Piramida.id|Siantar – Pengaspalan jalan yang baru selesai dikerjakan di jalan Karsim, kelurahan Tanjung Pinggir, kecamatan Siantar Martoba (Sumut) menuai kritikan dan dugaan bahwa kekuatan serta ketahanan jalan diragukan.
Amatan kru media ini di lokasi pengaspalan yang telah selesai dikerjakan, tampak batu split (kerikil) masih berongga alias berlubang dan tidak semua tertutupi ter.
Muncul dugaan bahwa pihak pekerja (penyedia jasa) berkonspirasi dengan dinas PUTR Pematangsiantar sehingga ter yang dituangkan dalam proses pengaspalan berjumlah sedikit, sehingga tidak menutupi batu split.
Selain itu, sepanjang jalan yang diaspal tidak tampak as tengahnya (centre line) yang seharusnya permukaan jalan harus memiliki kemiringan sisi kanan dan kiri, untuk mencegah penggenangan air disaat hujan.
Dikhawatirkan, akibat kemiringan sisi kanan dan kiri yang tidak ada dan tanpa centre line maka air dapat menggenang di jalan yang baru diaspal dan cepat menimbulkan kerusakan karena ter yang dituangkan tidak menutupi batu split.
“Jalan ini selesai diaspal tadi malam Rabu (27/12), baru pagi inilah kelihatan hasilnya bagaimana,” bilang salah seorang warga pada kru media ini, Kamis (28/12).
Diduga kuat bahwa pihak Penyedia jasa CV.Patudu Asi dan dinas PUTR Pematangsiantar telah melakukan tindak korupsi dengan sengaja melakukan pengurangan bahan matrial berupa ter pada rekontruksi jalan, selain itu tampak juga pada papan informasi tidak diterakan volume pekerjaan yang diduga sengaja agar pihak publik tidak mengetahui besaran biaya yang dikorupsi.
Manat Simanjuntak yang disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut, ketika dicoba dikonfirmasi, tidak memberikan penjelasan apapun.
Proyek rekontruksi jalan di jalan Karsim, kelurahan Tanjung Pinggir menggunakan anggaran dari P-APBD Pematangsiantar tahun 2023 dan menggunakan anggaran sejumlah 199.437.000 rupiah, dikerjakan oleh CV.Patudu Asi beralamat di Jalan Sekka Nauli, kelurahan Bane, Pematanhsiantar. (Fas)