengawang-awang, ilmu yang sukar dipahami dan lebih ekstren, ilmu yang mengerihkan. Sesungguhnya semua itu tidaklah benar. Tetapi Kembali lagi pada yang kita tanamkan dari awal tentang sudut pandang.
Maka, izinkan saya menyampaikan sedikit pemahaman dan keunikan tentang filsafat.
Ilmu pengetahuan seperti matematika kita pelajari dengan menggunakan rumus yang sudah ada dan tidak dapat dirubah lagi, begitu juga dengan IPA, IPS sesuai dengan yang diajarkan oleh guru.
Sopan santun kepada orang yang lebih tua adalah pelajaran yang diajarkan oleh orangtua sedari kecil sampai kita membudayakan itu karena kita didoktrin dengan kebenaran seperti itu. Semua ilmu yang kita pelajari sudah dikonsep dengan konsep pemberian. Filsafat bukanlah ilmu seperti itu.
Filsafat bisa diartikan adalah ilmu yang mencari pertanyaan, dan upaya untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut, sering juga diartikan untuk mencari kebijaksanaan dari pertanyaan yang sudah dijawab, tetapi tujuan utama filsafat bukan kebijaksanaan yang kita artikan masing-masing tersebut, melainkan tujuan filsafat adalah mencari pertanyaan yang tidak terjawab dari kenyataan hidup.
Contoh, kita tabu bahwa kita bijaksana jika mendahulukan kepentingan orang lain, tetapi kenapa kita harus mendahulukan kepentingan orang lain? Apa pentingnya mendahulukan orang lain.
Filsafat tidak puas dengan pertanyaan dan jawaban yang hanya meredam pengetahuan dalam diri. Filsafat ingin lebih jauh mengetahui mengapa pertanyaan itu muncul dengan pertanyaan lainnya. Filsafat bukan menciptakan kebijaksanaan baru dalam masyarakat tetapi mempertanyakan struktur dasar dalam kenyataan hidup.
Bagaimana kita bisa mengetahui sesuatu dengan usaha sendiri, yang dia cari bukanlah kebijaksanaan yang diajarkan oleh orangtua atau guru demi kepentingan dan fungsi bersama, tapi suatu pertanyaan yang membawa kita berpikir dan mencapai kesimpulan kita dengan suatu usaha untuk menghabiskan pertanyaan yang mungkin muncul.
Kita tidak cukup bertanya lalu menjawab, tetapi bagaimana kita menciptakan pertanyaan dan mengupayakan jawaban sampai tidak bisa dipertanyakan kembali dengan usaha.
Filsafat adalah ilmu yang menarik dan unik. Banyak orang yang mengatakan filsafat adalah ilmu yang tidak berguna untuk bersama, tetapi itulah keunikan filsafat itu sendiri, dia tidak dibebankan oleh asas dan kepentingan siapa dan apapun, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang sifatnya bebas tanpa ada tekanan menjadi pengekang, memberikan kebebasan untuk menjelajahi cakrawala berpikir sebagai manusia dan mengupayakan jawaban yang tidak bisa dipertanyakan kembali.
Dalam filsafat tidak mempermasalahkan tentang bagaimana membuat pertanyaan yang tidak salah ataupun pertanyaan benar, filsafat tidak mempermasalahkan pertanyaan yang ditanyakan tetapi lebih kepada bagaimana tidak tahan diri untuk selalu bertanya. Filsafat sesungguhnya mencari sejauh mana pertanyaan itu terjawab dan sejauh apa pertanyaan itu tidak terjawab.
Beberap keunikan dari filsafat juga adalah:
1. Bentuk pertanyaannya
Filsafat mengutarakan pertanyaan biasanya susah untuk dijawab, merumuskan pertanyaan dalam filsafat bukan sekedar pertanyaan itu sulit atau susah dijawab. Contoh apakah bunyi cinta? Aroma cinta? Filsafat menciptakan pertanyaan yang memang mendasar dan mendalam untuk dijawab.
2. Cara filsafat melihat dunia
Filsafat bukan melihat dunia dari segi untung, rugi, penting maupu tidak penting. Filsafat lebih melihat dunia sebagai teka teki dan benda yang menarik ubtuk dibahas dan dipertanyakan.
3. Cara menjawab pertanyaan
Jika kebanyakan orang menjawab pertanyaan atas dasar penelitian, ekskursi dan terjun ke lapangan, para filsuf biasanya menjawab pertanyaan dengan eksperimen pikiran. Cara menjawab ini memikirkan sesuatu dengan mengasumsikan dengan mengesampingkan semua faktor untuk sementara. Eksperimen pikiran digunakan filsafat untuk menguji segala sesuatu di kehidupan ini ada atau tiada, sampai menyimpulkan hasil dari eksperimen tersebut.
Jika ilmu yang lain dipelajari dengan tujuan menciptakan terobosan baru yang berguna bagi kehidupan bersama dengan syarat menggunakan ilmu yang sudah ada, filsafat hanya ilmu yang memang untuk menciptakan pertanyanan yang menarik bukan fokus pada jawaban dan bukan kegunaan jawaban tersebut.
Filsafat menarik untuk dipelajari karena ilmu pengetahuan lain sudah selesai dengan ketentuan atau syarat yang sudah di berikan terdahulu, filsafat maju dengan pertanyaan baru.(*)
Penulis merupakan Mahasiswa Prodi PGSD FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Saat ini mengemban amanah sebagai Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cab. Pematangsiantar.