Rani Romaito Saragih*
PIRAMIDA.ID- Sebutir telur yang dijaga paling erat agar tidak terjatuh dan pecah. Mengingatkan saya tentang sama halnya dengan kaum perempuan yang harus dilindungi dengan penuh kasih sayang agar tidak rusak.
Sekilas sebelumnya saya pernah mengikuti perdiskusian tentang perempuan. Apalagi itu tentang perempuan yang ingin sekali sama seperti kaum laki-laki yang layaknya menjadi seorang pemimpin.
Dan bukan hanya itu saja, bahkan perempuan juga ingin sekali ikut bergabung untuk mengikuti apa sih sebenarnya perpolitikan itu. Namun sayang, kaum wanita selalu dipandang sebelah mata oleh kaum pria.
Saya tahu, bahwasanya setinggi apapun karir dari wanita itu sendiri tidak jauh yang namanya pekerjaan dapur dan perlengkapan dapur. Bahkan bukan hanya itu saja, perempuan juga dikatakan sebagai sosok orang yang paling lemah dari pada kaum laki-laki di kalangannya.
Saya heran, apa karena perempuan tidak bisa mengangkat beban berat, maka perempuan dikatakan lemah? Atau apakah perempuan selalu bekerja di dapur makanya perempuan tidak diharapkan untuk ikut berpikir lebih jauh lagi tentang hal-hal yang sudah terjadi di luar sana?
Sungguh banyak tanda tanya yang selalu ada di benak saya. Apakah selemah itukah kami kaum perempuan, makanya perempuan tidak diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan sehai-hari laki-laki di luar sana?
Saya pernah dengar tentang perempuan hebat dari sosok Raden Ajeng Kartini yang mengatakan, “Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan dididik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat disediakan dalam pelajaran dan pendidikan, karena inilah yang akan membawa kebahagiaan baginya.”
Tapi mengapa perempuan masih dianggap lemah bagi kaum laki-laki. Bahkan bukan hanya itu saja, saya juga ingat zaman dulu, di mana perempuan dijadikan sebagai boneka hawa nafsu bagi para kaum laki-laki. Dijual bahkan dijadikan sebagai penglaris bagi pembuka pekerja yang seharusnya pekerjaan tidak boleh dibuka dan dilakukan.
Apa serendah itukah perempuan di mata laki-laki? Jujur ketika saya melihat hal seperti itu, saya merasa itu adalah diri saya. Karena apa yang telah dirasakan oleh kaum perempuan di luar sana, saya juga ikut merasakan pahit yang telah dialami oleh para kaum perempuan.
Ketika perayaan Hari Kartini dan Hari Perempuan Sedunia, saya merasa buat apa itu dirayakan, sementara sebahagian kaum perempuan sudah ditindas habis oleh kaum laki-laki yang telah dijadikan sebagai boneka hawa nafsu bagi mereka.
Jujur, saya tidak mempersalahkan seluruh kaum laki-laki, tetapi sebahagian besar kaum laki-laki pernah seperti itu. Apa salah kami para kaum perempuan? Mengapa kalian ingin sekali merusak kami para kaum perempuan?
Padahal kami ingin sekali mencari perlindungan dari kalian wahai kaum laki-laki. Miris, sungguh sangat miris sekali ketika saya mengingat kejadian hal seperti itu pada zaman dulu.
Saya juga pernah menonton salah satu film menginspirasi perempuan, di mana film tersebut menceritakan tentang, bahwa pada saat melakukan aksi demo ada salah satu perempuan yang sangat ketakutan untuk keluar rumah akibat telah terjadinya perang demo.
Kemudian para kaum laki-laki datang dengan seenaknya masuk kedalam rumah yang bukan rumahnya sendiri, dan masuk ke rumah perempuan yang pada saat itu sedang merasa ketakutan untuk keluar dari rumah.
Dan orangtua dari perempuan itu sudah tewas akibat menjadi korban dari aksi demo tersebut. Kemudian sebagian dari kaum laki-laki itu datang, dan menarik tangan perempuan yang sedang berada di rumah.
Menarik tangan dengan sekeras-kerasnya, sampai akhirnya memasuki kamar dari perempuan tersebut. Segermbolan kaum pria habis-habisan menyiksa perempuan di dalam kamar tersebut dan diperkosa tanpa ampun. Ketika saya menonton film tersebut, saya ingin sekali menangis, menangisi betapa kejamnya kaum laki-laki yang terdapat pada adegan di film itu.
Apa inikah balasan kalian para kaum laki-laki terhadap kami kaum perempuan?
Kami yang akan membawa kalian hidup-hidup di dalam kandungan dan menjaga kalian selama 9 bulan, menghadirkan kalian dibdunia ini sampai pertaruhkan nyawa hanya untuk membiarkan kalian hidup sehat. Tetapi inikah balasan kalian para kaum pria terhadap kami?
Saya pernah baca satu artikel tentang kisah pilu perempuan di Indonesia yang dijadikan budak seks pada zaman penjajahan Jepang. Pada masa itu Perang Dunia II diperkirakan 200.000 perempuan dimasukkan dalam tahanan dan ribuan lainnya di antara mereka diperkosa oleh tentara Jepang.
Dan menurut Eka Hindra, selaku peneliti, Jepang menjalankan sistem praktik perbudakkan seksual di bawah kontrol militer pada masa penjajahan.
Jujur kami tidak membenci kalian. Setidaknya kalian sadar bahwa kami kaum perempuan hanya butuh perlindungan dari kalian saja, tidak lebih dari itu. Dan saya rasa, ketika saya sudah banyak mendengar dan membaca dari kejadian tersebut, saya ingin sekali mengubah nasib perempuan yang dulu sangat buruk, kini bangkit mengarah yang lebih baik, dan tidak ditindas semena-mena lagi oleh kaum pria.
Sekali lagi saya tidak mempersalahkan seluruh kaum pria, tetapi sebahagaian.
Kalian tidak tahu bahwa perempuan itu selalu mempunyai posisi yang paling tinggi dan hebat dari pada kalian para kaum laki-laki, terutama dalam berpola pikir sebagai para kaum perempuan, yaitu:
1.Mampu menyelesaikan masalahnya sendiri
Mengapa saya mengatakan hal seperti itu, karena seorang perempuan hebat itu tidak perlu banyak mengeluh dengan segala permasalahan hidup yang ia hadapi, tanpa menyeret orang lain untuk masuk kedalam pusaran masalahnya.
Sikap ini yang akan membawa kaum perempuan menjadi lebih dewasa dan mandiri dalam menyikapi kehidupan para kaum peempuan;
2. Bertanggung jawab
Seorang perempuan yang hebat tentu memiliki sifat sadar diri yang tinggi atas tanggung jawab yang telah diamanahkan pada dirinya. Ia sangat tahu apa yang harus dilakukan dan dipenuhi dan dirinya tidak berusaha untuk menghindar atau lari dari tanggung jawab tersebut;
3. Pekerja keras
Seorang perempuan akan terlihat menarik saat ia memiliki karakter yang pekerja keras, menyukai tantangan dan berusaha untuk mewujudkan impiannya tanpa banyak mengeluh, ia selalu optimis dan selalu berusaha meraih apa yang ingin sosok perempuan itu tujukan;
4. Pemberani
Seorang perempuan hebat tidak berusaha melarikan diri dari situasi sulit yang membuatnya panik dan takut. Ia berusaha untuk melawan dan menghancurkan rasa takutnya dengan selalu mengedepankan pikiran positif di dalam dirinya.
5. Memiliki kontrol diri yang baik
Seorang perempuan hebat itu tentang memiliki kontol diri yang baik, emosinya sangat terlatih sehingga tidak membuatnya mudah meledak jika dihadapkan pada suatu permasalahan yang bisa mengusik dan mengganggu ketentramannya.
Jadi inilah contoh sisi sifat kami kaum perempuan yang mungkin sangat jarang bagi kalian para kaum laki-laki dapat mengetahui dan mengikutinya. Jadi harapan yang saat ini kami inginkan dari kalian para kaum laki-laki, tolong lindungi kami, sayangi kami seperti kalian menyayangi ibu kalian. Karena suatu saat nanti ketika kalian juga akan memiliki keluarga baru. Istri kalian juga akan sama dengan ibu kalian.
Dan intinya, jadilah sebagai perempuan yang menjadi seorang pemimpin, percaya diri, berani, dan tidak takut akan siapapun. Agar mereka semua dari kaum laki-laki sadar bahwa mereka telah salah besar karena sudah merendahkan martabat kami dari para kaum perempuan.
Hidup kaum perempuan!(*)
Penulis merupakan mahasiswa di Universitas Efarina. Kader di PMKRI Cabang Pematangsiantar Santo Fransiskus dari Asisi.