Tulus Panggabean*
PIRAMIDA.ID- Indonesia merupakan negara agraris di mana sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani, menjadikan pertanian sebagai tumpuan perekonomian.
Artinya, di Indonesia pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian atau dari produk nasional yang berasal dari pertanian.
Indonesia, bagaimanapun, adalah kumpulan dari ribuan desa. Membangun Indonesia berarti meniscayakan pembangunan terhadap desanya. Bukan hal yang mudah untuk mencapai cita-cita kemajuan ketika desa tak diberdayakan secara optimal. Maka membangun negara seperti Indonesia adalah membangun desanya.
Dikutip dari Sindonews.com (10/01/2021), saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-48 PDIP, Ketua Umum Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarno Putri menyampaikan pentingnya pembangunan Indonesia ke depan yang dimulai dari desa.
“Sebab desa adalah ujung tombak pemerintahan yang berada di garda terdepan pelayanan publik, sekaligus tempat hidup tradisi dan adat istiadat,” demikian disampaikannya.
Desa adalah ujung tombak membangun negeri. Kemakmuran bangsa dan negara seperti Indonesia terdapat pada desa. Negara dan bangsa akan bermartabat bilamana desanya makmur dan kokoh. Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pemerintah harus lebih terfokus kepada peningkatan kualitas SDM para petani.
Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum juga berakhir memukul seluruh lapisan masyarakat yang menyebabkan menurunnya perekonomian nasional. Oleh karena itu pemerintah putar haluan agar dapat segera memulihkan perekonomian negara.
Agar dapat tetap mempertahankan kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19 yang sampai saat ini kita belum tau kapan berkahir. Di samping dari vaksin pemeritah harus memulai program dari sektor pertanian.
Pertanian memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian masyarakat. Namun di balik itu sektor pertanian Indonesia tidak pernah lepas dari permasalahan yang selalu membuat petani kesulitan. Salah satu masalah sektor pertanian di Indonesia adalah teknologi pertanian.
Pentingnya Teknologi Pertanian
Seiring berjalannya zaman, yang hampir seluruh aktivitas menggunakan teknologi di mana diharapkan mampu meningkatkan dan membantu pekerjaan manusia. Yang pada hal ini di dunia pertanian dengan adanya peran teknologi pertanian maka diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian, serta memudahkan bagi para pengelola sektor pertanian untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.
Akan tetapi teknologi pertanian di beberapa wilayah Indonesia masih belum sesuai diterapkan secara keseluruhan, karena masih harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kondisi alam, tenaga ahli yang mengoperasikan peralatan, serta pengetahuan masyarakat tentang alat dan pengoperasian teknologi pertanian.
Indonesia tidak akan bisa mencukupi kebutuhan panganya ataupun bersaing dengan negara lain tanpa sentuhan dari teknologi. Oleh karena itu teknologi sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian di Indonesia.
Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)
Untuk mengembangkan sistem teknologi pertanian juga harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang menunjang sistem teknologi tersebut. Peningkatan SDM tidak hanya dibatasi peningkatan produktivitas petani, tetapi juga peningkatan kemampuan petani untuk lebih berperan dalam proses peningkatan ekonomi.
Dalam hal ini pemerintah harus lebih mengedepankan kualitas SDM agar para petani lebih mandiri dan modern dalam mengelola pertanian sehingga keluarga petani semakin sejahtera dan hal itu juga akan meningkatkan perekonomian nasional.
Sebagaian besar para petani Indonesia masih awam dalam menggunakan teknologi untuk menunjang aktivitas pertanianya. Petani-petani tradisional yang masih menggunakan peralatan apa adanya untuk bertani sehingga tidak mendapatkan hasil yang maksimal untuk meningkatkan perekonomian.
Di samping para petani yang kurang memahami dalam memanfaatkan teknologi, para petani juga kesulitan dalam memperoleh mesin-mesin/teknologi penunjang pertanian dengan harga yang melambung tinggi.
Pemerintah haruslah jeli melihat keadaan seperti ini, jangan salah dalam menetapkan program-program nasional yang akan diluncurkan. Berikanlah pengetahuan dan kekuasaan penuh kepada masyarakat (petani) dalam hal pembibitan, penanaman, perawatan, pemanenan serta pasca panen, jenis komoditi tanaman yang akan ditanam dan pengetahuan akan teknologi pertanian. Hal ini akan menjadi aset berharga negara dalam hal meningkatkan ekonomi.
Pun demikian, membangun negara dimulai dari desa bukanlah perkara mudah, diperlukan kerjasama dari semua elemen masyarakat. Dengan mendorong hasil pertanian yang maksimal dari pedesaan, maka akan mengiringi peningkatan ekonomi secara nasional.(*)
Penulis merupakan lulusan Fakuktas Teknik Universitas Simalungun serta Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pematangsiantar-Simalungun.