PIRAMIDA.ID- Sejak dilayangkannya surat pemberitahuan jebolnya bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) karena luapan sungai dan permohonan pengadaan listrik di dusun Aekmatio Jae pada tanggal 31 Mei 2021 lalu, akhirnya surat tersebut pun direspon dengan baik oleh pemerintah.
Karena keresahan masyarakat yang tidak merasakan kehadiran listrik lagi sekitar kurang lebih 6 bulan untuk menunjang kehidupan sehari-hari, masyaratak pun melanyangkan surat pemberitahuan dan permohonan (aduan) ke pihak Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Pemkab Taput), Drs. Nikson Nababan selaku Bupati Kabupaten Tapanuli Utara dan juga sampai ke DPRD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) kepada Bapak Ir. Takkas Manimpan L. Tobing.
Aduan masyarakat dari Dusun yang yang terletak di Desa Adiankoting, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara tersebut mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.
Respon baik itu pun datang sehari setelah surat tersebut dilayangkan.
Proses pengerjaan yang kurang lebih satu bulan tersebut sejak tertanggal 15 Juni 2021 sampai dengan selesai pada 19 Juli 2021 dipantau dan diawasi terus oleh tim dari Bapak Takkas Manimpan (DPRD Provinsi) yang selalu turun ke dusun tersebut untuk memastikan dan mengawasi segala proses pengerjaan agar cepat selesai dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan.
Masyarakat Dusun Aekmatio pun mengucapkan terima kasih atas perhatian dan pengerjaan cepat yang dilakukan untuk pengadaan listrik di dusun tersebut.
Tulus Panggabean, S.T selaku pemuda dari dusun tersebut mengucapkan rasa syukur kepada semua kalangan yang mendukung segala proses sehingga dusun Aekmatio tersebut telah dialiri oleh listrik. “Di mana listrik adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi pada pemenuhan kebutuhan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di dunia teknologi saat ini,” ucap Tulus.
Tulus yang sekarang juga mengemban tugas sebagai Sekretaris Cabang GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) cabang Pematangsiantar-Simalungun mengharapkan kepada masyarakat, dengan kehadiran listrik tersebut dapat meningkatkan dan menunjang kegiatan pembelajaran daring dan kegiatan UMKM di dusun tersebut, di mana pada masa pandemi Covid-19 saat ini pengasilan masyarakat menurun.
“Listrik yang dulunya ada di dusun tersebut adalah listrik hasil swasembada masyarakat di mana hanya bisa dipergunakan untuk penerangan rumah di malam hari, namun dengan selesainya pengerjaan listrik dari pemerintah yang bekerjasama dengan PLN tersebut harapannya dapat meningkatkan dan menunjang kehidupan serta peningkatan UMKM masyarakat sekitar,” tutup Tulus.(*)