Piramida.id|Sumut – Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Koordinator Wilayah 1 Sumut-aceh, Hizkia Silalahi menyampaikan keprihatinannya terhadap rendahnya partisipasi Pemilu di Sumatera Utara (Sumut).
“Perlunya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara meningkatkan sosialisasi Pemilu kepada masyarakat,” ucap Hizkia melalui keterangan persnya, Medan, Kamis (23/11/2023).
Hizkia menerangkan, pemilu adalah momen penting bagi masyarakat untuk menentukan pembangunan bangsa kedepan. Oleh karena itu, momentum tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh KPU sesuai dengan tupoksinya untuk menjaring sebanyak mungkin pemilih untuk hadir dan berpartisipasi aktif untuk memilih.
“Keberhasilan sebuah lembaga pemilu (KPU) dapat diukur dengan tingkat partisipasi dan antusiasme masyarakat dalam menyemarakkan pesta demokrasi,” tutur Hizkia.
Hizkia pun menguraikan, dalam data yang dirilis oleh KPU, tingkat partisipasi pemilih Sumatera Utara pada Pemilu terakhir tahun 2019 merupakan yang terendah dari seluruh Provinsi yang ada Indonesia. Dimana pada pemilihan DPD (Dewan Perwakilan Daerah) tingkat pemilih 77,93% dan pemilihan Presiden-wapres 78,03% sedangkan pada pemilihan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Sumut nomor 2 paling rendah setelah DKI Jakarta dengan 77,85%.
Mahasiswa yang sedang menempuh Studi Magister Pendidikan di Universitas HKBP Nommensen itu menyuarakan harapannya agar KPU Sumatera Utara memperluas upaya sosialisasi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Dengan langkah konkret ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga akan peran pentingnya dalam menentukan masa depan bangsa melalui pemilihan umum.
“KPU Sumatera Utara perlu mengambil mengupgrade langkah sosilaisasi pemilu kepada masyarakat. Upaya penyuluhan perlu diperbaharui agar pemilih memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya hak suara mereka,” tegas Hizkia.
Selain itu, Hizkia juga mengingatkan bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam pemilu adalah kunci utama bagi keberhasilan demokrasi. KPU Sumatera Utara diharapkan dapat menggandeng berbagai pihak, termasuk organisasi mahasiswa dan masyarakat sipil, untuk merancang strategi yang lebih efektif guna meningkatkan partisipasi pemilih di Sumatera Utara.
“Rendahnya partisipasi pemilu di Sumatera Utara menjadi sebuah tantangan yang perlu diatasi bersama untuk memperkuat fondasi demokrasi,” bilang Hizkia. (Fas)