PIRAMIDA.ID- Kopites Pematangsiantar adalah salah satu fans club sepakbola yang menjadi supporter Liverpool. Nama tersebut telah dilekatkan sejak Agustus 2015. Hal tersebut berawal dari beberapa punggawa yang kagum dan mencintai klub Liverpool, sehingga ingin mendirikan komunitas tersebut di kota salah satu punggawa Timnas Indonesia, yaitu Riko Simanjuntak.
Sejak berdiri hingga saat ini, Kopites Pematangsiantar selalu punya kegiatan-kegiatan yang tidak hanya terkait sepakbola, namun juga masuk ke dalam ruang sosial, seperti pembagian sembako ke panti asuhan, melakukan pembagian bukaan/takjil setiap bulan Ramadan.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Kopites Pematangsiantar, Ridho, Senin (06/12/2021).
Ia merupakan ketua periode 2020-2023, menggantikan Muhammad Fadli yang menjabat pada periode 2017-2020.
“Kopites Pematangsiantar berdiri sejak 2015. Kegiatan yang dilakukan setiap minggunya ialah fun futsal, maupun fun football. Kegiatan tersebut tentu tidak menjadi satu-satunya program. Kami juga melakukan gerakan sosial ketika terjadi bencana dan sebagainya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa kegiatan tersebut biasanya didapat dari anggota melalui one goal one thousand yang dilaksanakan setiap nonton bareng.
“One goal one thousand adalah kegiatan yang melibatkan anggota Kopites setiap nonton bareng di salah satu cafe. Setiap gol Liverpool akan dikenakan biaya 1000 pada tiap anggota. Sehingga, akan terkumpul sampai di akhir musim, dan dihitung. Lalu, uang tersebut akan dibelikan kebutuhan pokok di panti asuhan atau kegiatan sosial lainnya,” bebernya.
Tentunya, komunitas tersebut tidak pernah telepas dari kegigihan dan konsistensi sehingga tetap bertahan sampai saat ini. Kegiatan kopdar yang dilaksanakan pada Minggu (05/12/2021) itu biasanya dilakukan dalam minimal 1 bulan sekali. Hal itu untuk memberikan pandangan dan membicarakan program ke depannya.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu pembina Kopites Pematangsiantar, Ary. “Semoga dengan kegiatan yang terus kita laksanakan seperti fun futsal, football, nobar, dan berbagi tanpa mengenal kelas, dapat menjadikan kita lebih solid dan akrab ke depannya,” tukasnya.(*)