Oleh: Ian Matheis
PIRAMIDA.ID- Pemuda yang bernama lengkap Vega Ricky Salu, S.Mg, M. Pd., ini lahir di Batang Dua, Mayau 02 Februari 1993 yang merupakan anak dari pasangan suami-istri Roslice Daut dan (Alm.) Yopi Salu.
Pendidikan & Prestasi
Vega, sapaan akrab pemuda Batang Dua Mia Walla itu, menempuh jenjang pendidikan SD sampai SMA di Mayau, kemudian menempuh pendidikan tinggi S1 di IAKN Ambon tahun 2011-2015 (berhasil meraih lulusan terbaik cumlaude) yang meneliti tentang musik Tali Dua dalam konteks kajian Fungsi di Mayau Batang Dua.
Kemudian Vega melanjutkan studi Magister Pendidikan Bidang Seni dan Kebudayaan di Universitas Negeri Semarang tahun (2016-2018) dengan IPK 4.00 atau meraih predikat summa cumlaude yang meneliti tentang musik Tali Dua (Yanger) dalam konteks Ilmu Pendidikan Multikultural di Maluku Utara secara umum dan (Batang Dua) secara khusus.
Mempromosikan musik Tali Dua dalam karya-kaya lagu dan rekaman musik tradisi sejak tahun 2015 sampai saat ini, juga pernah melatih tim musik band Ternate mewakili Maluku Utara dalam Lomba Pesparawi Nasional di Pontianak tahun 2018 dan berhasil meraih emas (gold) untuk Maluku Utara dari 27 provinsi yang berlomba.
Selain itu ia juga dipakai LPPD Maluku Utara menjadi pelatih tim musik Maluku Utara dalam Lomba Pesparawi Nasional 2022 di Jogja dan berhasil meraih emas dari 30 provinsi lainnya. Selain itu, ia juga ikut melatih Vocal Grup Bacan mewakil Maluku Utara di Pesparawi Nasional 2018 dan berhasil meraih emas dari 25 peserta.
Baru-baru ini Vega berhasil membawa tim Paduan Suara BPKAD Provinsi Maluku Utara sebagai pelatih dan berhasil meraih juara 1.
Dunia Profesi
Saat ini, Vega berprofesi sebagai Dosen IAKN Ambon sekaligus penggiat kebudayaan (seni tradisi) Maluku Utara (musik tali dua atau yanger). Selain itu, Vega juga aktif membuat konser dan pertunjukan musik tradisi di tingkat regional dan nasional serta terlibat aktif dalam konser-konser di berbagai kabuputen-kota di Indonesia sebagai keyboardis tetap Vicky Salamor maupun berkolaborasi dengan beberapa artis besar Indonesia Timur, antara lain Mario G Klau, Fresly Nikijuluw, Ona Hatarua, Sanza Soleman, Justy Aldrin, Toton Caribo dan berbagai artis penyanyi lainnya.
Hal menarik lainnya yang dilakukan pemuda asal Batang Dua Mia Wala ini dia tidak hanya aktif dalam konser musik modern tetapi juga sebagai pencetus konser pertama dalam konteks pertunjukan musik tradisi tahun (2015) di Batang Dua.
Aksi Sosial & Kemanusiaan
Tak hanya aktif dalam bidang pendidikan dan prestasi di bidang musik, Vega juga aktif menyuarakan aspirasi masyarakat Batang Dua. Ia juga terlibat dalam aksi-aksi sosial kemanusian sebagai putra asli Batang Dua Mia Walla, yang terus menerus terpanggil ikut menyuarakan ke pihak DPRD Kota Ternate dan pemerintah Kota Ternate terkait salah satu tragedi kemanusiaan tenggelamnya KM. Kairos, pada tahun 2018 lalu yang menelan 18 korban jiwa.
Vega juga ikut aktif membantu pencarian dana pengobatan salah satu warga Batang Dua sewaktu dirujuk ke Jakarta. Tak hanya itu, Vega ketika berada di Ambon sempat mengkonsolidasi musisi Kota Ambon untuk penggalangan dana konser amal bagi para korban gempa di Mayau pada tahun 2020, terlepas dari itu, Vega juga mendatangkan artis pertama kali di Batang Dua, yaitu Mario G Klau dalam kegiatan penggalangan dana bagi pembangunan gedung GPM Efata Mayau pada tahun 2020.
Ketika terdengar isak tangis dan kegelisahan masyarakat kampung halamanya, seakan menjadi panggilan, ini menandakan bahwa pemuda peraih magister summa cumlaude itu, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap Batang Dua Mia Walla yang terus dilakukannya sedari dulu.
Aktif menyuarakan pembangun kebudayaan lokal, adalah suatu kebangga bagi masyarakat Batang Dua Mia Walla yang ditujukan melalui karya untuk mengedukasi masyarakat agar tetap mencintai Pulau Batang Dua Mia Walla dan ikut serta bersamanya membangun kesadaran akan pentingnya cinta budaya.(*)