PIRAMIDA.ID – Lembaga Survei Independen Nasional (LSI-N) telah merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas empat pasangan calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pematangsiantar. Survei ini dilakukan dari tanggal 25 September hingga 1 Oktober 2024 dengan menggunakan metode sampling terhadap 420 responden yang tersebar di 53 kelurahan di seluruh wilayah Kota Pematangsiantar. Survei ini memberikan gambaran sementara terkait preferensi politik masyarakat menjelang pemilihan. 10 Oktober 2024.
Hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Wesly-Herlina saat ini unggul dengan perolehan elektabilitas sebesar 27%. Posisi kedua diisi oleh pasangan Mangatas-Ade yang meraih dukungan sebesar 24%, disusul oleh pasangan Susanti-Ronald dengan 19%, dan pasangan Yan-Irwan yang memperoleh 15% dukungan pemilih.
Namun, dinamika elektoral ini masih bersifat fluktuatif. Sebanyak 15% responden mengaku belum menentukan pilihan. Dr. Bismar Sibue, Direktur Lembaga Survei Independen Nasional, menjelaskan bahwa kelompok pemilih yang belum memutuskan ini sebagian besar terdiri dari pemilih pemula atau generasi milenial, yang biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menentukan pilihan politik mereka.
Metode Survei dan Temuan Utama
Survei ini menggunakan pendekatan sampling acak dengan margin of error sebesar ±4,8%. Responden dipilih secara proporsional dari berbagai demografi untuk mencerminkan keragaman populasi Kota Pematangsiantar. Tanggapan dari 420 responden ini memberikan wawasan yang cukup kuat tentang tren elektabilitas pasangan calon saat ini.
“Survei ini menunjukkan bahwa kontestasi politik di Kota Pematangsiantar masih sangat terbuka. Perbedaan elektabilitas antara dua pasangan teratas—Wesly-Herlina dan Mangatas-Ade—hanya 3%, yang berarti bahwa kampanye dan interaksi politik yang terjadi dalam beberapa minggu mendatang bisa sangat menentukan,” ungkap Dr. Bismar Sibue.
Lebih lanjut, 15% pemilih yang belum menentukan pilihan dipandang sebagai elemen kunci yang berpotensi mengubah peta persaingan. Menurut LSI-N, kelompok ini cenderung membutuhkan pendekatan yang lebih personal dan program yang relevan dengan kebutuhan dan aspirasi mereka, terutama di kalangan pemilih muda.
Prospek dan Dinamika Kampanye
Dr. Bismar juga menambahkan bahwa elektabilitas para pasangan calon ini kemungkinan akan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan dinamika kampanye, strategi komunikasi, dan kemampuan kandidat dalam mendekati segmen-segmen pemilih yang belum terjangkau secara efektif.
“Dalam beberapa minggu mendatang, kita akan melihat bagaimana masing-masing kandidat mampu mengkonsolidasikan basis dukungan mereka dan merebut hati para pemilih yang masih belum menentukan pilihan. Pemilih pemula dan milenial akan menjadi medan pertempuran penting dalam Pilkada kali ini,” tegasnya.
LSI-N akan terus memantau perkembangan elektabilitas para calon hingga hari pemungutan suara. Hasil survei ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para kandidat dalam menyusun strategi mereka ke depan, serta memberi gambaran kepada masyarakat tentang pilihan-pilihan politik yang tersedia.
Lembaga Survei Independen Nasional (LSI-N) adalah lembaga riset yang berfokus pada analisis politik, sosial, dan ekonomi di Indonesia. LSI-N memiliki pengalaman panjang dalam melakukan survei-survei independen dan obyektif, serta memberikan kontribusi penting dalam mendukung proses demokrasi di Indonesia. (Tim).