Piramida.id|Siantar – Bertempat di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, dilaksanakan kegiatan Pembukaan Pelayanan Rehabilitasi Medis dan Sosial bagi 100 Warga Binaan Pemasyarakatan. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, M. Pithra Jaya Saragih Bersama Direktur Yayasan Fokus Rehabilitasi Narkotika Indonesia.
Rehabilitasi Narkotika merupakan bagian dari proses pembinaan dan perawatan Kesehatan bagi warga binaan, sesuai hal-hal yang tertuang dalam Undang-Undang No 35 Tahun 2009.
Rehabilitasi dinilai sebagai langkah pengobatan yang tepat dalam membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika. Selain secara formal membuka Rehabilitasi, kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 9 Maret 2024 ini juga bertujuan untuk mensolidasi komitmen setiap pihak untuk menjalankan layanan sebaik mungkin untuk hasil yang semaksimal mungkin.
Kegiatan diawali dengan sambutan sekaligus laporan kegiatan Rehabilitasi Medis dan Sosial oleh Kepala Seksi Binadik Lapas Pematangsiantar, Edward Situmorang.
Beliau mengatakan, “kegiatan ini diawali dengan skrinning yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Dalam rangka memaksimalkan pelaksanaan Rehabilitasi Narkotika bagi warga binaan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematangsiantar Tahun ini, tentunya Assessment juga telah diadakan kepada warga binaan, agar seluruh warga binaan terpilih merupakan warga binaan yang memang memiliki motivasi serta komitmen yang kuat,” tuturnya.
“Diharapkan juga kegiatan yang akan dilaksanakan selama 6 bulan kedepan ini dapat berjalan dengan aman dan lancar serta menghasilkan output yang baik,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Yayasan Fokus Rehabilitasi dalam sambutannya menyampaikan bahwa tahun ini bukanlah kali pertama Fokus menberikan Layanan Rehabiliatsi di Lapas Pematangsiantar. Rehabilitasi medis dan sosial tahun ini diharapkan dapat menjadi lebih baik sehingga para peserta dapat terbebas dari bahaya Narkotika secara menyeluruh.
Di Puncak acara yang dibuka oleh Pithra Jaya Saragih berpesan kepada seluruh warga binaan yang akan mengikuti Rehabilitasi selama enam bulan kedepan untuk menjalani pembinaan dengan serius serta bersungguh-sungguh. Pithra juga berharap, meskipun warga binaan berada dalam kondisi ruang fisik yang terbatas, tidak menjadi penghalang dalam mewujudkan kreativitas tanpa batas. Melalui berbagai macam program pembinan yang ada di Lapas, beliau berharap, warga binaan yang telah selesai menjalani masa pembinaan, dapat menjadi kader-kader pemberantas Narkotika sekaligus penyokong kemajuan bangsa. (Rel|Fas)