PIRAMIDA.ID- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) melaksanakan Paskah Nasional di Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah, pada 28-30 April 2022. Paskah Nasional ini dihadiri oleh kader GMKI setanah air, baik secara offline maupun online. Adapun tamu undangan yang turut hadir adalah pemerintah Kabupaten Banggai, Polda Sulteng, DPRD, KNPI Provinsi maupun kabupaten serta unsur Forkopimda Kabupaten Banggai lainnya.
Perayaan Paskah ini dirangkai dengan beberapa kegiatan. Diawali dengan Seminar Nasional bertema “Arah dan Kebijakan Strategis Pemerintah dalam Investasi Sektor Sumber Daya Alam menuju Indonesia Emas 2045”. Kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Agraria dan Maritim, pelatihan Moderasi Beragama dan Kepemimpinan Kristen, dan diakhiri dengan peluncuran buku GMKI.
Jefri Gultom selaku Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI menyampaikan pesan reflektif bertajuk “Manusia Paskah”. Ia bertutur bahwa, melalui Paskah, dunia harus berubah. Transformasi diri harus jadi nyata. Kita harus bangkit dari visi picik dan sempit, dari ketakutan dan kemarahan. Kebencian dan dendam harus dikubur dalam-dalam. Semua harus diakselerasi jadi energi baru untuk membangun kehidupan. Untuk saling menghidupkan.
“Paskah bukanlah fantasi, melainkan hidup yang nyata. Manusia modern harus bertanggung jawab memelihara kehidupan yang telah ditebus. Manusia Paskah adalah berani untuk memikul salib sebagai lambang transformasi sikap hidup baru yang lebih berkualitas dan menyambut kebangkitan dengan harapan baru,” tegas Jefri.
Adapun momen Paskah ini juga dluncurkan buku bertajuk “Pemuda dan Teknologi: Refleksi Keberadaan Pemuda di Era Teknologi”, sebagai hasil dari program e-leerschool yang ditempa melalui Workshop Critical Writing di Bandung, 13-14 November 2021. Workshop yang dihadiri oleh peserta delegasi cabang ini bertujuan untuk melatih dan membekali para kader GMKI tentang tools berpikir kritis, termasuk di dalamnya menulis kritis.
Jefri Gultom, mengungkapkan bahwa GMKI akan selalu konsisten dengan gerakan intelektualnya, melahirkan gagasan-gagasan kontekstual dalam menjawab sederetan tantangan dan persoalan zaman.
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia ini berujar bahwa memproduksi karya tulis adalah upaya luhur GMKI untuk terus merawat proses pengkaderan. Selain itu, karya intelektual ini adalah bagian menjaga kewarasan di tengah dinamika kebangsaan yang akhir-akhir ini cenderung condong pada logika sensasional dan pragmatis. Buku ini adalah gambaran sikap kritis kader GMKI.
“Kami memiliki harapan besar bahwa buku ini hadir untuk memenuhi pundi-pundi pemikiran kader GMKI. GMKI sudah begitu banyak melahirkan karya sebagaimana produk pemikiran dan telah berkontribusi bagi gereja, masyarakat dan negara. Semoga momentum Paskah ini semakin mengikat kita pada komitmen dan konsistensi gerakan intelektual, dengan terus-menerus menghasilkan karya, bahkan maha karya kedepannya,” tutup Jefri.(*)