PIRAMIDA.ID- Memasuki tahun politik 2024, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bidang rumpun kemasyarakatan melakukan pertemuan dengan komisi-biro yang sama di Keuskupan Sibolga. Adapun komisi rumpun kemasyarakatan dimaksud antara lain: Komisi Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan, Kerasulan Awam, Hubungan antara Agama dan Kepercayaan, Pengembangan Sosial Ekonomi dan Kesetaraan dan Promosi Keadilan Gender.
Pertemuan ini dilakukan sebagai bentuk konsolidasi antar rumpun untuk menguatkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam peran umat dalam berbagai lini kehidupan sosial politik di tengah hidup menggereja dan bermasyarakat.
Pertemuan digelar di Museum Pusaka Nias Gunungsitoli, Keuskupan Sibolga, 18-20 Februari 2023. Tema yang diusung adalah “Strategi Mewujudkan Bonum Commune dalam Masyarakat”. Dengan tema ini gereja Katolik menyadari akan pentingnya melek politik di kalangan awam.
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 150 tokoh awam Katolik di Kepulauan Nias. Adapun pembicara pada pertemuan ini adalah Pst. Hans Jeharut, Pr Sekretaris Eksekutif Kerawam KWI yang berbicara kondisi politik Nasional jelang pemilu 2024 dan Pst Posma Manalu, Pr Ketua Kerawam dan Hubungan antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Sibolga yang menguraikan dengan sangat rinci tentang peta politik lokal di wilayah Keuskupan Sibolga.
Turut juga memberi masukan pada pertemuan antara lain: Rm Heri Wibowo, Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI, Rm Ewaldus, Pr Sekretaris Eksekutif Komisi PSE KWI, dan Sr Natalia, OP dari bidang pemberdayaan perempuan KWI dan Pst Quirinus Sutrisno SVD mewakili komisi yang bergerak di bidang keadilan dan migran.
Untuk lebih mendaratkan tema pertemuan maka sesi akhir pertemuan para awam Katolik yang bergelut dalam sosial Kemasyararakatan seperti Mantan bupati Nias Barat Drs A.A Gulo, Anggota DPRD Sumut Thomas Dachi, anggota DPRD 4 periode Nias Utara Dalifati Ziliwu diminta membagikan pengalamann mereka dalam mewujudkan Bonum Communae dalam pemerintahan.
Pertemuan ini dibuka oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Sibolga Pst Gregorius Fau, OFM Cap.
Dalam kata sambutannya, Vikjend yang sebelumnnya juga menjabat sebagai ketua Kerawam Keuskupan Sibolga ini, menjelaskan bahwa politik harus diletakkan pada posisinya sebagai sesuatu yang beradab. Beliau menekankan bahwa pertemuan ini hendaknya dijadikan sebagai ajang konsolidasi dan Penguatan pemahaan akan tugas panggilan awam di tengah dunia.(*)