Piramida.id|Simalungun – Ceritera pembinaan terhadap warga Lembaga Pemasyarakatan (Wbp) kelas IIA Pematangsiantar yang berada di Km.7, kecamatan Siantar, kabupaten Simalungun (Sumut) selalu marak dengan informasi adanya peredaran dan penyalah gunaan narkoba di kawasan gedung naungan Kementerian hukum dan hak azasi manusia Republik Indonesia tersebut.
Tidak dapat dipungkiri meski setiap dikonfirmasi oleh awak media, para Pejabat Lapas itu selalu membantah dengan informasi yang beredar, meski beberapa kali narkoba ditemukan, penyelesaiannya hanya pada titik ‘barang tak bertuan.’
Menjadi catatan penting bagi setiap pejabat utama pembinaan di Lapas Pematangsiantar, ketika dilakukannya ‘cerita’ razia atau pemeriksaan mendadak di blok (kamar) Wbp dan ditemukan benda terlarang seperti mancis, handphone, senjata tajam dan barang lainnya, merupakan bukti kelemahan para petugas dan semua benda terlarang di kawasan Lapas itu sama nilainya dengan narkoba.
Muncul pertanyaan, jika semua barang tersebut diatas bisa masuk dan sampai ke tangan wbp (napi), apakah hal yang mustahil juga jika narkoba dengan gampang masuk ke dalam Lapas bagi salah seorang Bandarnya?
Belum lama ini, Lapas kelas IIA Pematangsiantar kembali digoncang dengan beredarnya informasi yang mengatakan bahwa di salah satu blok yang berisi 24 kamar dan dihuni 25 orang per kamarnya, diduga dihuni beberapa orang pengedar narkoba untuk kawasan Lapas.
“Blok itu bernama Eng, berisi 24 kamar dan tiap kamar ada 25 orang ada tiga orang yang hingga saat ini diduga masih mengedarkan narkoba di kawasan itu,” bilang salah seorang Sumber kepada Piramida.id.
Dirinya pun menerangkan bahwa barang terlarang (narkoba) itu bisa masuk ke dalam Lapas pada jam tertentu.
“Ada saat saat tertentu yang diduga menjadi jam masuknya narkoba itu ke kawasan Lapas batu 7, apakah itu sesuai dengan kesepakatan oknum petugas, itu yang perlu didalami,” tambah Sumber menerangkan.
Terpisah, M.Pithara Jaya Saragih Kalapas kelas IIA Pematangsiantar melalui Erwin Sieegar (KPLP) membantah adanya peredaran narkoba di kawasan tugasnya, saat dikonfirmasi belum lama ini.
“Informasi yang anda terima tidak benar, informasinya darimana bang?” tulis Erwin di pesan whatsappnya. (Tim)