Andry Napitupulu*
PIRAMIDA.ID- Pemuda desa yang ada di berbagai daerah indonesia sangatlah minim untuk bergerak, padahal potensi pemuda desa sangatlah kuat untuk regenerasi selanjutnya tetapi potensi tersebut masih minim untuk digerakkan oleh seseorang atau masih sungkan ketika ingin bergerak.
Pertanyaannya, bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut? Agar pemuda dapat bergerak dengan realistis melalui semangat untuk membangun kemajuan-kemajuan yang ada di desanya masing-masing.
Persoalannya, membangun komitmen adalah hal yang terpenting dan harus diutamakan dalam pendirian sipemuda desa, agar dapat bergerak dalam potensi yang ada di dalam diri si pemuda desa tersebut.
Pastinya setiap orang berbeda-beda potensinya masing-masing; ada yang di bidang musik, melukis, menari, memasak, berpetualang, membaca, dan masih banyak lagi bakat-bakat pemuda di desa yang mungkin dapat dikembangkan untuk regenerasi berikutnya.
Dalam hal itu, perlu adanya wadah atau ruang perkumpulan untuk membangun dan mengumpulkan pemuda-pemuda yang memiliki potensi agar dapat membuat suatu pergerakan supaya dapat bergerak melakukan kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan untuk orang-orang di sekitar.
Memang sulit untuk membangunkan kesadaran dalam diri seseorang supaya dapat bergerak melakukan sesuatu yang dapat memungkinkan untuk mengembangkan perkembangan yang ada di desa, bahkan untuk saling bertukar pikiran saja sulit dilakukan ketika ingin bekerja sama bisa jadi menimbulkan konflik permasalahan di kalangan pemuda desa ditengarai adanya berbeda pemikiran masing-masing.
Harapannya ketika ingin bergerak, mari kita kaji dan teliti bersama-sama apa yang harus dipersiapkan atau apa bekal untuk bergerak kemudian ketika ingin bergerak juga harus diketahui apa keuntungan, kekurangan bahkan apakah berdampak positif atau negatif di daerahnya.
Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dapat dikerjakan oleh pemuda di desa bahkan bisa menjadi peluang untuk memajukan desanya tersebut, mulai dari membangun gotong royong di lingkungan desa, membuat ruang edukasi, literasi, dan mungkin bisa mengkaji apa-apa saja yang dapat dikembangkan dari desa tersebut, mulai dari asal usul masyarakat adat desa dan sejarah terbentuknya desa tersebut.
Hal yang terpenting di sebuah desa ialah Sumber Daya Manusia (SDM), kemudian yang dapat dilestarikan dan digunakan di sebuah desa pastinya Sumber Daya Alam (SDA) dan SDA di desa harus dijaga dengan baik karena itu warisan yang diberikan sang pencipta. Tetapi tidak semua pemuda yang sadar akan SDA tersebut, masih ada saja beberapa desa yang kurang dalam menjaga dan melestarikan desanya tersebut, bahkan masih ada saja yang merusak lingkungan desanya.
Maka dengan itu untuk membangun sebuah desa dan ingin mensejahterakan desa perlu adanya pemuda, karena peran pemuda di desa sangatlah penting agar dapat mengembangkan desanya. Untuk itu pemuda harus secepatnya sadar akan hal yang dapat dikembangkan dari desa tersebut, karena pemuda memiliki potensi yang memungkinkan sangat kuat di kalangan masyarakat yang ada di sebuah desa.
Semoga ketika pemuda desa yang saat ini membaca tulisan ini, harapannya dapat bergerak sesuai niat dalam diri dan mengembangkan potensinya masing-masing dengan semangat perjuangan untuk pencapai suatu tujuan dalam membangun desanya tersebut melalui tupoksinya masing-masing dari pemuda desa.
Berbicara terkait dalam bergerak, masih banyak pemuda ketika melakukan sesuatu hanya bermodalkan nyali yang kuat dan berambisius untuk mencapai tujuan, tetapi amunisi dan pondasi apa yang harus diatur dalam strategi bergerak masih minim ketika pemuda ingin bergerak dan bertindak dalam melakukan tindakan dari suatu pencapaiannya.
Memang benar kita ketahui di zaman sekarang susah untuk menyadarkan kaum-kaum pemuda desa untuk bergerak, tentu saja saat ini di era teknologi (4.0) semua yang ingin kita lakukan bisa dengan instan tanpa membuat kita lelah, maka itu membuat pemuda menjadi terbawa-bawa oleh zaman karena zaman modern yang saat ini tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat Indonesia terkhususnya kaum pemuda dan begitu juga di negara lain di luar indonesia masih saja melakukan segala sesuatu dengan instan untuk mencapai suatu tujuan, padahal sangat disayangkan ketika alat-alat manual yang dulu bisa berpengaruh dengan baik kemudian alat-alat otomatis saat ini membuat pemuda menjadi orang-orang pemalas untuk bertindak dalam melakukan suatu kegiatan.
Dengan begitu sebagai kaum pemuda harus bisa mandiri, kritis dalam menanggapi segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar jangan sampai menjadi pemuda yang apatis bahkan bersikap pesimis dalam kehidupannya di desa, karena siapa lagi yang ingin membangun desa atau tempat kelahirannya kalau bukan kaum pemuda-pemuda itu sendiri.
Ketika di sebuah desa ada permasalahan atau konflik mengenai Sumber Daya Alam, apa tanggapan dari kaum pemuda desa dan apa yang dapat dilakukan? Maka untuk itu selaku pemuda di desa memang harus peduli dalam hal tersebut, karena potensi pemuda desa itu sangat kuat untuk menanggapi dan menjadi peran dalam konflik mengenai hal apapun yang ada di desa.
Selanjutnya, pemuda desa harus jeli dan teliti dengan apa yang dilakukan kepala daerah di desa karena banyak saat ini kepala daerah yang mencalonkan diri untuk memimpin sebuah daerah hanya membuat janji-janji palsu kepada masyarakat karena kalau tidak berjanji pasti tidak akan menang, kemudian ketika terpilih menjadi kepala daerah tidak memikirkan apa yang telah dijanjikan oleh kepala daerah kepada masyarakatnya sendiri sehingga masyarakat bisa jadi menderita dan tidak diperhatikan oleh kepala daerah.
Banyak sekali sebenarnya kepala-kepala daerah yang melakukan tindakan yang membuat masyarakat menderita, mulai dari mengkorupsi Dana Desa, APBD, dana bantuan kepada masyarakat miskin, dan bahkan mengambil alih pendapatan dari sumber daya alam yang ada di desa yang dipimpin oleh kepala daerah tersebut.
Dari situ harus kita pahami selaku kaum pemuda desa mari kita bergerak dalam hal-hal apa saja yang berkaitan untuk mengembangkan desa menjadi desa yang sejahtera dan menjadi desa yang maju, jangan sampai desa diambil alih oleh kepala daerah (kepala desa) ataupun para investor yang ingin menguasai disuatu daerah (desa), karena ketika mereka yang menguasai suatu daerah akan terjadinya masyarakat menderita.
Pemuda desa harus reaktif mari bergerak untuk membangun desa menjadi desa yang sejahtera, mari sama-sama mengembangkan potensi dalam diri kita masing-masing dan mari mencari apa-apa saja potensi yang ada di desa. Pemuda desa harus membawa pembaharuan untuk desanya, tetap semangat buat komitmen dan harus realistis.(*)
Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Hukum yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Simalungun, Kota Pematangsiantar.