Oleh: Rosida Br Sihombing*
PIRAMIDA.ID- Peran pers dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Pasal 3 ayat 1 UU RI menyatakan pers nasional, yaitu mempunyai suatu fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol dalam sosial.
Sebagai untuk menjalankan fungsinya media pendidikan, pers harus memperhatikan konsep tujuan pendidikan nasional. Pers menyajikan berbagai informasi kepada warga masyarakat seperti lingkungan, sosial, benar, akurat. Agar masyarakat dapat memperoleh informasi yang diketahui. Informasi pers yang diberi juga akan harus benar-benar surat. Pers tidak boleh memberi informasi atau pemberitahuan yang bohong.
Di era kemajuan teknologi dan digital saat ini sangat tepat memberikan banyak dampak terutama dari penyebaran berita hoax atau berita bohong yang ada di tengah masyarakat maupun kalangan peserta didik dan remaja.
Tidak hanya memberikan suatu dampak negatif kemajuan teknologi juga sangat memberikan dampak positif bagi para pers dapat menjadikan sesuatu sebagai salah satu peluang yang dalam menyebarkan informasi informasi yang sangat benar-benar berguna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pas juga akan memperhatikan tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat hal pemberitaan yang akan disampaikan kepada warga masyarakat.
Menurut saya pers juga memiliki peran penting dalam memenuhi suatu hak-hak dalam warga negara untuk mendapatkan suatu informasi serta menyampaikan motivasi.
Bukan hanya itu saja, pers dapat juga sebagai suatu media pendidikan, media hiburan, media informasi dan lembaga ekonomi. Dampers bisa menjalankan perannya dalam hal yang mencerdaskan bangsa dan masyarakat. Pers juga bisa semakin baik dalam mencerdaskan kehidupan warga dan masyarakat.
Pers wajib akan menyampaikan informasi yang benar manusia yang mampu memberi pengaruh yang positif terhadap kehidupan bangsa, bermasyarakat dan bernegara. Supaya meningkatkan suatu wawasan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bales dapat langsung maupun tak langsung akan menyuguhkan pendidikan.
Pers mampu memberikan data dari informasi yang cukup supaya terhindar dari berita-berita hoaks. Karena dunia memang pendidikan tidak mudah percaya pada informasi si si yang dibuat dari media yang tidak bertanggung jawab pada pembuatannya.(*)
Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji.