PIRAMIDA.ID- Aksi para penggarap lahan PTPN 4 Unit Kebun Bah Jambi pada Selasa (16/8) lalu di Afdeling 2 berujung ricuh bahkan terjadi insiden penganiayaan terhadap Sujarwadi yang merupakan Komandan Pleton (Danton) kebun Bah Jambi.
Kehadiran Sujarwadi di lokasi yang digarap oleh ratusan warga tersebut berniat hanya menjaga aset kebun sesuai dengan tugas yang diembannya, namun sangat disayangkan ratusan warga yang dengan sengaja datang untuk menggarap paksa lahan HGU Bah Jambi malah bertindak brutal dan anarkis, beberapa penggarap langsung menarik Sujarwadi dan menculiknya ke Huta Balige nagori Mariah Jambi.
Melihat Danton telah mengalami luka dan diculik oleh para penggarap pihak kebun pun langsung mundur karena merasa kalah jumlah personil.
Setelah dibawa ke Huta Balige, pihak kebun beserta personil Polsek Tanah Jawa pun mendatangi huta Balige, lokasi penganiayaan Sujarwadi dan melakukan mediasi hingga akhirnya Danton tersebut pun dilepaskan dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Djasamen Saragih guna menjalani perawatan.
Pasca penganiayaan tersebut Sujarwadi pun harus mengalami perawatan yang cukup serius dan membuat laporan ke Polres Simalungun atas apa yang telah dialaminya.
Satuan Reskrim Polres Simalungun pun bergerak cepat menanggapi laporan Danton Kebun Bah Jambi tersebut, dari nama-nama pelaku yang dilaporkan dalam tempo hitungan hari Polres Simalungun berhasil ‘meringkus’ dua pelaku di sekitar kampung Timuran Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi pada hari Rabu (24/8).
Kedua penggarap pelaku penganiayaan Sujarwadi yang berhasil ‘digulung’ oleh Satreskrim Polres Simalungun, yaitu PS dan TM dan hingga berita ini diterbitkan keduanya masih menjalani pemeriksaan di kompleks asrama polisi (Aspol) jalan Asahan Pematangsiantar.
Beberapa warga sekitar Jawa Maraja Bah Jambi mengapresiasi gerak cepat Polres Simalungun dalam menangkap pelaku penganiayaan karyawan kebun tersebut.
“Tingkah dan ulah para penggarap itu sudah keterlaluan mereka sudah menggunakan kekerasan, kami selaku warga yang tidak mau menggarap sangat mengapresiasi gerak cepat Polres Simalungun,” bilang salah seorang warga yang tidak mau identitasnya dicantumkan.
“Kami mendukung agar pelaku lainnya yang belum ditemukan agar terus diburu dan berharap juga agar kasus ini dikembangkan sehingga yang ikut terlibat juga bisa ditangkap karena penggarap ini sangat membuat resah kami yang tinggal di sekitar lahan yang mereka garap,” ungkap warga tersebut.(*)