Oleh: Mega Purba*
PIRAMIDA.ID- Dalam dunia pendidikan proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok yang harus dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan.
Hal ini berarti bahwa tercapai atau tidaknya tujuan dan hasil pembelajaran (belajar-mengajar) yang dilakukan sangat tergantung pada bagaimana proses belajar-mengajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik, begitu pula dengan naik turun atau tinggi rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran bidang studi (mata pelajaran) bahasa Indonesia ini, sangat ditentukan oleh faktor-faktor pendidikan dan pembelajaran itu sendiri seperti guru, siswa, materi pelajaran dan lingkungan lainnya yang dapat mempengaruhi minat dan semangat belajar siswa baik di sekolah maupun diluar sekolah.
Pada kenyataannya sistem pendidikan di Indonesia juga masih banyak mengalami masalah. Permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang rendah akan menimbulkan kualitas sumber daya manusia yang rendah pula yang nantinya akan berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya kemampuan guru dalam menggali potensi siswa. Para guru kurang memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan siswa bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat siswa kurang nyaman dalam menuntut ilmu.
Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa, “tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik agar menjadi manusia yang berkualitas dengan ciri-ciri beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Hal tersebut dimaksudkan untuk membentuk para penerus bangsa yang kreatif dan mampu mengembangkan dirinya menjadi manusia berkualitas.
Proses pendidikan yang baik adalah guru harus mengetahui, memperhatikan, dan mengembangkan minat belajar siswa karena minat sangat penting dalam keberhasilan suatu kegiatan belajar mengajar. Minat membawa seseorang senang terhadap pelajaran dan meningkatkan semangat belajar.
Masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia menyebabkan tujuan dari pendidikan nasional belum terwujud secara maksimal. Proses pembelajaran yang kurang menarik menjadi salah satu penyebab rendahnya kualitas pendidikan. Proses pembelajaran yang kurang menarik akan membuat minat belajar siswa menjadi kurang.
Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang memungkinkan para siswa aktif melibatkan diri dalam keseluruhan proses baik secara mental maupun secara fisik. Sehingga adanya kasus seperti ramai saat pelajaran dan ditemukannya siswa membolos sekolah diharapkan tidak terjadi kembali.
Penggunaan metode pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran mempunyai pengaruh yang besar dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan penggunaan metode dan media pembelajaran yang baik tentunya akan berpengaruh terhadap minat belajar dan pemahaman siswa dalam menerima materi-materi yang disampaikan oleh guru.
Penggunaan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru. Metode pembelajaran yang tepat yaitu dengan memaksimalkan kemampuan siswa belajar sendiri nantinya siswa akan mempunyai pengalaman berharga karena belajar melalui pengalaman sendiri akan lebih mudah diingat oleh siswa.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi materi pada saat itu.
Di samping membangkitkan minat belajar, media pembelajaran juga membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Metode dan media dalam pembelajaran yang baik harus digunakan pada setiap mata pelajaran di sekolah tak terkecuali mata pelajaran IPS. Pembelajaran IPS dalam menyampaikan materi pelajaran harus disesuaikan dengan metode dan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Akan tetapi pemanfaatan metode dan media pembelajaran yang ada kurang dimanfaatkan oleh para guru secara optimal, sehingga menimbulkan proses belajar yang monoton membuat siswa menjadi cepat bosan .
Dewasa ini telah banyak metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar antara lain adalah metode diskusi. Metode diskusi ini memiliki kelebihan yaitu dapat melibatkan para siswa secara langsung dalam proses belajar sehingga siswa akan lebih tertarik. Metode diskusi akan lebih menarik jika dibantu dengan media gambar.
Media gambar memiliki beberapa kelebihan antara lain gambar dapat menarik perhatian siswa, gambar dapat menerjemahkan ide-ide yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih realistik, dan mudah digunakan.
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku. Belajar sangat penting dalam kehidupan setiap individu terutama sebagai siswa. Belajar juga merupakan suatu proses usaha atau interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman itu sendiri.
Perubahan tersebut akan nampak dalam penguasaan pola-pola respons yang baru terhadap lingkungan berupa keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, kecakapan dan sebagainya. Namun belajar tidak selalu menyenangkan bagi beberapa siswa. Belajar hanyalah sebuah tuntunan yang memaksa, karena harus membaca beratus-ratus buku. Padahal apabila diteliti lebih dalam belajar bukan hanya dengan membaca buku tapi dapat belajar dengan metode lain. Karena minat belajar siswa yang menurun, terhadap beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Minat merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara efektif, sehingga menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan mendatangkan kepuasan diri.
Oleh karena itu, minat sangat berhubungan dengan sesuatu yang menarik, menyenangkan, juga berhubungan dengan kepentingan atau kebutuhan hingga sesuatu yang dapat memberikan kepuasan pada diri seseorang. Jika hal-hal tersebut mengalami penurunan atau pengurangan, maka tentunya akan berefek pula kepada menurunnya minat seseorang dalam belajar. Ada beberapa faktor yang membuat siswa kurang minat untuk belajar, yaitu:
1. Terlalu Mengandalkan Teman
Seorang siswa malas belajar karena memiliki teman yang lebih pintar darinya untuk diandalkan, baik untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) maupun saat mengerjakan soal terutama pada saat ujian berlangsung siswa berusaha meminta contekan pada siswa yang lebih pintar, dengan bersikap baik pada siswa yang pintar, bisa juga bersikap memaksa kepadanya agar siswa pintar memberikan jawaban yang benar dan siswa yang menyontek memperoleh nilai yang tinggi.
2. Pengaruh Telepon.
Telepon juga berpengaruh pada malasnya siswa untuk belajar karena waktu yang seharusnya siswa gunakan untuk belajar membaca buku, atau pun menyelesaikan tugas sekolah jadi terbuat sia-sia. Karena siswa instagram dan whatsapp-an dengan temannya. Saat siswa ingin membaca atau mengulangi pelajarannya, nada dering telepon selalu mengganggu siswa saat belajar, dan membuat malas siswa untuk melanjutkan belajar.
3. Pengaruh Teman Bermain.
Teman adalah proses pembentukan kepribadian anak setelah keluarga. Maka dari itu harus pintar memilih pergaulan yang baik bagi diri mereka. Bukan berarti bersikap diskriminasi kepada teman, tetapi pergaulan yang baik itu juga memiliki dampak positif bagi siswa. Apabila siswa bergaul dengan teman yang selalu membujuk untuk santai dan bersenang-senang tanpa harus memikirkan pendidikan yang akan berdampak buruk bagi masa depannya dan membuat siswa malas belajar ketika sudah terpengaruh dan salah pergaulan.
Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi minat belajar siswa, yaitu: memilih cara dan metode belajar yang baik tidak akan membuat siswa malas belajar. Banyak metode belajar yang dapat digunakan agar tidak bosan, dan belajar bukan hanya dari buku, tapi bisa membaca resensi lain seperti browsing di internet, mencari informasi dari menciptakan suatu metode belajar yang tidak membebankan pada siswa.
Kemudian menyukai sama mata pelajaran, dengan menyukai semua mata pelajaran yang ada tidak akan membuat beban kepada siswa sehingga belajar merupakan sesuatu yang ringan dan harus selalu dilakukan bagi setiap siswa.
Dalam hal ini guru juga memiliki peran untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran yang dimana guru harus mampu mewujudkan suasana pembelajaran yang dapat merangsang minat siswa.
Guru perlu merancang sebuah pembelajaran serta dapat meningkatkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga pelajaran menjadi bermakna dan terasa manfaatnya oleh siswa. Semua itu dilakukan demi memunculkan minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajarinya dengan harapan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada bahan atau mata pelajaran dan kepada guru yang mengajarnya. Apabila siswa tidak berminat kepada bahan atau mata pelajaran juga kepada gurunya. Oleh karena itu, guru harus memberi motivasi agar siswa mau belajar dan memperhatikan pelajaran.
Guru perlu sekali mengenal minat-minat muridnya, karena itu penting bagi guru untuk memilih bahan pelajaran, merencanakan pengalaman-pengalaman belajar, menuntun mereka ke arah pengetahuan, dan untuk mendorong motivasi belajar mereka. Hal yang harus dimiliki oleh seorang guru sebelum meningkatkan minat siswa adalah meningkatkan minat dan antusias pada diri guru itu sendiri.
Motivasi itu mudah sekali menjalar atau bersebar kepada orang lain. Guru yang berminat tinggi dan antusias akan menghasilkan murid-murid yang juga berminat tinggi dan antusias pula. Begitu juga dengan murid yang antusias akan mendorong motivasi murid-murid lainnya.
Setiap orang selalu membutuhkan dorongan dan penguatan untuk terus berprestasi. Minat dan motivasi bisa saja menurun pada kondisi-kondisi tertentu. Kemampuan seorang guru dalam memberikan pengetahuan saat motivasi siswa menurun akan mempengaruhi stamina siswa untuk terus berusaha dan berprestasi.
Sebaliknya, prestasi sekecil apapun perlu diberikan apresiasi yang positif sebagai bentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik. Setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, dengan demikian kemajuan belajar siswa pun akan berbeda-beda. Apresiasi terhadap kemajuan belajar setiap siswa walaupun terjadi sedikit kemajuan, akan memperbesar energi motivasi dalam diri siswa untuk semakin meningkatkan prestasi belajarnya.
Minat siswa terhadap suatu pelajaran mempengaruhi tingkat aktivitas dan prestasi belajar siswa. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat berhubungan dengan sesuatu yang menarik, menyenangkan dan kebutuhan seseorang. Dan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar, hendaknya setiap guru mampu menampilkan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bermakna dengan metode mengajar yang bervariasi.
Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan membuat malu orang tua, hendaknya orang tua segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak agar dapat mencapai kualitas belajar yang baik.(*)
Penulis merupakan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.