PIRAMIDA.ID- Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, orang Yunani kuno membuktikan bahwa bentuk Bumi bulat dan mereka juga mengetahui ukurannya dengan menggunakan pengamatan sederhana terhadap Matahari.
Tapi bagaimana orang pada masa kini membuktikan bentuk bulat Bumi? Ketika kamu menjatuhkan sesuatu, gravitasi menyebabkannya jatuh langsung ke pusat Bumi, setidaknya sampai menyentuh tanah.
Gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh hampir semua benda yang memiliki massa. Massa adalah jumlah banyaknya materi yang ada dalam sesuatu. Massa ada di dalam batu, air, logam, manusia – apa saja. Segala materi memiliki massa, dan karena itu segala sesuatu menyebabkan gravitasi. Gravitasi selalu menarik menuju pusat massa.
Bumi dan semua planet itu bulat karena planet ketika terbentuk terdiri dari bahan cair – pada dasarnya cairan yang sangat panas. Karena gravitasi selalu mengarah ke pusat massa, gravitasi menekan materi tersebut secara merata dari segala arah ke titik pusat, dan membentuk bola. Ketika Bumi mendingin dan menjadi padat, ia membentuk bola bundar. Jika Bumi tidak berputar, maka ia akan terbentuk menjadi planet dengan bulat sempurna. Para ilmuwan menyebut sesuatu yang bundar sempurna di segala arah sebagai “bola”.
Awan gas tempat Bumi terbentuk perlahan-lahan berputar ke satu arah di sekitar porosnya. Bagian atas dan bawah sumbu ini adalah kutub utara dan selatan Bumi.
Coba ulurkan tangan kananmu. Arahkan ibu jari di tangan kananmu lurus ke atas, dan tekuk jari-jarimu di sekitar arah rotasi. Ibu jarimu menunjuk ke arah kutub Utara. Khatulistiwa didefinisikan sebagai bidang yang berada di tengah antara Kutub Utara dan Selatan.
Kalau kamu pernah bermain di komidi putar, kamu pasti tahu bahwa komidi putar yang sedang berputar sering membuatmu merasa terlempar. Semakin cepat komidi berputar, semakin sulit orang untuk bertahan. Perasaan terlempar ini disebut gaya sentrifugal dan mendorong massa di ekuator keluar dari titik tengah. Hal inilah yang membuat planet menonjol di bagian khatulistiwa.
Semakin cepat putaran planet, semakin tidak bulat jadinya. Kemudian, ketika mendingin dan mengeras, ia akan bertahan dengan bentuk itu. Jika sebuah planet cair mulai berputar lebih cepat, planet akan menjadi kurang bulat dan memiliki tonjolan yang lebih besar.
Planet Saturnus sangat pipih – tidak bulat – karena berputar sangat cepat. Oleh gravitasi, semua planet berbentuk bulat, dan karena mereka berotasi dengan kecepatan yang berbeda, beberapa memiliki ekuator yang lebih gemuk daripada kutubnya. Jadi bentuk planet dan kecepatan serta arah rotasinya bergantung pada kondisi awal materi pembentuknya.(*)
The Conversation