PIRAMIDA.ID- Maraknya kriminal di Kota Medan bukan hal yang baru lagi, kriminal-kriminal tersebut telah menghantui kota itu sejak dulu kala.
Namun di akhir ini, ada informasi yang berkembang bahwa ada sekelompok orang yang terang-terangan akan melakukan aksi begal (balas dendam), yang disebar melalui pesan grup WhatsApp dan postingan Facebook, pun juga ada yang menjadi korban.
Hal tersebut juga menjadi sorotan Kordinator Wilayah 1 (Korwil 1) Pengurus Pusat (PP) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sumut-Aceh, Hizkia Ronaldus Silalahi.
Hizkia mengatakan bahwa aksi begal tersebut merupakan kegagalan Kepolisian Ressort Kota Besar (Polrestabes) Medan dalam menjalankan tugasnya.
“Kita sangat menyayangkan aksi begal tersebut, ini adalah bukti ketidak seriusan Polrestabes Medan dalam menangani tindakan Kriminal di Medan, sehingga masyarakat merasa tidak aman menjalankan aktvitivasnya sehari-hari,” ujar Hizkia, Sabtu (01/07/2023).
Hizkia juga menambahkan, agar Kapolrestabes Medan serius dan fokus dalam menangani kasus begal yang kerap terjadi di Kota Medan, karena hal itu telah menjadi tugas kepolisian. “Kalau Kapolrestabes Medan tidak mampu menangani hal tersebut, ya mundur saja,” ujar Hizkia.
Hizkia juga cukup kesal atas respons dari Wali kota Medan, Bobby Nasution, yang menyarankan agar masyarakat di Kota Medan jangan keluar rumah di malam hari.
“Saya cukup kesal ya atas respons dari Wali Kota Medan, yang menyarankan masyarakat Kota Medan untuk tidak keluar pada malam hari, padahal kan banyak juga masyarakat Medan yang bekerja di malam hari mapun pulang bekerja pada saat malam hari, bahkan di atas pukul 10 malam, kalau Wali kota Medan tidak mampu atasi kriminal mundur saja,” pungkas Hizkia.
“Besar harapan kita agar Kota medan menjadi tempat yang nyaman dihuni dan dikunjungi,” tutup Hizkia.(*)