PIRAMIDA.ID – Komunitas Mata Demokrasi (KOMADEM) mengadakan diskusi publik bertema “Diabaikan, 65.549 Gen Z dan Milenial Siantar Potensi GOLPUT” yang berlangsung di KABEH, Jl. Kotanopan No. 7A, Kota Pematangsiantar. Acara ini menghadirkan beberapa tokoh dari berbagai latar belakang, yang membahas peran penting generasi muda dalam dunia politik dan dampak negatif dari golput (tidak memilih) di kalangan Gen Z dan Milenial Pematangsiantar. Kegiatan ini mendapat respon positif dan disiarkan langsung di berbagai platform media sosial, dengan rencana untuk diadakan secara rutin di masa mendatang. 26 Oktober 2024.
Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Binsar Gultom, dosen dari Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar (UHKBPNP), yang menyampaikan pandangan kritisnya mengenai rendahnya partisipasi politik di kalangan pemilih muda. Menurut Binsar, ketidakpedulian terhadap pemilu adalah ancaman nyata bagi masa depan demokrasi di daerah, khususnya di Pematangsiantar, yang didominasi oleh generasi muda. “Jika suara mereka tidak didengar atau bahkan diabaikan, hal ini dapat menciptakan ketidakpuasan yang mengarah pada ketidakpercayaan terhadap sistem politik,” ungkapnya.
Robert Pardosi, Ketua HMI Pematangsiantar, dalam kesempatan tersebut menggarisbawahi pentingnya pemuda sebagai pelopor perubahan dan kekuatan demokrasi. Ia menyoroti bahwa angka potensi golput yang tinggi merupakan masalah serius yang harus diatasi dengan meningkatkan kesadaran politik. “Pemuda Siantar harus memahami bahwa setiap suara yang mereka berikan bisa membawa perubahan. Namun, tanpa pemahaman dan edukasi yang cukup, angka golput justru akan terus meningkat,” ujar Robert.
Bill Nasution, Wakil Sekretaris Umum DPD IMM Sumut periode 2021-2023, bertindak sebagai moderator dalam diskusi tersebut dan berhasil membangun suasana interaktif, di mana setiap narasumber diberikan kesempatan untuk menyampaikan perspektif mereka tentang potensi golput di kalangan anak muda Siantar.
Di akhir diskusi, Fahri Pohan, perwakilan penyelenggara dari KOMADEM, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dan mendukung acara ini. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran para narasumber, moderator, serta peserta yang hadir baik secara langsung maupun online. Semoga diskusi ini dapat memperkaya wawasan kita semua dalam memahami pentingnya peran suara anak muda dalam menentukan masa depan Siantar,” ujar Fahri. Ia juga menegaskan bahwa acara ini akan menjadi agenda rutin di KABEH, dengan tujuan menginspirasi dan meningkatkan kesadaran politik di kalangan pemuda Pematangsiantar.
Dengan terlaksananya acara ini, KOMADEM berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan partisipasi politik anak muda, agar angka golput di Pematangsiantar dapat ditekan dan demokrasi di daerah ini semakin kuat. (Tim).