PIRAMIDA.ID- Meski di tengah pandemi, tidak menyurutkan langkah para mahasiswa bergerak untuk mengabdi.
Milenial Mengajar adalah salah satu program yang didirikan oleh seorang mahasiswa Universitas Nommensen Pematangsiantar, Jefry Siregar yang juga merupakan anak didik dari organisasi KSPM (Kelompok Studi Pendidikan Merdeka).
Dalam melaksanakannya, ia juga dibantu oleh beberapa mahasiswa dan sarjana lainnya yang termotivasi dan menggenapi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian.
Selain itu, ia juga termotivasi dari sosok Frans Sipayung, seorang pegiat pendidikan di Pematangsiantar yang memberikan pendidikan gratis dari satu desa ke desa lainnya.
Milenial Mengajar terbentuk sebagai wujud empati pada pendidikan yang tidak berjalan efektif karena daring (dalam jaringan) dan efek dari virus corona (Covid-19).
Milenial Mengajar bersifat sukarela dan menggunakan dana pribadi, jadi tidak terikat pada instansi pemerintah mana pun. Bisa dibilang, sifatnya independen.
Milenial Mengajar melakukan kegiatan mengajar ke desa dan kelurahan di mana untuk saat ini kegiatan pendidikan gratis tersebut diadakan di 2 desa dan 2 kelurahan di Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara, yakni:
1.Desa Tebing Linggahara dan dusun Siluman Lalang. (Minggu, pukul 15.00 WIB-selesai);
2. Desa Lingga Tiga dusun Janji Lobi (Sabtu, pukul 10.00 WIB-selesai);
3.Kelurahan Ujung Bandar, Jalan Karya Bakti (Sabtu, pukul 14.00 WIB-selesai);
4.Kelurahan Binaraga, Jalan Bakti Lama (Kamis, pukul 14.00 WIB-selesai dan Sabtu, pukul 17.00 WIB-selesai)
Milenial Mengajar melakukan pendidikan mengikuti KTSP 2006 dan memberikan pendidikan hanya pada anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Saat ini jumlah relawan Milenial Mengajar berjumlah 23 orang yang terdiri dari guru muda, pengusaha muda, dan mahasiswa aktif asli Labuhan Batu yang sedang menempuh pendidikan serta sedang di Labuhan Batu karena kuliah daring ada mahasiswa dari Pematangsiantar, Padang, Medan, Jakarta dan mahasiswa aktif yang berkuliah di Labuhan Batu.
Kendala yang pada saat ini dihadapi Milenial Mengajar adalah terbatasnya akomodasi karena terbatasnya biaya, media belajar, seperti buku dan alat tulis serta alat protokol kesehatan yang digunakan hanya terbatas jadi tidak bisa maksimal.
Harapan Milenial Mengajar adalah bisanya membuka tempat pendidikan gratis di banyak tempat di kabupaten lainnya dan menggugah semangat milenial lainnya untuk melakukan kebaikan kepada orang banyak terutama pada bidang pendidikan.
Saat ini, Milenial Mengajar juga amat membutuhkan donasi buku yang membantu serta memberi kelancaran dalam pelaksanaan pengabdian mereka.
Untuk itu, bagi pembaca yang ingin berkomunikasi dan berdonasi buku, dapat menghubungi kontak Jefry Siregar: 082272327919.(*)