Emi Lidia Nadeak*
PIRAMIDA.ID- Acapkali dianggap sebagai dewa oleh nenek moyang kita, matahari mendominasi dan memang sesungguhnya bertanggung jawab untuk kehidupan kita. Tanpa cahaya dan kehangatan yang diberikan kepada planet kita, bumi hanya akan menjadi bola batu tak berwarna, membeku, dan tanpa kehidupan.
Setiap hari matahari terbit di timur, naik ke arah barat, dan ke atas hingga mencapai puncaknya di siang hari. Kemudian turun dan bergerak ke arah barat, hingga hilang di bawah horison barat pada saat senja.
Pergerakan diurnal (setiap hari) dari matahari ini menentukan hari yang merupakan unit waktu kita yang paling utama. Tetapi pemikiran bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi adalah sebuah ilusi. Sesungguhnya, tentu saja bumi yang bergerak bukan matahari dan bumi berputar seperti gasing mengitari porosnya sekali dalam sehari, berotasi dari barat ke timur.
Berdasarkan waktu matahari siang adalah saat yang paling tepat untuk mengatur ulang jam kita. Tetapi setiap tempat di bumi memiliki waktu yang berbeda ketika matahari berada pada posisi paling tinggi di langit. Posisinya tergantung pada garis bujur, sehingga apabila kita mengatur ulang jam saat siang di lokasi kita, semuanya akan mendapat waktu yang berbeda.
Itulah sebabnya kita memiliki masalah pada pejalan jarak jauh, yaitu perbedaan zona waktu. Terdapat 24 zona waktu dan masing-masing zona berbeda dengan zona lainnya.
Garis penanggalan internasional yang sebagian besar ditarik sepanjang garis bujur 180 derajat memberi tanda pada permukaan bumi di mana dari kalender baru dimulai. Matahari naik tinggi atau rendah di langit tergantung pada waktu tertentu dalam satu tahun.
Seberapa tinggi atau rendahnya matahari berada di langit menentukan perubahan cuaca secara periodik yang menandakan musim. Pada saat yang sama ketika bumi berputar pada porosnya, bumi juga bergerak pada orbit tahunannya mengitari matahari.
Tetapi poros putar bumi tidak berdiri tegak atau tegak lurus terhadap bidang orbitnya. Jika poros putar bumi tegak lurus maka matahari akan melalui jalan yang sama melintasi langit setiap kali. Dan seperti kita ketahui hal ini tidak terjadi. Di musim panas matahari bergerak tinggi. Di musim dingin matahari bergerak rendah.
Alasan terjadinya hal ini karena poros bumi miring pada sudut 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya. Sehingga sekalipun poros selalu menuju arah yang sama di ruang angkasa, poros bergantian menunjuk arah mendekati dan menjauhi matahari pada posisi yan berbeda di orbit bumi. Hal ini berarti bahwa tempat tertentu di bumi lebih condong kearah matahari pada beberapa waktu dalam setahun dibanding pada saat lainnya.
Ketika daerah ini lebih condong, matahari bergerak lebih tinggi di langit dan cuaca menjadi lebih panas. Ketika kecondongannya berkurang, matahari bergerak lebih ke bawah dan cuaca menjadi lebih dingin. Perubahan periodik pemanasan dan pendinginan karena perubahan kecondongan merefleksikan waktu dalam setahun serta menentukan musim-musim kita.
Dua titik yang signifikan di komedi putar musiman bumi adalah titik balik, pada saat poros bumi paling condong mendekati atau menjauhi matahari. Di belahan bumi utara, titik poros paling mendekati ke matahari sekitar 21 Juni setiap tahun. Hal ini merupakan titik balik musim panas, menandakan pertengahan musim panas walaupun panas belum lagi mencapai maksimal.
Pada sekitar 21 Desember titik poros paling menjauhi matahari menandakan pertengahan musim dingin.
Kita telah memberikan tanggal-tanggal pemusiman yang khusus untuk mereka yang tinggal di belahan bumi utara. Pada belahan bumi selatan, musim-musim adalah kebalikannya karena pada saat poros bumi paling condong mendekati matahari di belahan bumi utara, poros bumi sebaliknya paling jauh dari matahari di belahan bumi selatan.
Di antara titik balik matahari terdapat waktu saat poros bumi tidak condong mendekati ataupun menjauhi matahari. Hal ini terjadi masing-masing di sekitar tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahun. Pada kedua tanggal tersebut lama siang dan lama malam sama. Oleh karena itu tanggal ini disebut equinox yang berarti equal nights.
Tanggal 21 Maret menandakan equinox vernal musim semi, pada saat cuaca di belahan bumi utara mulai memanas dan tanggal 23 September menandakan equinox musim gugur, pada saat cuaca mulai menjadi lebih dingin.
Penulis merupakan founder Komunitas Kartini Indonesia (Kokasi).