Oleh: Brigitta Raras*
PIRAMIDA.ID- Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, seseorang semakin memerlukan kemampuan-kemampuan atau skill yang lebih baik dan berkualitas dibandingkan sebelumnya.
Terlebih era disrupsi yang masih berlangsung hingga saat ini, serta kecanggihan teknologi informasi yang terus berkembang yang membuat kita dibanjiri berbagai informasi. Maka dari itu, sebagai individu yang akan menjadi bagian di era saat ini dan masa depan diperlukannya kemampuan critical reading dan critical listening.
Membaca dan mendengarkan secara kritis sangat penting dan diperlukan bagi para profesional. Terutama saat melakukan brainstorming, memikirkan solusi, hingga mendiskusikan sebuah strategi.
Mengutip dari World Economic Forum, kemampuan membaca, menganalisis, dan berpikir kritis adalah beberapa kemampuan yang dibutuhkan hingga tahun 2050 mendatang. Membaca dan mendengarkan secara kritis, tentunya berkaitan erat dengan kemampuan berpikir kritis. Sehingga, dalam meningkatkan dua kemampuan ini, secara langsung Kawan juga mengasah kemampuan critical thinking.
Definisi critical reading
Critical reading adalah kemampuan dalam menganalisis dan mengevaluasi sebuah bacaan, informasi, atau konten serta memberikan argumen yang jelas berdasarkan hasil analisis dan evaluasi tersebut.
Namun, membaca secara kritisi ini tak selalu digunakan hanya untuk memberi kritikan atau mencari kesalahan dari penulis atau pembuat konten. Dalam menerapkan critical reading, Kawan justru mencoba untuk memahami secara mendalam, mampu mendeskripsikan dan menginterpretasi teks secara tepat.
Kemampuan ini menuntut Kawan untuk tidak membaca dengan teknik skimming, melainkan Kawan harus membaca secara pelan dengan saksama agar tak melewatkan informasi yang ada.
Cara melakukan critical reading
Berikut beberapa cara yang dapat Kawan lakukan dalam mengembangkan skill membaca kritis Kawan.
1. Memposisikan diri sebagai audiens yang ditargetkan oleh penulis
2. Bacalah secara perlahan
Cobalah untuk membaca secara pelan dan pahami kata per kata yang ada. Dengan Kawan membaca secara perlahan, Kawan akan lebih terkoneksi dengan apa yang ada di dalam teks tersebut.
3. Bacalah dengan open minded
4. Pahami judul
Hal ini memang sangat jelas, namun pastikan Kawan memahami benar judul yang ada. Dengan begitu, Kawan akan mendapatkan ara tentang sikap, tujuan, sudut pandang pribadi dan pendekatan dari penulis.
5. Membuat catatan kecil
Cobalah untuk membuat catatan kecil atau meng-highlight poin-poin utama penulis. Menulis sambil membaca akan membantu ingatan Kawan dalam banyak hal. Selain itu, Kawan juga akan menjadi lebih paham dengan pesan tersebut.
Definisi critical listening
Critical listening merupakan kemampuan mendengarkan sambil menilai apakah informasi yang Kawan dengan dapat dipercaya atau tidak. Kemampuan ini memungkinkan Kawan untuk membandingkan informasi yang didapat dengan pengetahuan yang Kawan punya, dan melakukan analisis berdasarkan perbandingan tersebut.
Sama seperti critical reading, kemampuan mendengarkan secara kritis ini bukan berarti menolak dan menjadi judgemental terhadap informasi. Namun, kritis di sini artinya Kawan mengevaluasi informasi yang Kawan dapat.
Cara melakukan critical listening
Berikut beberapa cara yang dapat Kawan lakukan dalam mengembangkan skill mendengarkan secara kritis.
1. Pahami perbedaan antara fakta dan opini
Tak jarang, seseorang menolak menerima fakta yang ada hanya karena hal tersebut disampaikan oleh pihak yang tak disukai. Begitu pun sebaliknya, ada orang-orang menganggap opini dari pihak yang mereka suka atau percaya sebagai sebuah fakta.
Seorang pendengar yang kritis, tentunya tak boleh melibatkan hal ini. Kawan perlu paham perbedaan antara opini dan fakta. Kawan boleh setuju atau tidak setuju dengan opini seseorang. Namun, yang paling penting adalah Kawan paham bahwa pesan yang Kawan dengar tersebut apakan berdasarkan fakta atau tidak.
2. Menggunakan akal sehat
Akal sehat atau common sense adalah sistem peringatan Kawan terhadap informasi yang Kawan dengar. Jika Kawan memerhatikan seseorang berbicara dengan bahasa yang berbelit-belit, sulit dipahami, dan tidak masuk akal, Kawan dapat memilih untuk tidak mendengarkannya lagi.
Dengan menggunakan akal sehat, Kawan dapat menemukan pesan dengan bahasa yang dilebih-lebihkan dan tidak logis.
3. Hindari asumsi
Tak jarang, seseorang dalam menyampaikan sebuah opini, menyematkan asumsi mereka demi mendukung opini dan mendorong orang lain untuk menerimanya. Seorang critical listener akan menghindari asumsi tersebut dan mencari tahu apakah informasi yang didapat memiliki fakta pendukung atau tidak.
Sehingga, seorang pendengar yang kritis tidak akan terdorong untuk menerima ide dan informasi dari orang lain sebelum mengetahui fakta yang ada.
4. Terbuka terhadap ide baru
Alangkah baiknya, Kawan tak menutup diri pada ide dan pemikiran baru. Meskipun, ide tersebut tak selaras dengan keyakinan Kawan selama ini. Setelah mendengarnya, Kawan dapat mengevaluasi dan menganalisis apakah ide tersebut berdasarkan fakta atau tidak.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai critical reading dan critical listening. Pastikan, Kawan untuk mulai mengasah dan mengembangkan kemampuan tersebut agar dapat meningkatkan kualitas diri Kawan nantinya.*
Referensi: csuohio.edu | World Econic Forum | glints | matter |(*)
Source: Good News From Indonesia